Demi Hasil Maksimal, Duo Rookie YRI Dalami Racing Line Sirkuit Suzuka
A
A
A
SUZUKA - Duo pembalap Yamaha Racing Indonesia (YRI), Richard Taroreh dan M Faerozi memanfaatkan secara optimal sesi Free Practice (FP) atau latihan bebas kelas AP250 dalam event Asia Road Racing Championship 2018 (ARRC 2018) di Sirkuit Suzuka, Jepang, Jumat (1/6/2018).
Lintasan Suzuka diklaim sebagai trek teknikal. Ini menjadi pekerjaan sulit bagi kedua rider YRI tersebut yang merupakan rookie atau pendatang baru musim ini. Belum pernah sebelumnya bertarung di Suzuka. Alhasil, upaya pengenalan dan adaptasi pada Sirkuit Suzuka dan mencari set-up motor yang terbaik terus dilakukan. Input yang diterima teknisi pun dievaluasi, diuji coba di lintasan, dan kembali dievaluasi.
Efeknya, terjadi penajaman waktu sejak latihan bebas pertama (FP1) hingga FP3. Seperti yang dilakukan Richard Taroreh yang sebelumnya mencetak waktu 2 menit 32,815 detik saat FP1, kemudian dipertajam di FP2 menjadi 2 menit 32,161 detik dan dipertajam lagi 2 menit 31,553 detik (FP3). Jadi progress berlangsung dalam setiap sesi.
Racing line atau pola yang terdapat di lintasan yang berguna bagi pembalap untuk mendapatkan akselerasi maksimal saat balapan, masih menjadi fokus duo rookie YRI itu untuk dipelajari lebih dalam. Menurut Richard Taroreh, Pada FP1 dan FP2, dia belum menemukan racing line sirkuit yang baik.
"Tapi, Di FP3 sudah mulai menemukan, namun masih ada beberapa titik cornering yang harus saya pelajari terutama pada sector 1. Penyesuaian motor baru dapat dilakukan pada FP3. Untuk QTT besok, saya akan tetap fokus untuk memperbaiki line dan set-up motor agar mendaparkan hasil yang lebih maksimal," ujar Richard Taroreh yang ada di posisi ke-18 dari hasil kombinasi FP1 hingga FP3.
“FP1 sampai dengan FP3, saya mencoba improve dalam line yang efektif dan set-up motor. Hasilnya cukup baik. Feeling sudah cukup bagus, namun sayangnya di last corner sempat crash (slide). Alhamdulillah, kondisi saya tidak apa-apa dan masih bisa melanjutkan sesi FP3. Dalam QTT Sabtu, saya akan berusaha untuk mendapatkan time yang lebih baik,“ tukas M Faerozi yang ada di urutan ke-15 dengan catatan waktu 2 menit 31,225 detik.
Masih di kelas AP250 yang notabene diramaikan 33 starter, petarung tim satelit Yamaha Yamalube KYT TJM WR Super Battery, Rafid Topan mengalami crash pada FP1. Hasil pemeriksaan lanjutan, Rafid Topan mengalami cedera serius pada bahu dan tidak dapat melanjutkan latihan bebas. Sedangkan rekan setimnya, Anggi Setiawan ada di deretan ke-14 dengan torehan waktu 2 menit 31,202 detik.
Wahyu Aji Trilaksana Target Pole
Pada sisi lain, rider Yamaha Racing Indonesia (YRI) yang berkompetisi di kategori Underbone 150 (UB150), Wahyu Aji Trilaksana kurang optimal dalam babak kualifikasi. Runner-up UB150 tahun 2017 ini mengaplikasi spare-engine karena ada problem saat FP2. Rider asal Ajibarang Banyumas ini harus puas di deretan ke-10. Namun potensi untuk memperbaiki best-timenya akan terjadi pada Superpole, Sabtu (2/6/2018) ini.
“Hasil FP1 cukup baik berada di urutan pertama, namun saat FP2 motor mengalami kendala teknis. Dan saat sesi kualifikasi, saya memakai mesin cadangan. Tetapi settingan belum menemukan hasil yang baik. Saya dan tim akan menyempurnakan settingan di sesi warm-up untuk menghadapi penentuan grid dalam Superpole dan juga untuk Race 1,“ tukas Wahyu Aji yang di ARRC musim lalu merebut podium juara di race pertama UB150.
