Selama Piala Dunia 2018, Ronaldo Dijaga Pengawal Penakluk Banteng

Kamis, 07 Juni 2018 - 03:01 WIB
Selama Piala Dunia 2018,...
Selama Piala Dunia 2018, Ronaldo Dijaga Pengawal Penakluk Banteng
A A A
LISABON - Cristiano Ronaldo akan memperketat pengamanan dirinya selama mengikuti Piala Dunia 2018 di Rusia. Bintang Portugal itu menyewa seorang bodyguard yang diketahui merupakan salah satu penakluk banteng terbaik di dunia.

Kapten Portugal, Ronaldo telah memperkerjakan orang terkuat berkepala botak bernama Nuno Marecos. Sehari-harinya, Nuno menjadi petarung melawan banteng jantan berbobot setengah ton dengan tangan kosongnya. Diharapkan, Nuno mampu menjadi pengawal hebat selama Ronaldo pentas di Piala Dunia 2018 untuk membela Portugal.
Selama Piala Dunia 2018, Ronaldo Dijaga Pengawal Penakluk Banteng

Ronaldo membawa mantan pasukan terjun payung dan pejuang MMA tersebut setelah mendapat ancaman dari ISIS, yang akan memenggal kepalanya.

Dilansir dari Skysport, Rabu (6/6/2018), seorang sumber mengatakan: “Ronaldo menyaksikan banyak perkelahian manusia melawan banteng dan memilih Nuno setelah berpikir dia adalah salah satu pria terberat yang pernah dilihatnya.

“Dia tahu bahwa orang-orang tidak akan mempermainkannya jika dia memiliki seseorang yang sekuat dia di sisinya. Nuno sudah bersamanya hampir setiap jam di Kiev saat final Liga Champions dan Nuno akan bersama Ronaldo di Piala Dunia juga.

Nuno yang memiliki tinggi 187 cm, terkenal karena memimpin sekelompok pria yang bermarkas di kota Chamusca, 70 mil dari Lisabon, Portugal. Dia menghibur orang banyak dalam adu banteng selama waktu luang mereka.

Para pria membentuk garis menghadapi banteng dengan risiko cedera dan kematian. Mendorongnya untuk menyerang sebelum memegang binatang itu dan mencoba untuk menguasainya menggunakan kekuatan gabungan mereka. Delapan pria yang dikenal sebagai 'forcados' menggunakan otot dan kecerdasan mereka untuk menaklukkan banteng.

Nuno merupakan pemimpin kelompoknya dan sebagai orang pertama yang menghadapi Banteng. Dia bertugas menggembalakan binatang itu untuk mendapatkan kesempatan sebelum memegang kepala dan memegang lehernya.

Seni yang mereka latih yang sudah ada sejak hampir 100 tahun disebut pega de cara yang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris sebagai ‘tangkapan muka’.
(sha)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7597 seconds (0.1#10.140)