Vincent Kompany : Kami Tak Pernah Takut pada Brasil
A
A
A
KAZAN - Tak ada perasaan gentar apalagi takut buat seorang Vincent Kompany saat Belgia menghadapi Brasil di perempat final Piala Dunia 2018. Bahkan kekuatan dan kemampuan pemain individu yang dimiliki skuat Tim Samba tak lantas membuat pemain Belgia tak bisa tidur.
Pertemuan kedua tim yang akan berlangsung di Kazan Arena pada Sabtu (7/7/2018), dinanti publik sepak bola dunia. Maklum, Belgia yang saat ini ditangani Roberto Martinez berisikan pemain dari generasi emas. Pemain terbaik dari mulai kiper hingga penyerang dihuni nama-nama top dunia.
Di sisi lain, publik juga ingin melihat kemampuan Tite meramu tim untuk menebus pelatih Brasil sebelumnya yang selalu gagal meraih gelar juara, terhitung sejak 2002 lalu.
Perjalanan Belgia sampai ke perempat final ini juga terbilang menarik. Tanpa cela di penyisihan Grup G dengan meraih sembilan poin dari tiga pertandingan, Eden Hazard Cs baru mendapatkan hadangan berat di babak 16 Besar dari Jepang.
Setelah ketinggalan 0-2, Belgia mampu bangkit. Tiga gol beruntun bisa disarangkan hingga akhirnya tiket perempat final berhasil direngkuh.
Kondisi ini berbeda dengan Brasil. Neymar Jr dkk harus bersusah payah menembus pertahanan Swiss, Kosta Rika dan Serbia. Meski berhasil merebut pimpinan grup, Brasil hanya meraih dua kali kemenangan dan sekali bermain imbang. Perjuangan keras pun kembali dihadapi di 16 Besar untuk menyingkirkan Meksiko 2-0.
Dengan kenyataan inilah Kompany yang baru dimainkan Martinez ketika Belgia melawan Jepang, mengatakan tak ada yang perlu ditakuti dari semua pemain Brasil. "Secara individu, Brasil adalah tim terkuat di Piala Dunia ini. Itu adalah pujian, namun itu tak mempengaruhi peluang kami melawan mereka," ucap Kompany dikutip Sky Sports, Kamis (5/7/2018).
"Tidak ada seorang pun dari kami akan tidur di malam hari dengan berpikir kami sudah kalah dari Brasil. Pertahanan mereka solid, mereka memenangi semua duel pertahanan dan di lini serang."
"Mereka tak takut mencoba melewati orang lewat duel satu lawan satu. Mereka selalu punya kunci untuk membuka situasi apapun," imbuhnya.
"Kalau itu jadi permainan individu, kami tidak punya peluang. Kalau kami bermain sebagai sebuah tum, kalau kami bertarung satu sama lain, kami bisa melakukannya dan itulah yang penting bagi kami," tandas Kompany.
Pertemuan kedua tim yang akan berlangsung di Kazan Arena pada Sabtu (7/7/2018), dinanti publik sepak bola dunia. Maklum, Belgia yang saat ini ditangani Roberto Martinez berisikan pemain dari generasi emas. Pemain terbaik dari mulai kiper hingga penyerang dihuni nama-nama top dunia.
Di sisi lain, publik juga ingin melihat kemampuan Tite meramu tim untuk menebus pelatih Brasil sebelumnya yang selalu gagal meraih gelar juara, terhitung sejak 2002 lalu.
Perjalanan Belgia sampai ke perempat final ini juga terbilang menarik. Tanpa cela di penyisihan Grup G dengan meraih sembilan poin dari tiga pertandingan, Eden Hazard Cs baru mendapatkan hadangan berat di babak 16 Besar dari Jepang.
Setelah ketinggalan 0-2, Belgia mampu bangkit. Tiga gol beruntun bisa disarangkan hingga akhirnya tiket perempat final berhasil direngkuh.
Kondisi ini berbeda dengan Brasil. Neymar Jr dkk harus bersusah payah menembus pertahanan Swiss, Kosta Rika dan Serbia. Meski berhasil merebut pimpinan grup, Brasil hanya meraih dua kali kemenangan dan sekali bermain imbang. Perjuangan keras pun kembali dihadapi di 16 Besar untuk menyingkirkan Meksiko 2-0.
Dengan kenyataan inilah Kompany yang baru dimainkan Martinez ketika Belgia melawan Jepang, mengatakan tak ada yang perlu ditakuti dari semua pemain Brasil. "Secara individu, Brasil adalah tim terkuat di Piala Dunia ini. Itu adalah pujian, namun itu tak mempengaruhi peluang kami melawan mereka," ucap Kompany dikutip Sky Sports, Kamis (5/7/2018).
"Tidak ada seorang pun dari kami akan tidur di malam hari dengan berpikir kami sudah kalah dari Brasil. Pertahanan mereka solid, mereka memenangi semua duel pertahanan dan di lini serang."
"Mereka tak takut mencoba melewati orang lewat duel satu lawan satu. Mereka selalu punya kunci untuk membuka situasi apapun," imbuhnya.
"Kalau itu jadi permainan individu, kami tidak punya peluang. Kalau kami bermain sebagai sebuah tum, kalau kami bertarung satu sama lain, kami bisa melakukannya dan itulah yang penting bagi kami," tandas Kompany.
(bbk)