Adapun posisi terdepan untuk kualifikasi UB150 diraih racer tim satelit Yamaha Yamalube SND Factory, Gupita Kresna yang mengukir waktu tercepat 2 menit 39,262 detik. Rekan se-timnya, Syahrul Amin juga sukses di urutan ke-3. Babak Superpole sebagai penentuan grid start ataupun race 1 UB150 akan dilangsungkan Sabtu.
Lintasan Suzuka diklaim sebagai trek teknikal. Ini menjadi pekerjaan sulit bagi kedua rider YRI tersebut yang merupakan rookie atau pendatang baru musim ini. Belum pernah sebelumnya bertarung di Suzuka. Alhasil, upaya pengenalan dan adaptasi pada Sirkuit Suzuka dan mencari set-up motor yang terbaik terus dilakukan. Input yang diterima teknisi pun dievaluasi, diuji coba di lintasan, dan kembali dievaluasi.
Efeknya, terjadi penajaman waktu sejak latihan bebas pertama (FP1) hingga FP3. Seperti yang dilakukan Richard Taroreh yang sebelumnya mencetak waktu 2 menit 32,815 detik saat FP1, kemudian dipertajam di FP2 menjadi 2 menit 32,161 detik dan dipertajam lagi 2 menit 31,553 detik (FP3). Jadi progress berlangsung dalam setiap sesi.
Racing line atau pola yang terdapat di lintasan yang berguna bagi pembalap untuk mendapatkan akselerasi maksimal saat balapan, masih menjadi fokus duo rookie YRI itu untuk dipelajari lebih dalam. Menurut Richard Taroreh, Pada FP1 dan FP2, dia belum menemukan racing line sirkuit yang baik.
"Tapi, Di FP3 sudah mulai menemukan, namun masih ada beberapa titik cornering yang harus saya pelajari terutama pada sector 1. Penyesuaian motor baru dapat dilakukan pada FP3. Untuk QTT besok, saya akan tetap fokus untuk memperbaiki line dan set-up motor agar mendaparkan hasil yang lebih maksimal," ujar Richard Taroreh yang ada di posisi ke-18 dari hasil kombinasi FP1 hingga FP3.
“FP1 sampai dengan FP3, saya mencoba improve dalam line yang efektif dan set-up motor. Hasilnya cukup baik. Feeling sudah cukup bagus, namun sayangnya di last corner sempat crash (slide). Alhamdulillah, kondisi saya tidak apa-apa dan masih bisa melanjutkan sesi FP3. Dalam QTT Sabtu, saya akan berusaha untuk mendapatkan time yang lebih baik,“ tukas M Faerozi yang ada di urutan ke-15 dengan catatan waktu 2 menit 31,225 detik.
Masih di kelas AP250 yang notabene diramaikan 33 starter, petarung tim satelit Yamaha Yamalube KYT TJM WR Super Battery, Rafid Topan mengalami crash pada FP1. Hasil pemeriksaan lanjutan, Rafid Topan mengalami cedera serius pada bahu dan tidak dapat melanjutkan latihan bebas. Sedangkan rekan setimnya, Anggi Setiawan ada di deretan ke-14 dengan torehan waktu 2 menit 31,202 detik.
Wahyu Aji Trilaksana Target Pole
Pada sisi lain, rider Yamaha Racing Indonesia (YRI) yang berkompetisi di kategori Underbone 150 (UB150), Wahyu Aji Trilaksana kurang optimal dalam babak kualifikasi. Runner-up UB150 tahun 2017 ini mengaplikasi spare-engine karena ada problem saat FP2. Rider asal Ajibarang Banyumas ini harus puas di deretan ke-10. Namun potensi untuk memperbaiki best-timenya akan terjadi pada Superpole, Sabtu (2/6/2018) ini.
“Hasil FP1 cukup baik berada di urutan pertama, namun saat FP2 motor mengalami kendala teknis. Dan saat sesi kualifikasi, saya memakai mesin cadangan. Tetapi settingan belum menemukan hasil yang baik. Saya dan tim akan menyempurnakan settingan di sesi warm-up untuk menghadapi penentuan grid dalam Superpole dan juga untuk Race 1,“ tukas Wahyu Aji yang di ARRC musim lalu merebut podium juara di race pertama UB150.
Adapun posisi terdepan untuk kualifikasi UB150 diraih racer tim satelit Yamaha Yamalube SND Factory, Gupita Kresna yang mengukir waktu tercepat 2 menit 39,262 detik. Rekan se-timnya, Syahrul Amin juga sukses di urutan ke-3. Babak Superpole sebagai penentuan grid start ataupun race 1 UB150 akan dilangsungkan Sabtu.
(sha)