Anthony Joshua Peroleh Gelar Kebangsawanan OBE
Anthony Joshua Peroleh Gelar Kebangsawanan OBE
A
A
A
LONDON - Juara tinju dunia kelas berat IBF/IBO/WBA Super/WBO, Anthony Joshua mendapatkan medali kehormatan OBE (Order of the British Empire) dari Kerajaan Inggris Raya di Queen's Birthday Honours.
Petinju berusia 28 tahun itu diganjar penghargaan tersebut karena prestasi-prestasinya di dunia tinju profesional. Saat ini, Joshua memiliki catatan rekor tinju 21 kemenangan, 20 di antaranya dengan KO/TKO, dan tanpa pernah tersentuh kekalahan.
Beberapa tahun sebelum ini atau tepatnya pada 2013, Joshua memperoleh gelar kebangsawanan MBE (Member of British Empire) dari kerajaan berkat keberhasilannya meraih medali emas Olimpiade London 2012 di cabang olahraga tinju kelas berat super.
Sementara itu, di arena tinju, Joshua bersama timnya sedang melakukan pembicaraan tentang kemungkinan laga penyatuan gelar versus juara WBC dari Amerika Serikat, Deontay "The Bronze Bomber" Wilder.
Meskipun sangat mengharapkan pertempuran tersebut bisa terjadi, namun Joshua mengakui bahwa negosiasi harus tetap realistis. "Semua orang telah melihat emas di ujung pelangi, dan semua orang ingin sepotong," ungkap Joshua kepada Sky Sports baru-baru ini.
"Itu tidak masalah, cukup untuk semua orang makan, tetapi hanya bersikap realistis dan itu saja," imbuh petinju yang mengalahkan Joseph Parker untuk merebut gelar WBO pada 1 April lalu.
Apabila laga kontra Wilder tidak bisa terjadi pada tahun ini, maka Joshua sebagai juara WBA Super harus melakoni duel wajib melawan mantan juara dunia, Alexander Povetkin, yang berpotensi dihelat September mendatang.
Petinju berusia 28 tahun itu diganjar penghargaan tersebut karena prestasi-prestasinya di dunia tinju profesional. Saat ini, Joshua memiliki catatan rekor tinju 21 kemenangan, 20 di antaranya dengan KO/TKO, dan tanpa pernah tersentuh kekalahan.
Beberapa tahun sebelum ini atau tepatnya pada 2013, Joshua memperoleh gelar kebangsawanan MBE (Member of British Empire) dari kerajaan berkat keberhasilannya meraih medali emas Olimpiade London 2012 di cabang olahraga tinju kelas berat super.
Sementara itu, di arena tinju, Joshua bersama timnya sedang melakukan pembicaraan tentang kemungkinan laga penyatuan gelar versus juara WBC dari Amerika Serikat, Deontay "The Bronze Bomber" Wilder.
Meskipun sangat mengharapkan pertempuran tersebut bisa terjadi, namun Joshua mengakui bahwa negosiasi harus tetap realistis. "Semua orang telah melihat emas di ujung pelangi, dan semua orang ingin sepotong," ungkap Joshua kepada Sky Sports baru-baru ini.
"Itu tidak masalah, cukup untuk semua orang makan, tetapi hanya bersikap realistis dan itu saja," imbuh petinju yang mengalahkan Joseph Parker untuk merebut gelar WBO pada 1 April lalu.
Apabila laga kontra Wilder tidak bisa terjadi pada tahun ini, maka Joshua sebagai juara WBA Super harus melakoni duel wajib melawan mantan juara dunia, Alexander Povetkin, yang berpotensi dihelat September mendatang.
(nug)
Explore More