Presenter Olahraga Darius Sinathrya Jagokan Argentina
A
A
A
AKTOR yang juga presenter olahraga dan hiburan Darius Sinathrya menjagokan timnas Argentina untuk menyabet gelar juara dunia. La Albiceleste dinilai selalu melahirkan pemain-pemain berkelas dunia. Kekagumannya terhadap Lionel Messi yang membela Barcelona menjadi salah satu alasannya mendukung Argentina. Messi diharapkan bisa membawa timnas mengangkat trofi Piala Dunia 2018.
“Messi merupakan pemain yang punya talenta luar biasa dan kerap menghadirkan kejutan. Prestasinya cuma kurang satu, yakni membawa timnas menjadi juara dunia. Tahun ini, Messi akan membawa Argentina menjadi juara untuk menjawab kutukan yang selama ini dialami ketika membela timnas Argentina,” tandasnya.
Suami dari Donna Agnesia itu mengatakan bahwa Messi sebagai pemain megabintang sebenarnya belum sepenuhnya disebut lengkap karena hingga saat ini belum mengangkat trofi Piala Dunia bersama negaranya. “Belum (lengkap). Dia belum dapat Piala Dunia. Mudah-mudahan di Piala Dunia kali ini dia bisa rasakan mengangkat trofi,” katanya.
Darius memang sudah lama mengidolakan bintang Barcelona berusia 30 tahun itu. Tidak setengah-setengah, bahkan Darius memberikan nama anak pertamanya dengan mengambil nama depan Messi, yaitu Lionel Nathan Sinathrya yang lahir pada 28 Juni 2007. Untuk prediksinya sendiri mengenai siapa yang akan berhak membawa pulang trofi emas, pria kelahiran Kloten, Swiss, 21 Mei 1985, ini mengaku kesulitan meski Argentina merupakan tim favoritnya.
“Prediksi berat nih. Tapi, tanpa Belanda dan Italia, rasa Piala Dunia pasti beda. Salah satu akibat ada grup macam Grup H yang kekuatan sama rata, Polandia, Senegal, Kolombia, dan Jepang,” katanya.
Meski begitu, pemilik nama lengkap Darius Sinathrya Kartoprawiro ini berpendapat, peluang juara sudah pasti tim-tim yang punya tradisi kuat seperti Brasil dengan pelatih baru yang membuat permainan lebih mengalir dan atraktif. “Argentina, Prancis, dan Inggris punya potensi besar. Jangan lupakan tim bertabur bintang Spanyol. Ada juga Portugal yang datang sebagai juara Eropa 2016 dan Belgia dengan skuad bertabur bintang,” paparnya.
Faktor lain yang menentukan adalah Rusia yang menjadi tuan rumah bukan tempat bersahabat untuk pemain-pemain klub di Eropa. Jarak tempuh, cuaca, dan perbedaan waktu bermain akan berpengaruh. Belum lagi, psywar di bawah ancaman teror ultras Rusia.
“Messi merupakan pemain yang punya talenta luar biasa dan kerap menghadirkan kejutan. Prestasinya cuma kurang satu, yakni membawa timnas menjadi juara dunia. Tahun ini, Messi akan membawa Argentina menjadi juara untuk menjawab kutukan yang selama ini dialami ketika membela timnas Argentina,” tandasnya.
Suami dari Donna Agnesia itu mengatakan bahwa Messi sebagai pemain megabintang sebenarnya belum sepenuhnya disebut lengkap karena hingga saat ini belum mengangkat trofi Piala Dunia bersama negaranya. “Belum (lengkap). Dia belum dapat Piala Dunia. Mudah-mudahan di Piala Dunia kali ini dia bisa rasakan mengangkat trofi,” katanya.
Darius memang sudah lama mengidolakan bintang Barcelona berusia 30 tahun itu. Tidak setengah-setengah, bahkan Darius memberikan nama anak pertamanya dengan mengambil nama depan Messi, yaitu Lionel Nathan Sinathrya yang lahir pada 28 Juni 2007. Untuk prediksinya sendiri mengenai siapa yang akan berhak membawa pulang trofi emas, pria kelahiran Kloten, Swiss, 21 Mei 1985, ini mengaku kesulitan meski Argentina merupakan tim favoritnya.
“Prediksi berat nih. Tapi, tanpa Belanda dan Italia, rasa Piala Dunia pasti beda. Salah satu akibat ada grup macam Grup H yang kekuatan sama rata, Polandia, Senegal, Kolombia, dan Jepang,” katanya.
Meski begitu, pemilik nama lengkap Darius Sinathrya Kartoprawiro ini berpendapat, peluang juara sudah pasti tim-tim yang punya tradisi kuat seperti Brasil dengan pelatih baru yang membuat permainan lebih mengalir dan atraktif. “Argentina, Prancis, dan Inggris punya potensi besar. Jangan lupakan tim bertabur bintang Spanyol. Ada juga Portugal yang datang sebagai juara Eropa 2016 dan Belgia dengan skuad bertabur bintang,” paparnya.
Faktor lain yang menentukan adalah Rusia yang menjadi tuan rumah bukan tempat bersahabat untuk pemain-pemain klub di Eropa. Jarak tempuh, cuaca, dan perbedaan waktu bermain akan berpengaruh. Belum lagi, psywar di bawah ancaman teror ultras Rusia.
(don)