Mencicipi Mie Godok Indonesia di Kazan

Minggu, 01 Juli 2018 - 07:00 WIB
Mencicipi Mie Godok Indonesia di Kazan
Mencicipi Mie Godok Indonesia di Kazan
A A A
KAZAN - Berawal dari kecintaannya terhadap makanan Indonesia, Miratoullo membuka cafe dengan menu yang didominasi kuliner Tanah Air di Kazan, Rusia. Mulai dari nasi+ayam goreng, nasi+ikan nila goreng, mie goreng, nasi goreng, nasi+sapi lada hitam, bahkan jamur krispi yang sempat jadi trend di Indonesia juga ada di sini.

Selepas menyaksikan latihan Prancis dan Argentina, Jumat (29/6) saya menuju GUM Plaza, tempat cafe milik Miratoullo. Di salah satu menu yang terpampang di dinding cafe tertulis Yawai Mie. Penasaran, saya memilih itu. Ternyata, itu adalah mie godok. Daging ayam ditumis dengan bawang bombay, lalu diberi kaldu ayam sawi putih dan juga mie.

“Hanya saja di sini tidak memakai cabe rawit. Nasi ayam juga tidak memakai sambal, karena orang Rusia tidak suka pedas,” ujar Miratoullo.

Lalu, mengapa pria 27 tahun itu tertarik berbisnis kuliner di Kazan. “Saya kuliah S2 di UIN Malang. Saya suka sekali dengan sate, nasi goreng yang di pinggir jalan, mie godok. Semua masakan Indonesia sedap,” ujarnya.

Miratoullo lantas mengajak rekannya Ayrat untuk membuka cafe ini. “Cafe ini sudah dua bulan berjalan. Jika terus bagus, saya akan membukanya di kota lain seperti Moskow dan Saint Petersburg,” papar dia.

Dia merasa sangat terbantu oleh KBRI Indonesia di Moskow. Duta Besar Indonesia untuk Rusia dan Belarus Wahid Supriyadi meminjamkan staff dapurnya untuk memberi pelajaran memasak bagi pegawai Miratoullo.

“Saya sangat terbantu. Bapak Wahid sangat mendukung, juga semua yang ada di KBRI Moskow,” imbuhnya.

Menu favorit di cafe adalah mie goreng. Ke depan dia ingin menghadirkan bakso kuah khas Indonesia dan juga soto ayam. “Membuat baksi seperti di Indonesia susah. Tapi, kami mau belajar,” kata Miratoullo.
Mencicipi Mie Godok Indonesia di Kazan

Dia menambahkan harga yang ditawarkan di tempatnya sangat ramah kantong. “Ini karena yang banyak datang ke mall ini adalah mahasiswa. Di dekat sini banyak perguruan tinggi. Kalau makan siang, penuh sekali,” jelasnya. Semangkuk mie godok dibanderol 150 rubel atau sekitar Rp34.000.

Miratoullo menyelesaikan S2 jurusan Bahasa Arab di Malang pada 2012-2015. Dia sekarang menjadi dosen sembari meneruskan program S3 di Russian Islamic University di Kazan.
(nug)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7374 seconds (0.1#10.140)