Mirjana Vasovic Sempat Bimbang Gunakan Jersey Timnas Swiss
A
A
A
MIRJANA Vasovic yang merupakan istri dari pemain asal Swiss Steven Zu bersempat bimbang saat mendukung sang suami menghadapi Serbia di Kaliningrad Stadium.
Pasalnya, Serbia merupakan tempat kelahirannya. Mirjana yang merupakan seorang penulis itu menyaksikan bersama kakak perempuannya, Jelena, 27, temannya Marko, 31, dan Pema, 26. Namun, dia tetap mengaku bingung datang ke stadion apakah menggunakan jersey Swiss atau Serbia.
Untungnya, kedua tim sama-sama berkostum merah-putih. “Saya menunjukkan diri saya dengan warna merah bertuliskan ëZuber’s Wifeí. Untungnya, Swiss dan Serbia memiliki warna jersey serupa,” kata Mirjana dilansir schweizer-illustrierte .
“Tapi, saya selama berhari-hari sempat tertekan. Haruskah saya bersorak jika Serbia mencetak gol? Saya melakukannya secara spontan,” katanya. Meski berada di Rusia, Mirjana mengaku tak bisa bersama Zuber setiap saat.
Sebab timnya memberlakukan peraturan kepada para pemainnya untuk tidak menemui istri ataupun pacar selama tampil di Piala Dunia 2018. Namun, dia tetap bisa mengetahui kabarnya dengan melakukan komunikasi melalui Whatsapp atau Facetime.
Pada Piala Dunia kali ini Zuber sudah membuktikan kemampuannya dengan berhasil menjadi penyelamat Swiss saat bertemu Brasil di laga pertama Piala Dunia 2018 Grup E. Ketika itu, La Nati sempat tertinggal lebih dulu lewat Phillipe Coutinho di menit 20.
Namun, Zuber berhasil menyamakan kedudukan berkat tandukannya di menit ke-50. Gol tersebut membuat nama Zuber semakin melambung. Bahkan, jika terus bermain apik, terlebih apabila mampu menambah koleksi golnya di Piala Dunia 2018, bukan tidak mungkin Zuber bakal digaet klub-klub besar Eropa.
Apalagi pemain berusia 26 tahun itu menjalani musim kurang mengesankan bersama Hoffenheim. Dia hanya mencetak satu gol dari 20 penampilannya di Bundesliga musim lalu. “Dia tetap positif, membangun dirinya sendiri. Kami tahu bahwa ini adalah ujian pada saat sulit seperti ini,” ujar Mirjana.
“Steven dan saya sangat kuat dalam berpikir. Saya selalu jujur memberi tahu dia pendapat itu. Tidak ada gunanya mengeluh. Dia tetap positif, dia mengatur dirinya sendiri. Itu merupakan hadiahnya,” katanya.
Pasalnya, Serbia merupakan tempat kelahirannya. Mirjana yang merupakan seorang penulis itu menyaksikan bersama kakak perempuannya, Jelena, 27, temannya Marko, 31, dan Pema, 26. Namun, dia tetap mengaku bingung datang ke stadion apakah menggunakan jersey Swiss atau Serbia.
Untungnya, kedua tim sama-sama berkostum merah-putih. “Saya menunjukkan diri saya dengan warna merah bertuliskan ëZuber’s Wifeí. Untungnya, Swiss dan Serbia memiliki warna jersey serupa,” kata Mirjana dilansir schweizer-illustrierte .
“Tapi, saya selama berhari-hari sempat tertekan. Haruskah saya bersorak jika Serbia mencetak gol? Saya melakukannya secara spontan,” katanya. Meski berada di Rusia, Mirjana mengaku tak bisa bersama Zuber setiap saat.
Sebab timnya memberlakukan peraturan kepada para pemainnya untuk tidak menemui istri ataupun pacar selama tampil di Piala Dunia 2018. Namun, dia tetap bisa mengetahui kabarnya dengan melakukan komunikasi melalui Whatsapp atau Facetime.
Pada Piala Dunia kali ini Zuber sudah membuktikan kemampuannya dengan berhasil menjadi penyelamat Swiss saat bertemu Brasil di laga pertama Piala Dunia 2018 Grup E. Ketika itu, La Nati sempat tertinggal lebih dulu lewat Phillipe Coutinho di menit 20.
Namun, Zuber berhasil menyamakan kedudukan berkat tandukannya di menit ke-50. Gol tersebut membuat nama Zuber semakin melambung. Bahkan, jika terus bermain apik, terlebih apabila mampu menambah koleksi golnya di Piala Dunia 2018, bukan tidak mungkin Zuber bakal digaet klub-klub besar Eropa.
Apalagi pemain berusia 26 tahun itu menjalani musim kurang mengesankan bersama Hoffenheim. Dia hanya mencetak satu gol dari 20 penampilannya di Bundesliga musim lalu. “Dia tetap positif, membangun dirinya sendiri. Kami tahu bahwa ini adalah ujian pada saat sulit seperti ini,” ujar Mirjana.
“Steven dan saya sangat kuat dalam berpikir. Saya selalu jujur memberi tahu dia pendapat itu. Tidak ada gunanya mengeluh. Dia tetap positif, dia mengatur dirinya sendiri. Itu merupakan hadiahnya,” katanya.
(don)