Dua Sisi Sergio Ramos di Liga Champions

Sabtu, 26 Mei 2018 - 15:00 WIB
Dua Sisi Sergio Ramos...
Dua Sisi Sergio Ramos di Liga Champions
A A A
KIEV - Keberadaan Sergio Ramos di Real Madrid ibarat dua sisi mata uang. Kualitas hebatnya menjadi salah satu kekuatan sektor pertahanan. Namun, permainan keras tanpa kompromi pemain berusia 32 tahun tersebut kerap membuat Los Blancos pening.

Sebagai bek tengah, Ramos dikenal sangat agresif, kotor, dan tidak berpikir dua kali untuk melakukan tekel keras. Hal itu selaras dengan statistik. Tercatat, sepanjang kariernya Ramos telah mengoleksi 24 kartu merah.

Sejak musim 2003/2004 dia telah mendapatkan kartu sebanyak 155 kali, di mana 13 di antaranya berakhir menjadi kartu merah. Pada Primera Liga Ramos mencatatkan enam kali kartu merah langsung. Torehan buruk pun berlanjut di mana pemain kelahiran Camas, Spanyol, tersebut mendapatkan 41 kartu kuning di kompetisi internasional.

Meski begitu, karakter bad boy Ramos diimbangi kemampuannya, terutama dalam membantu tim keluar dari situasi sulit. Bukti sahih kehebatannya terlihat saat mencetak dua gol krusial yang dicetaknya ke gawang Bayern Muenchen pada semifinal Liga Champions 2013/2014.

Kegemilangan Ramos juga tersaji pada final Liga Champions musim 2015/2016, di mana dia menyumbangkan dua gol yang saat Los Galacticos menghadapi Atletico Madrid. Satu gol pada waktu normal dan satu gol saat adu penalti membawa Madrid menang agregat 5-3.

Sejauh ini bek internasional Spanyol tersebut sukses mempersembahkan tiga gelar Liga Champions bagi Madrid (2013/2014, 2015/2016, 2016/2017). Kini Ramos sedang menuju ke arah yang lebih jauh lagi, yakni menjadi pemain bertahan terbaik sepanjang sejarah klub apabila mampu membantu Madrid menang kontra Liverpool. Ramos bakal menjadi pemain Madrid pertama yang meraih tiga gelar Liga Champions secara beruntun sebagai kapten menyisihkan Miguel Munoz (1956, 1957) dan Jose Maria Zarraga (1959, 1960).

Sisi lain dari Ramos adalah kepercayaan dirinya yang sangat tinggi. Bek bernomor punggung 4 tersebut bahkan menyewa jet pribadi untuk memboyong 32 orang yang terdiri dari keluarga dan teman dekatnya untuk hadir langsung menyaksikan laga final. Karena itu, meski menghormati Liverpool, Ramos yakin dengan kualitas yang dimiliki Madrid. Dia menilai, tim asuhan Zinedine Zidane berada dalam posisi terdepan untuk mengangkat trofi juara Liga Champions untuk ketiga kalinya secara berturut-turut.

"Kami tahu lawan yang kami hadapi adalah tim tangguh. Tapi, kami sangat tertantang untuk membuktikan diri. Sangat unik untuk menjadi legenda. Saya tidak berpikir Liverpool lebih matang ketimbang kami. Kami menghadapi mereka seperti menjalani final Liga Champions untuk pertama kalinya. Kunci sukses kami adalah tidak pernah merasa puas untuk menang dan kami akan memperlihatkannya lagi," tandas Ramos, dilansir Marca.
(amm)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1960 seconds (0.1#10.140)