Sang Penantang di Piala Dunia 2018

Sabtu, 09 Juni 2018 - 11:21 WIB
Sang Penantang di Piala Dunia 2018
Sang Penantang di Piala Dunia 2018
A A A
HIMKI - Selama tiga perhelatan Piala Dunia terakhir, tensi persaingan bisa dibilang hanya satu arah. Walau digelar di tiga negara berbeda, selalu saja wakil Eropa yang juara.

Sementara utusan Amerika Utara dan Amerika Latin tidak bisa berbuat banyak. Saat Piala Dunia 2006 di Jerman, wakil CONCACAF dan CONMEBOL hanya bisa melihat Italia mengalahkan Prancis di final. Hal serupa terulang di Afrika Selatan pada 2010. Saat itu, Spanyol jadi juara setelah menundukkan Belanda.

Kesempatan merusak kekuasaan Benua Biru sebenarnya datang saat Piala Dunia 2014 di Brasil. Harapan tersebut hampir saja terwujud. Kendati Brasil terhenti di semifinal, asa Amerika Latin tetap terjaga karena Argentina melaju ke final. Tapi, pada akhirnya impian meraih trofi kembali kandas karena La Albiceleste dikalahkan Jerman 0-1.

Itu yang sekarang jadi pertanyaan saat pergelaran Piala Dunia 2018 dihelat mulai 14 Juni-15 Juli di Rusia. Apakah ada jawara baru dari zona berbeda? Atau, Eropa bisa menang untuk keempat kalinya secara beruntun? Pertanyaan itu pantas muncul. Karena, cukup banyak pemain dari Amerika Utara maupun Amerika Latin yang berkarier di Eropa.

Terlebih mereka juga punya cukup pengalaman tampil di Piala Dunia. Meski hanya mengirim tiga wakil, Zona CONCACAF punya kans mengukir prestasi. Ya, mereka diperkuat Meksiko dan Kosta Rika ditambah Panama. Mungkin Panama belum bisa diandalkan karena ini debutnya di Piala Dunia. Tapi, tidak dengan Meksiko dan Kosta Rika.

Sejak inaugurasi pada 1930, Meksiko sudah tampil 16 kali di Piala Dunia dengan hasil terbaik menembus perempat final. Sejauh ini, El Tri hanya absen di edisi 1934, 1938, 1974, 1982, dan 1990. Selain itu, Meksiko memiliki sejumlah pemain yang merumput di Eropa seperti Javier Hernandez (West Ham United), Miguel Layun (Sevilla), Hector Moreno (Real Sociedad), dan Raul Jimenez (Benfica).

“Mewakili Meksiko selalu impian menjadi nyata. Saya selalu mengenakan seragam ini dengan penuh rasa bangga,” ucap Hernandez, dilansir Skysport . Belum lagi hasil selama 2018 di mana mencatat tiga menang, satu imbang, dan satu kalah. Namun, pasukan Juan Carlos Osorio itu seperti terkena kutukan karena sudah enam kali beruntun terhenti di fase 16 besar.

Kosta Rika sudah lima kali meramaikan Piala Dunia dan menembus perempat final di Brasil. Dengan Keylor Navas sebagai kiper , Los Ticos bisa jadi kuda hitam. Amerika Latin dinilai punya kans lebih besar. Argentina, Brasil, Uruguay, serta Kolombia merupakan tim kuat.

Argentina memang belum pernah lagi berjaya sejak 1986. Tapi, dipimpin Lionel Messi, mereka bisa menjadi runner-up di Brasil. Lalu, ada Brasil yang sudah lima kali memenangkan Piala Dunia. Walau sejak 2002 selalu gagal juara, La Selecao tetap tim tangguh. Terbukti, mereka lolos kualifikasi Piala Dunia 2018 dengan catatan luar biasa.

Apalagi, ada pemain hebat macam Neymar. Uruguay terakhir kali berdiri di podium pertama pada 1950. Tapi, bukan berarti mereka tidak punya kans di Rusia. Menembus semifinal pada 2010 membuktikan kekuatan Diego Godin dkk mulai meningkat. Memang, saat di Brasil, torehan mereka agak menurun. Tapi, dengan kehadiran Edinson Cavani serta Luis Suarez, Uruguay tetap menakutkan.
(don)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7103 seconds (0.1#10.140)