Bermain Imbang dengan Australia, Posisi Denmark Belum Aman

Sabtu, 23 Juni 2018 - 12:10 WIB
Bermain Imbang dengan...
Bermain Imbang dengan Australia, Posisi Denmark Belum Aman
A A A
SAMARA - DENMARK belum bisa bernapas lega setelah ditahan imbang Australia 1-1 pada babak penyisihan Grup C Piala Dunia 2018.
Berhadapan dengan Prancis pada 26 Juni mendatang, tim asuhan Age Hareide itu patut berharap cemas untuk bisa lolos ke babak 16 besar. Denmark tidak pernah lolos dari fase penyisihan grup sejak Piala Dunia 2002. Saat ini kans The Dinamit, julukan Timnas Denmark, untuk lolos cukup besar.

Namun, dengan hanya unggul tiga poin atas Australia, harapan mereka bisa pupus jika hasil di lapangan tidak memenuhi target yang harus dicapai. Denmark bisa keluar dari persaingan jika kalah telak dari Prancis sementara Australia menang melawan Peru.

Meski tampil memukau pada matchday kedua, Hareide berharap Christian Eriksen dkk dapat meningkatkan performa dan bermain lebih santai di lapangan hijau. “Kami kehilangan terlalu banyak penguasaan bola di bagian tengah sehingga membuat masalah. Penampilan kami kurang memuaskan.

Kami harus lebih baik dalam passing dan memberikan lebih banyak ritme terhadap permainan,” ujar Hareide dikutip Reuters. Sama seperti Australia, para punggawa Denmark bermain sangat agresif. Energi mereka terkuras lebih banyak dan lebih cepat.

Hareide mengakui laga pada Piala Dunia sangat keras dan kompetitif. Karena itu, dia juga berharap anak asuhnya bisa meminimalisasikan kesalahan. “Saya kira tim lawan dapat menciptakan peluang bagus ketika kami melakukan kesalahan.

Kami kehilangan penguasaan bola pada sepertiga pertandingan dan mereka menyerang balik kami. Laga ini sangat ketat. Tapi, kami senang dapat memetik empat poin,” kata Hareide. Denmark unggul lebih dulu berkat sumbangan gol Eriksen pada menit ketujuh.

Namun, Australia sukses melakukan gol balasan pada menit ke-38 lewat penalti Mile Jedinak. Sebagian media menyebut Australia diuntungkan oleh teknologi sistem asisten video wasit (VAR). Hareide menerima dengan lapang dada keputusan wasit.

Namun, dia menilai VAR menghapus pesona khas Piala Dunia yang selalu diwarnai kontroversi. Australia menerima penalti setelah wasit Antonio Mateu Lahoz melihat tayangan ulang VAR di ruangan khusus. “Saya juga setuju pelanggaran tersebut harus berbuah penalti.

Namun, permasalahan umum dengan VAR adalah pertandingan harus berhenti untuk melihat apa yang terjadi. Jadi, siapa yang memutuskan? Apakah wasit di lapangan atau petugas VAR,” kata Hareide. Australia juga belum mengangkat bendera putih.

Anak asuh Bert van Marwijk itu akan berupaya sekuat tenaga agar bisa meraih tiga poin saat berhadapan dengan Peru. Sama seperti Denmark, Australia akan berbenah diri dan mempertajam ujung tombak mereka. Marwijk mengaku frustrasi dengan ketidakmampuan timnya membekuk Denmark, padahal banyak peluang emas tercipta.

Berdasarkan statistik, Australia mendominasi penguasaan bola dengan 51% dan upaya pembobolan 14 tembakan, lima di antaranya on target. “Pada akhirnya, kami hanya meraih satu poin dan kami pantas memperoleh empat poin.

Kami bermain bagus, kecuali pada 15 menit awal, dan memiliki kesempatan cukup besar untuk menang. Tapi kami tidak berhasil dan saya merasa kecewa,” kata Marwijk.
(don)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1231 seconds (0.1#10.140)