Dapat Perlawanan Ketat, Krunic Puji Ketangguhan Flipkens
A
A
A
DEN BOSCH - Aleksandra Krunic memang berhasil menggondol trofi kemenangan di turnamen Den Bosch Terbuka 2018 (Rosmalen Grass Court Championships) di Belanda. Akan tetapi, petenis asal Serbia itu lebih merasa bahwa dia dan Kirsten Flipkens-lah juaranya.
Krunic, yang menempati unggulan ketujuh, melakukan comeback dalam laga terakhir di Den Bosch yang memakan waktu 2 jam 9 menit. Tertinggal 6-7 (0-7) di set pembuka, Krunic sukses mengamankan dua set terakhir dengan keunggulan 7-5, 6-1.
Kemenangan di Den Bosch itu juga membawa Krunic untuk menyabet gelar WTA perdananya dalam kariernya. Dia juga menjadi petenis Serbia pertama yang memenangkan gelar tunggal WTA dalam tiga tahun terakhir sejak Jelena Jankovic memenangkan turnamen pada 2015.
Sementara itu, kekalahan di partai pamungkas membuat Flipkens tampak begitu emosional, terlebih dia terpaksa harus mundur dari laga final ganda setelah baru memainkan enam game, karena masalah otot di kakinya. Sebelumnya, dia begitu tampil impresif saat mengalahkan Viktoria Kuzmova di semifinal tunggal.
Kendati demikian, petenis asal Belgia berusia 32 tahun itu tidak menunjukkan tanda-tanda kehabisan bahan bakar, dia tetap berupaya keras memberikan performa terbaiknya dalam pertandingan final melawan Krunic.
"Saya tidak tahu bagaimana Anda (Flipkens) melakukan ini, kawan, tetapi fakta bahwa Anda tidak menunjukkan betapa sakitnya Anda hari ini, membuat saya lebih menghargai Anda," ungkap Krunic yang memberikan pujiannya kepada Flipkens.
"Saya pikir kami berdua juara, dan saya senang bahwa saya bisa bertahan (di pertandingan). Saya sangat gugup dan sulit bagi saya untuk bermain, tetapi saya senang karena saya bertahan di sana," pungkasnya di WTA Tennis.
Krunic, yang menempati unggulan ketujuh, melakukan comeback dalam laga terakhir di Den Bosch yang memakan waktu 2 jam 9 menit. Tertinggal 6-7 (0-7) di set pembuka, Krunic sukses mengamankan dua set terakhir dengan keunggulan 7-5, 6-1.
Kemenangan di Den Bosch itu juga membawa Krunic untuk menyabet gelar WTA perdananya dalam kariernya. Dia juga menjadi petenis Serbia pertama yang memenangkan gelar tunggal WTA dalam tiga tahun terakhir sejak Jelena Jankovic memenangkan turnamen pada 2015.
Sementara itu, kekalahan di partai pamungkas membuat Flipkens tampak begitu emosional, terlebih dia terpaksa harus mundur dari laga final ganda setelah baru memainkan enam game, karena masalah otot di kakinya. Sebelumnya, dia begitu tampil impresif saat mengalahkan Viktoria Kuzmova di semifinal tunggal.
Kendati demikian, petenis asal Belgia berusia 32 tahun itu tidak menunjukkan tanda-tanda kehabisan bahan bakar, dia tetap berupaya keras memberikan performa terbaiknya dalam pertandingan final melawan Krunic.
"Saya tidak tahu bagaimana Anda (Flipkens) melakukan ini, kawan, tetapi fakta bahwa Anda tidak menunjukkan betapa sakitnya Anda hari ini, membuat saya lebih menghargai Anda," ungkap Krunic yang memberikan pujiannya kepada Flipkens.
"Saya pikir kami berdua juara, dan saya senang bahwa saya bisa bertahan (di pertandingan). Saya sangat gugup dan sulit bagi saya untuk bermain, tetapi saya senang karena saya bertahan di sana," pungkasnya di WTA Tennis.
(nug)