Demi Asian Para Games, 47 Atlet Atletik Ditarget Tembus Limit
A
A
A
JAKARTA - Atlet atletik berupaya untuk memperbaiki catatan waktunya ketika mengikuti Indonesia Para Games Invitational Tournament. Bukan tanpa alasan mereka melakukan hal tersebut.
Mereka mesti mampu menembus skor kualifikasi minimal (MQS) agar bisa berlaga di Asian Para Games dan Paralimpiade. Hal ini sesuai dengan aturan Komite Paralimpiade Internasional (IPC).
Para atlet Tanah Air ini tentunya tak mau hanya jadi penonton di rumah sendiri. Pasalnya, Asian Para Games tahun ini akan dilangsungkan di Jakarta pada 6-13 Oktober mendatang.
"Meski kita tuan rumah Asian Para Games, tidak serta-merta kita bisa mengirim seluruh atlet. Jadi atlet kita harus tembus standar minimal kualifikasi, sesuai ketentuan IPC," terang Pelatih Atletik NPC, Purwo Adi Sanyoto dalam pernyataan tertulis yang diterima SINDOnews, Jumat (29/6).
Dalam test event kali ini, seluruh 47 atlet atletik pelatnas ditarget mampu menembus MQS. Dan lebih jauh lagi, mereka diharapkan bisa menembus limit Paralimpiade Tokyo 2020.
"Sasaran utama kita adalah Paragames nanti, syukur-syukur bisa ke Paralimpiade Tokyo. Jadi kalau test event sekarang hanya untuk kualifikasi standar. Kami harapkan semua atlet bisa lolos sesuai limit yang ditetapkan APC dan IPC," jelas Purwo.
Lebih lanjut, Purwo menuturkan bahwa saat ini perkembangan atlet cukup bagus. April 2018, mereka dikirim ke Kejuaraan Dunia Atletik di Beijing, China. Saat pulang ke Tanah Air sukses menyabet 8 medali emas, 14 perak dan 4 perunggu.
Sejumlah atlet Indonesia di kejuaraan tersebut juga berhasil mengukir waktu sesuai MQS yang ditetapkan Komite Paralimpiade Internasional. "Kalau yang sudah menggenggam tiket APG, mereka harus lebih baik lagi catatan waktunya saat test event," kata dia.
Menurut Purwo, atlet-atlet asuhannya saat ini masih belum mencapai peak performance. Sepulangnya dari Beijing, mereka kembali berlatih di Solo. Dia menargetkan kondisi atlet bisa sampai puncak pada saat Asian Para Games 2018 berlangsung, Oktober mendatang. "Progresnya sekarang lebih dari 70 persen. Kami latihan terus setiap pagi dan sore. Kami harapkan peak-nya nanti saat APG berlangsung," sambungnya.
Setelah test event berakhir, pihaknya juga akan kembali ke Kota Bengawan untuk melanjutkan program pemusatan latihan. Menurut Purwo, tak ada lagi uji coba di luar negeri karena tinggal masuk tahap pemantapan. "Usai test event, kami akan fokus ke main event (APG). Kami akan di Solo saja," tutupnya.
Mereka mesti mampu menembus skor kualifikasi minimal (MQS) agar bisa berlaga di Asian Para Games dan Paralimpiade. Hal ini sesuai dengan aturan Komite Paralimpiade Internasional (IPC).
Para atlet Tanah Air ini tentunya tak mau hanya jadi penonton di rumah sendiri. Pasalnya, Asian Para Games tahun ini akan dilangsungkan di Jakarta pada 6-13 Oktober mendatang.
"Meski kita tuan rumah Asian Para Games, tidak serta-merta kita bisa mengirim seluruh atlet. Jadi atlet kita harus tembus standar minimal kualifikasi, sesuai ketentuan IPC," terang Pelatih Atletik NPC, Purwo Adi Sanyoto dalam pernyataan tertulis yang diterima SINDOnews, Jumat (29/6).
Dalam test event kali ini, seluruh 47 atlet atletik pelatnas ditarget mampu menembus MQS. Dan lebih jauh lagi, mereka diharapkan bisa menembus limit Paralimpiade Tokyo 2020.
"Sasaran utama kita adalah Paragames nanti, syukur-syukur bisa ke Paralimpiade Tokyo. Jadi kalau test event sekarang hanya untuk kualifikasi standar. Kami harapkan semua atlet bisa lolos sesuai limit yang ditetapkan APC dan IPC," jelas Purwo.
Lebih lanjut, Purwo menuturkan bahwa saat ini perkembangan atlet cukup bagus. April 2018, mereka dikirim ke Kejuaraan Dunia Atletik di Beijing, China. Saat pulang ke Tanah Air sukses menyabet 8 medali emas, 14 perak dan 4 perunggu.
Sejumlah atlet Indonesia di kejuaraan tersebut juga berhasil mengukir waktu sesuai MQS yang ditetapkan Komite Paralimpiade Internasional. "Kalau yang sudah menggenggam tiket APG, mereka harus lebih baik lagi catatan waktunya saat test event," kata dia.
Menurut Purwo, atlet-atlet asuhannya saat ini masih belum mencapai peak performance. Sepulangnya dari Beijing, mereka kembali berlatih di Solo. Dia menargetkan kondisi atlet bisa sampai puncak pada saat Asian Para Games 2018 berlangsung, Oktober mendatang. "Progresnya sekarang lebih dari 70 persen. Kami latihan terus setiap pagi dan sore. Kami harapkan peak-nya nanti saat APG berlangsung," sambungnya.
Setelah test event berakhir, pihaknya juga akan kembali ke Kota Bengawan untuk melanjutkan program pemusatan latihan. Menurut Purwo, tak ada lagi uji coba di luar negeri karena tinggal masuk tahap pemantapan. "Usai test event, kami akan fokus ke main event (APG). Kami akan di Solo saja," tutupnya.
(nug)