Hadapi Kroasia di Fase 8 Besar, Warga Rusia Makin Pede
A
A
A
MOSKOW - Warga Rusia tidak pernah menyangka tim nasionalnya bisa tampil cemerlang pada Piala Dunia 2018. Permainan yang ditunjukkan armada Stanislav Cherchesov melambungkan asa ke titik terbaik sepak bola Beruang Merah.
Pada 8 delapan besar Rusia menantang lawan tangguh Kroasia. “Kroasia? Bisalah. Kami bisa membalikkan beberapa prediksi selama Piala Dunia, dan tidak ada yang tak mungkin,” ujar Alexei, suporter Rusia yang menyaksikan langsung laga Beruang Merah kontra tim Matador di Luzhniki Stadium, Moskow.
Komentar senada dilontarkan Anatoly. Pendukung yang sengaja pulang kampung dari Belanda untuk mendukung negaranya ini menilai apa yang ditunjukkan tim nasional sudah mempersatukan bangsa Rusia. “Saya rasa sudah lama kita tidak mera sakan satu hal emosional yang sama. Perasaan bangga yang amat kuat terhadap bangsa ini,” ungkapnya.
Dini hari kemarin adalah pesta perayaan terbesar yang pernah dilakukan di Negara Paman Putin. Jutaan manusia merasakan kebanggaan yang sama untuk tim nasionalnya. Dengan perkasa, Rusia memulangkan kampiun edisi 2010, Spanyol, lewat drama adu penalti 4-3, setelah bermain 1-1 selama 90 menit plus perpanjangan waktu. Pawai, pesta, yel-yel menggema di semua sudut negeri ini.
Di pusat Kota Moskow, Kazan, Saint Petersburg, atau Nizhny Novgorod masyarakat baru bubar saat matahari terbit atau sekitar pukul 03.00 pagi. “Spanyol adalah favorit. Kita semua tahu itu. Kami ber - main dengan dukungan masyarakat dan kami merasakan itu,” ujar Cherchesov.
Pada perempat final Rusia kembali berhadapan dengan tim berat Kroasia. Luka Modric dkk menunjukkan agresivitas yang luar biasa. Hanya lawan mereka di 16 besar, Denmark, yang menyusahkan Kroasia. Pasukan Zlatko Dalic melaju ke perempat final setelah unggul adu penalti 5-4 (1-1). Cherchesov mengungkapkan, bermain lepas dan dukungan suporter adalah kunci sukses Rusia pada Piala Dunia ini. Sebenarnya lolosnya Rusia ke 16 besar saja sudah luar biasa.
Pada peringkat FIFA, Rusia berada di urutan 70 alias yang terendah dibandingkan partisipan lain pada Piala Dunia 2018. Dalam keikutsertaan dalam panggung sepak bola terakbar di dunia, Rusia tidak pernah sekali pun menyentuh fase knock-out. Pada edisi 1994, 2002, dan 2014 tim Beruang Merah selalu kandas pada babak gugur.
Pada 8 delapan besar Rusia menantang lawan tangguh Kroasia. “Kroasia? Bisalah. Kami bisa membalikkan beberapa prediksi selama Piala Dunia, dan tidak ada yang tak mungkin,” ujar Alexei, suporter Rusia yang menyaksikan langsung laga Beruang Merah kontra tim Matador di Luzhniki Stadium, Moskow.
Komentar senada dilontarkan Anatoly. Pendukung yang sengaja pulang kampung dari Belanda untuk mendukung negaranya ini menilai apa yang ditunjukkan tim nasional sudah mempersatukan bangsa Rusia. “Saya rasa sudah lama kita tidak mera sakan satu hal emosional yang sama. Perasaan bangga yang amat kuat terhadap bangsa ini,” ungkapnya.
Dini hari kemarin adalah pesta perayaan terbesar yang pernah dilakukan di Negara Paman Putin. Jutaan manusia merasakan kebanggaan yang sama untuk tim nasionalnya. Dengan perkasa, Rusia memulangkan kampiun edisi 2010, Spanyol, lewat drama adu penalti 4-3, setelah bermain 1-1 selama 90 menit plus perpanjangan waktu. Pawai, pesta, yel-yel menggema di semua sudut negeri ini.
Di pusat Kota Moskow, Kazan, Saint Petersburg, atau Nizhny Novgorod masyarakat baru bubar saat matahari terbit atau sekitar pukul 03.00 pagi. “Spanyol adalah favorit. Kita semua tahu itu. Kami ber - main dengan dukungan masyarakat dan kami merasakan itu,” ujar Cherchesov.
Pada perempat final Rusia kembali berhadapan dengan tim berat Kroasia. Luka Modric dkk menunjukkan agresivitas yang luar biasa. Hanya lawan mereka di 16 besar, Denmark, yang menyusahkan Kroasia. Pasukan Zlatko Dalic melaju ke perempat final setelah unggul adu penalti 5-4 (1-1). Cherchesov mengungkapkan, bermain lepas dan dukungan suporter adalah kunci sukses Rusia pada Piala Dunia ini. Sebenarnya lolosnya Rusia ke 16 besar saja sudah luar biasa.
Pada peringkat FIFA, Rusia berada di urutan 70 alias yang terendah dibandingkan partisipan lain pada Piala Dunia 2018. Dalam keikutsertaan dalam panggung sepak bola terakbar di dunia, Rusia tidak pernah sekali pun menyentuh fase knock-out. Pada edisi 1994, 2002, dan 2014 tim Beruang Merah selalu kandas pada babak gugur.
(don)