Hadapi Peru, Timnas Prancis Dibayangi Rekor Pertemuan
A
A
A
EKATERINBURG - Kekuatan Prancis sebagai pemimpin klasemen sementara Grup C belum sepenuhnya terlihat. Tim berjuluk Les Bleus masih memiliki kendala ketajaman barisan penyerangnya.
Meski sukses mengalahkan Australia 2-1 pada laga perdana Grup C, Sabtu (16/6), performa Prancis tidak terlalu meyakinkan. Dua gol kemenangan mereka lahir dari titik penalti dan gol bunuh diri. Sorotan tentu tertuju pada kinerja penyerang Prancis Antoine Griezmann, Kylian Mbappe, Ousamen Dembele, serta Oliver Giroud. Griezmann misalnya.
Dia hanya melepaskan lima kali tembakan ke gawang lawan, sedangkan Mbappe hanya satu kali. Sementara itu, Dembele jauh lebih buruk lantaran bermain 70 menit tanpa tembakan ke gawang. Giroud yang masuk menjadi pengganti Griezmann tak berbeda jauh.
Kondisi itu diharapkan tak terulang saat berhadapan dengan Peru di Ekaterinburg Arena nanti malam. Situasi ini diakui Pelatih Didier Deschamps. Bedanya, dia percaya bahwa permainan timnya akan jauh lebih baik saat melawan Peru. ”Saya akan memiliki 11 pemain melawan Peru.
Mungkin dengan komposisi tim yang sama atau berbeda. Namun, tiga penyerang (Griezmann, Mbappe, dan Dembele) harus bermain,” ungkap Deschamps, dilansir foxsport. Karena itu, Deschamps bertekad melanjutkan tren positif. Bersama Belgia, Prancis menjadi dua tim tujuh besar daftar FIFA yang meraih kemenangan pada laga perdana penyisihan grup.
Apalagi, dia mengatakan memiliki tim yang bagus. Dari 23 pemain yang ada, memiliki hak sama dalam menyuarakan pendapat. Kendati demikian, bek Raphael Varane mengingatkan rekan-rekannya tidak memandang sebelah mata Peru.
Dia menilai, Prancis harus mengerahkan kemampuan maksimal. Terlebih, dari 12 pertemuan terakhir melawan tim asal Amerika latin, mereka baru mengemas 4 kemenangan, 4 imbang, dan mengalami 4 kekalahan. ”Kami mengetahui Peru memiliki banyak intensitas dalam segala hal yang mereka lakukan. Kami harus bermain agresif dan solid,” paparnya.
Di kubu lawan, kepercayaan diri Peru tidak berkurang kendati takluk 0-1 dari Denmark pada laga perdana, Sabtu (16/6). Menurut bek Miguel Trauco, timnya merasakan antusias yang tinggi dan optimistis mampu menumbangkan Prancis demi menjaga kans melaju ke babak 16 besar Piala Dunia 2018.
Skuad asuhan Ricardo Gareca ingin memaksimalkan setiap pertandingan. Maklum, ini merupakan pertama kalinya Peru berpartisipasi di Piala Dunia setelah 1982. Ketika itu tim berjuluk La Blanquirrojatersebut terhenti pada penyisihan grup.
”Saya pikir Prancis tidak akan suka berhadapan dengan tim asal Amerika Selatan. Dengan gaya permainan dan kemampuan kami menahan bola, saya yakin kami bisa memberikan masalah kepada mereka,” pungkasnya.
Meski sukses mengalahkan Australia 2-1 pada laga perdana Grup C, Sabtu (16/6), performa Prancis tidak terlalu meyakinkan. Dua gol kemenangan mereka lahir dari titik penalti dan gol bunuh diri. Sorotan tentu tertuju pada kinerja penyerang Prancis Antoine Griezmann, Kylian Mbappe, Ousamen Dembele, serta Oliver Giroud. Griezmann misalnya.
Dia hanya melepaskan lima kali tembakan ke gawang lawan, sedangkan Mbappe hanya satu kali. Sementara itu, Dembele jauh lebih buruk lantaran bermain 70 menit tanpa tembakan ke gawang. Giroud yang masuk menjadi pengganti Griezmann tak berbeda jauh.
Kondisi itu diharapkan tak terulang saat berhadapan dengan Peru di Ekaterinburg Arena nanti malam. Situasi ini diakui Pelatih Didier Deschamps. Bedanya, dia percaya bahwa permainan timnya akan jauh lebih baik saat melawan Peru. ”Saya akan memiliki 11 pemain melawan Peru.
Mungkin dengan komposisi tim yang sama atau berbeda. Namun, tiga penyerang (Griezmann, Mbappe, dan Dembele) harus bermain,” ungkap Deschamps, dilansir foxsport. Karena itu, Deschamps bertekad melanjutkan tren positif. Bersama Belgia, Prancis menjadi dua tim tujuh besar daftar FIFA yang meraih kemenangan pada laga perdana penyisihan grup.
Apalagi, dia mengatakan memiliki tim yang bagus. Dari 23 pemain yang ada, memiliki hak sama dalam menyuarakan pendapat. Kendati demikian, bek Raphael Varane mengingatkan rekan-rekannya tidak memandang sebelah mata Peru.
Dia menilai, Prancis harus mengerahkan kemampuan maksimal. Terlebih, dari 12 pertemuan terakhir melawan tim asal Amerika latin, mereka baru mengemas 4 kemenangan, 4 imbang, dan mengalami 4 kekalahan. ”Kami mengetahui Peru memiliki banyak intensitas dalam segala hal yang mereka lakukan. Kami harus bermain agresif dan solid,” paparnya.
Di kubu lawan, kepercayaan diri Peru tidak berkurang kendati takluk 0-1 dari Denmark pada laga perdana, Sabtu (16/6). Menurut bek Miguel Trauco, timnya merasakan antusias yang tinggi dan optimistis mampu menumbangkan Prancis demi menjaga kans melaju ke babak 16 besar Piala Dunia 2018.
Skuad asuhan Ricardo Gareca ingin memaksimalkan setiap pertandingan. Maklum, ini merupakan pertama kalinya Peru berpartisipasi di Piala Dunia setelah 1982. Ketika itu tim berjuluk La Blanquirrojatersebut terhenti pada penyisihan grup.
”Saya pikir Prancis tidak akan suka berhadapan dengan tim asal Amerika Selatan. Dengan gaya permainan dan kemampuan kami menahan bola, saya yakin kami bisa memberikan masalah kepada mereka,” pungkasnya.
(don)