Piala Dunia 2018, Suarez Makin Dewasa dan Janji Tak Gigit Pemain
A
A
A
YEKATERINBURG - Pemain depan Uruguay, Luis Suarez sedang mencari 'penebusan dosa' di Piala Dunia Rusia 2018. Dia berharap jika berperilaku baik selama Piala Dunia bisa menghapus nama buruknya di kalangan pecinta bola di dunia.
Suarez dalam dua Piala Dunia terakhir selalu membuat kontroversial. Di Afrika Selatan pada 2010 Suarez berulah karena mencegah gol Ghana dengan tangannya dalam pertandingan perempat final di menit-menit akhir. Saat itu dia menjadi pahlawan bagi Uruguay sekaligus menjadi musuh bagi Ghana.
Aksi Surez tersebut mengubur impian Ghana untuk pertama kali melaju ke semi final Piala Dunia dalam sejarah. Uruguay lolos ke semifinal setelah menang 4-2 melalui adu penalti di kala itu. (Baca juga : Preview Mesir vs Uruguay: Pertahanan Solid Kontra Serangan Maut )
Empat tahun kemudian, dia dikecam karena menggigit pundak bek Italia Giorgio Chiellini. Akibat aksi tak terpuji tersebut, Suarez menerima sanksi sembilan pertandingan di laga internasional dan larangan melakukan aktivitas sepak bola selama empat bulan menyusul aksinya di Grup D melawan Italia.
Aksinya tersebut juga terjadi menjelang akhir pertandingan ketika skor 0-0. Wasit tidak melihat insiden tersebut dan uniknya selepas insiden Uruguay mencetak gol pada menit ke-81 melalui Diego Godin yang memanfaatkan peluang dari tendangan pojok. Uruguay berhasil lolos ke babak 16 Besar.
Dalam kedua permainan terakhirnya, kritikus mengklaim bahwa Uruguay maju hanya karena permainan kotor Suarez. Reputasi sebagai pemain dengan trik kotor terlanjur melekat pada diri pemain Barcelona itu sulit dilepaskan.
Tapi sekarang, Suarez ingin menyelesaikan ke Piala Dunia 2018 tanpa kontroversi dan memberi kesempatan orang untuk berbicara tentang permainannya dan bukan perilaku tidak sportifnya. Suarez, yang merupakan salah satu striker top di dunia, telah menegaskan bahwa dia ingin menghapus 'duri' dalam diri.
"Afrika Selatan 2010 dan Brasil 2014 adalah masa lalu. Saya datang dengan ekspektasi lain, pemain lain dan sensasi lain yang memotivasi Anda untuk melangkah jauh di Piala Dunia. Pertandingan ini sangat menuntut dan saya makin dewasa," ujar Suarez dikutip dari Theglobeandmail, Jumat, (15/8/2018)
Di sisi lain pelatih Uruguay, Oscar Tabarez juga meyakinkan bahwa Suarez sudah dewasa dan tidak akan mengulangi sesuatu yang kontroversial dalam laga Piala Dunia. "Tanpa keraguan saya katakan Luis (Suarez) sudah dewasa. Kematangan datang di semua bidang kehidupan. Dalam sepak bola, dalam kehidupan keluarga, dalam kehidupan pribadi. Saya sudah memikirkannya. Dia telah mempersiapkan diri untuk Piala Dunia. Saya pikir selain menjadi pemain hebat, Luis sangat cerdas," pungkasnya.
Mungkinkah Suarez menepati janjinya untuk bermain apik nan manis. Kita sama-sama tunggu penampilannya ketika Uruguay menghadapi Mesir di penyisihan pertama Grup A Piala Dunia 2018 di Ekaterinburg Arena, Jumat (15/6/2018) malam pukul 19.00 WIB.
Suarez dalam dua Piala Dunia terakhir selalu membuat kontroversial. Di Afrika Selatan pada 2010 Suarez berulah karena mencegah gol Ghana dengan tangannya dalam pertandingan perempat final di menit-menit akhir. Saat itu dia menjadi pahlawan bagi Uruguay sekaligus menjadi musuh bagi Ghana.
Aksi Surez tersebut mengubur impian Ghana untuk pertama kali melaju ke semi final Piala Dunia dalam sejarah. Uruguay lolos ke semifinal setelah menang 4-2 melalui adu penalti di kala itu. (Baca juga : Preview Mesir vs Uruguay: Pertahanan Solid Kontra Serangan Maut )
Empat tahun kemudian, dia dikecam karena menggigit pundak bek Italia Giorgio Chiellini. Akibat aksi tak terpuji tersebut, Suarez menerima sanksi sembilan pertandingan di laga internasional dan larangan melakukan aktivitas sepak bola selama empat bulan menyusul aksinya di Grup D melawan Italia.
Aksinya tersebut juga terjadi menjelang akhir pertandingan ketika skor 0-0. Wasit tidak melihat insiden tersebut dan uniknya selepas insiden Uruguay mencetak gol pada menit ke-81 melalui Diego Godin yang memanfaatkan peluang dari tendangan pojok. Uruguay berhasil lolos ke babak 16 Besar.
Dalam kedua permainan terakhirnya, kritikus mengklaim bahwa Uruguay maju hanya karena permainan kotor Suarez. Reputasi sebagai pemain dengan trik kotor terlanjur melekat pada diri pemain Barcelona itu sulit dilepaskan.
Tapi sekarang, Suarez ingin menyelesaikan ke Piala Dunia 2018 tanpa kontroversi dan memberi kesempatan orang untuk berbicara tentang permainannya dan bukan perilaku tidak sportifnya. Suarez, yang merupakan salah satu striker top di dunia, telah menegaskan bahwa dia ingin menghapus 'duri' dalam diri.
"Afrika Selatan 2010 dan Brasil 2014 adalah masa lalu. Saya datang dengan ekspektasi lain, pemain lain dan sensasi lain yang memotivasi Anda untuk melangkah jauh di Piala Dunia. Pertandingan ini sangat menuntut dan saya makin dewasa," ujar Suarez dikutip dari Theglobeandmail, Jumat, (15/8/2018)
Di sisi lain pelatih Uruguay, Oscar Tabarez juga meyakinkan bahwa Suarez sudah dewasa dan tidak akan mengulangi sesuatu yang kontroversial dalam laga Piala Dunia. "Tanpa keraguan saya katakan Luis (Suarez) sudah dewasa. Kematangan datang di semua bidang kehidupan. Dalam sepak bola, dalam kehidupan keluarga, dalam kehidupan pribadi. Saya sudah memikirkannya. Dia telah mempersiapkan diri untuk Piala Dunia. Saya pikir selain menjadi pemain hebat, Luis sangat cerdas," pungkasnya.
Mungkinkah Suarez menepati janjinya untuk bermain apik nan manis. Kita sama-sama tunggu penampilannya ketika Uruguay menghadapi Mesir di penyisihan pertama Grup A Piala Dunia 2018 di Ekaterinburg Arena, Jumat (15/6/2018) malam pukul 19.00 WIB.
(bbk)