Atlet Kenya Bantah Beri Suap ke Pejabat Anti-doping
A
A
A
NAIROBI - Juara dunia lari 1500 meter asal Kenya, Asbel Kiprop, membantah dirinya memberi suap kepada pejabat anti-doping untuk menutupi hasil uji laboratorium atas sampelnya. Sebelumnya diberitakan petugas kontrol doping di Kenya meminta uang agar kasusnya tidak diekspos.
Pelari 28 tahun itu terbukti menggunakan doping pada tes di yang berlangsung November 2017 lalu. Namun, bukan menyarankan memanggil pengacara, Kiprop justru memberikan uang dalam jumlah yang tidak disebutkan kepada para petugas penguji sampelnya.
"Uang tersebut tidak ada hubungannya dengan sampel. Mereka (petugas penguji -red) menginginkan uang tersebut. Saya memberikan dan berpikir uang tersebut skadar untuk bensin atau minum teh," kata Asbel Kiprop, dikutip insidethegames.biz.
Kiprop, juara Olimpiade Beijing 2008 sekaligus pelari tercepat ketiga di nomor 1.500 meter kejuaraan dunia atletik pernah diuji positif untuk EPO dalam tes di luar kompetisi, November 2017. (Baca juga: Curhatan Atlet Kenya Usai Tersandung Kasus Doping )
Kiprop akan menjalani persidangan untuk membuktikan keterlibatan dalam kasus doping dan suap.
Pelari 28 tahun itu terbukti menggunakan doping pada tes di yang berlangsung November 2017 lalu. Namun, bukan menyarankan memanggil pengacara, Kiprop justru memberikan uang dalam jumlah yang tidak disebutkan kepada para petugas penguji sampelnya.
"Uang tersebut tidak ada hubungannya dengan sampel. Mereka (petugas penguji -red) menginginkan uang tersebut. Saya memberikan dan berpikir uang tersebut skadar untuk bensin atau minum teh," kata Asbel Kiprop, dikutip insidethegames.biz.
Kiprop, juara Olimpiade Beijing 2008 sekaligus pelari tercepat ketiga di nomor 1.500 meter kejuaraan dunia atletik pernah diuji positif untuk EPO dalam tes di luar kompetisi, November 2017. (Baca juga: Curhatan Atlet Kenya Usai Tersandung Kasus Doping )
Kiprop akan menjalani persidangan untuk membuktikan keterlibatan dalam kasus doping dan suap.
(sha)