Tersisih dari Piala Dunia 2018, Pelatih Tunisia Minta Maaf
A
A
A
MOSKOW - Perjuangan Tunisia di Piala Dunia 2018 akhirnya kandas setelah dihancurkan Belgia 2-5. Pelatih
Nabil Maaloul pun meminta maaf pada para pendukung menyusul kekalahan di Stadion Spartak, Moskow, Sabtu (23/6/2018) malam.
Maaloul pun mengungkapkan kekalahan ini juga menunjukkan bahwa tim-tim dari Arab masih perlu waktu untuk bisa bersaing di pentas dunia. Sebelumnya, Tunisia diharapkan bisa membuat kejutan setelah Maroko, Mesir dan Arab Saudi sudah tersingkir. (Baca juga : Kubur Mimpi Tunisia, Belgia Melenggang ke 16 Besar )
"Kami meminta maaf pada para pendukung Tunisia yang hadir di stadion. Saya janji akan memperbaiki penampilan di masa depan," ucap Maaloul dikutip Reuters, Minggu (24/6/2018).
"Harus kami aku kekalahan 2-5 sangat konyol. Tapi kami tidak konyol dalam bermain. Jika Anda lihat penguasaan bola, kami tidak melakukan hal buruk. Sangat sulit menang melawan pemain yang bisa membuat perbedaan kapan saja dengan umpan yang bagus," ungkapnya.
Maaloul mengungkapkan jika menggilanya Belgia sudah diperkirakan sejak undian sebelum Piala Dunia 2018 digelar. "Sejak awal saya sudah memperkirakan mereka jadi tim tangguh. Mereka akan banyak mencetak gol kalau gawang kami tak dijaga Faoruk Ben Mustapha."
Dalam kesempatan ini Maaloul mengatakan butuh dua generasi buat Arab untuk bisa mengejar ketinggalan dari tim dunia. "Sebagai tim dari Arab, kami tidak mengecewakan. Kami tidak menyerah."
Nabil Maaloul pun meminta maaf pada para pendukung menyusul kekalahan di Stadion Spartak, Moskow, Sabtu (23/6/2018) malam.
Maaloul pun mengungkapkan kekalahan ini juga menunjukkan bahwa tim-tim dari Arab masih perlu waktu untuk bisa bersaing di pentas dunia. Sebelumnya, Tunisia diharapkan bisa membuat kejutan setelah Maroko, Mesir dan Arab Saudi sudah tersingkir. (Baca juga : Kubur Mimpi Tunisia, Belgia Melenggang ke 16 Besar )
"Kami meminta maaf pada para pendukung Tunisia yang hadir di stadion. Saya janji akan memperbaiki penampilan di masa depan," ucap Maaloul dikutip Reuters, Minggu (24/6/2018).
"Harus kami aku kekalahan 2-5 sangat konyol. Tapi kami tidak konyol dalam bermain. Jika Anda lihat penguasaan bola, kami tidak melakukan hal buruk. Sangat sulit menang melawan pemain yang bisa membuat perbedaan kapan saja dengan umpan yang bagus," ungkapnya.
Maaloul mengungkapkan jika menggilanya Belgia sudah diperkirakan sejak undian sebelum Piala Dunia 2018 digelar. "Sejak awal saya sudah memperkirakan mereka jadi tim tangguh. Mereka akan banyak mencetak gol kalau gawang kami tak dijaga Faoruk Ben Mustapha."
Dalam kesempatan ini Maaloul mengatakan butuh dua generasi buat Arab untuk bisa mengejar ketinggalan dari tim dunia. "Sebagai tim dari Arab, kami tidak mengecewakan. Kami tidak menyerah."
(bbk)