Uruguay vs Portugal, Pertarungan Beraroma Derby dan El Clasico
A
A
A
Sebagai tim, Uruguay dan Portugal jarang bertemu. Sepanjang sejarah Piala Dunia, duel dini hari nanti akan menjadi laga ketiga mereka sejak 1972.
Saat itu, kedua tim bermain imbang 1-1 di Stadion Maracana Rio de Janeiro. Tapi, di level pemain, beberapa di antara mereka sudah sering bertemu dan berjibaku. Cristiano Ronaldo di kubu Portugal pasti tak asing bagaimana kerasnya tekel, tarikan, benturan, dan gesekan saat bertemu bek Uruguay Diego Godin di level klub. Ronaldo membela Real Madrid dan Godin di kubu Atletico Madrid. Tak jarang Ronaldo mengerang kesakitan karena kerasnya perlakuan Godin pada laga derby Madrid. Sementara penyerang Uruguay Luis Suarez juga sering berteriak di lapangan sambil mengangkat tangan setiap berhadapan dengan Pepe.
Suarez yang sekarang memperkuat Barcelona pasti tidak pernah lupa bagaimana brutalnya tekel dan injakan yang dilakukan Pepe saat masih berseragam Madrid pada duel El Clasico. Cerita di level klub ini bisa menjadi gambaran awal babak 16 besar duel Uruguay melawan Portugal di Fisht Stadium, dini hari nanti. Portugal yang menjadi runner- up Grup A mengandalkan masa depan mereka di bahu Ronaldo. Sejauh ini, dari empat gol yang mereka cetak, empat di antaranya dikemas pemain yang biasa disapa CR7 ter - sebut. Sementara Suarez menyumbang dua dari lima gol yang diciptakan La Celeste sepanjang fase penyisihan grup. Keduanya juga menjadi pemain paling produktif di ajang Piala Dunia.
Ronaldo dari dua kesempatan di pesta sepak bola terbesar dunia tersebut mengoleksi lima gol. Suarez lebih baik karena membukukan tujuh gol dari dua partisipasi Piala Dunia. Tahun ini, penampilan CR7 terbilang lebih impresif, setidaknya di fase grup. Masalahnya, Ronaldo me - miliki masalah saat bermain di babak 16 besar. Dia sudah lebih dari 400 menit tidak bisa mencetak gol, sementara Suarez berhasil men - ciptakan dua gol saat menghadapi Korea Selatan pada 2010. “Mereka memiliki pemain yang bagus, tapi kami punya pemain terbaik di dunia,” tandas bek Portugal Cedric Soares.
Saat itu, kedua tim bermain imbang 1-1 di Stadion Maracana Rio de Janeiro. Tapi, di level pemain, beberapa di antara mereka sudah sering bertemu dan berjibaku. Cristiano Ronaldo di kubu Portugal pasti tak asing bagaimana kerasnya tekel, tarikan, benturan, dan gesekan saat bertemu bek Uruguay Diego Godin di level klub. Ronaldo membela Real Madrid dan Godin di kubu Atletico Madrid. Tak jarang Ronaldo mengerang kesakitan karena kerasnya perlakuan Godin pada laga derby Madrid. Sementara penyerang Uruguay Luis Suarez juga sering berteriak di lapangan sambil mengangkat tangan setiap berhadapan dengan Pepe.
Suarez yang sekarang memperkuat Barcelona pasti tidak pernah lupa bagaimana brutalnya tekel dan injakan yang dilakukan Pepe saat masih berseragam Madrid pada duel El Clasico. Cerita di level klub ini bisa menjadi gambaran awal babak 16 besar duel Uruguay melawan Portugal di Fisht Stadium, dini hari nanti. Portugal yang menjadi runner- up Grup A mengandalkan masa depan mereka di bahu Ronaldo. Sejauh ini, dari empat gol yang mereka cetak, empat di antaranya dikemas pemain yang biasa disapa CR7 ter - sebut. Sementara Suarez menyumbang dua dari lima gol yang diciptakan La Celeste sepanjang fase penyisihan grup. Keduanya juga menjadi pemain paling produktif di ajang Piala Dunia.
Ronaldo dari dua kesempatan di pesta sepak bola terbesar dunia tersebut mengoleksi lima gol. Suarez lebih baik karena membukukan tujuh gol dari dua partisipasi Piala Dunia. Tahun ini, penampilan CR7 terbilang lebih impresif, setidaknya di fase grup. Masalahnya, Ronaldo me - miliki masalah saat bermain di babak 16 besar. Dia sudah lebih dari 400 menit tidak bisa mencetak gol, sementara Suarez berhasil men - ciptakan dua gol saat menghadapi Korea Selatan pada 2010. “Mereka memiliki pemain yang bagus, tapi kami punya pemain terbaik di dunia,” tandas bek Portugal Cedric Soares.
(don)