Bola Mati Bisa Jadi Kunci Kemenangan bagi Inggris Hadapi Kroasia
A
A
A
MOSKOW - Inggris sudah melewati kutukan bernama adu penalti di fase knockout. Untuk pertama kali sepanjang sejarah Piala Dunia, mereka bisa lolos setelah menjalani adu penalti.
Inggris juga pelan-pelan mulai menemukan mentalitas yang dibutuhkan. Pelatih Gareth Southgate bisa membuat para pemainnya merasa nyaman. Tidak setegang era Fabio Capello, juga tak sesantai masa Sven Goran Eriksson. “Kami merasa libur an. Tidak ada istilah bosan,” kata pemain belakang Inggris Ashley Young, kepada wartawan.
Southgate dikabarkan tidak akan melakukan perubahan komposisi pemain saat menghadapi Kroasia. Striker Harry Kane tetap diturunkan bersama Raheem Sterling. Empat pemain tengah ditempati Jesse Lingard, Dele Alli, Kieran Trippier, dan Young. Jordan Henderson di te ngah, tapi lebih mendekat ke tiga bek Harry Maguire, John Stones, dan Kayle Walker.
Inggris juga akan memanfaatkan kemampuan mereka dalam eksekusi bola mati. Secara statistik, Inggris menjadi tim yang paling banyak mencetak gol dari set piece. Sky Sport menulis jika 60 dari 64 pertandingan yang sudah digelar, tidak kurang dari 68 gol berasal dari situasi bola mati.
Total sudah ada 157 gol yang tercipta di Piala Dunia. Kane dkk telah mencetak lima gol dari tendangan sudut dan tendangan bebas. Ini jumlah tertinggi. Sementara tiga penalti The Three Lions juga tinggi. Total delapan gol dari bola mati, tidak hanya lebih banyak dari tim mana pun yang melakukannya selain Portugal pada 1966 dengan jumlah sama.
Tiga tim terakhir yang mencetak empat atau lebih gol dari sudut adalah Jerman pada empat tahun lalu, Italia pada 2006, dan Prancis pada 1998. Ketiganya melanjutkan untuk memenangkan Piala Dunia. Organisasi defensif penting dan bantuan sepak bola yang mengalir bebas pun membantu. Tapi, sejarah jelas menunjukkan bahwa mencetak gol dari set piece dapat menjadi perbedaannya. Inggris telah memenangkan 59,7% dari duel udara mereka, persentase lebih tinggi dari 31 tim lainnya.
“Kami telah mengidentifikasi kunci dalam turnamen dan elemen yang kami rasa bisa ditingkatkan. Kami memberikan perhatian yang tepat dalam pelatihan. Tidak peduli seberapa banyak Anda mengontrol permainan, tapi mengatur permainan sangatlah penting,” kata Southgate, dikutip Sky Sports Penegasan Southgate menjadi indikasi kemungkinan mereka akan menghindari duel di lini tengah. Kroasia memiliki barisan gelandang petarung yang dikombinasikan dengan kreativitas.
Beruntung Henderson dilaporkan bisa diturunkan setelah mengalami masalah di hamstring. Dia akan menjadi kunci merebut bola dari lini tengah untuk didistrubusikan kepada Alli dan Lingard. Gabungan pergerakan keduanya di belakang pertahanan dengan kecepatan luar biasa Sterling ditambah ancaman Inggris dari bola-bola mati dan penyerang haus gol akan menjadi malam panjang untuk bek Kroasia.
Inggris juga pelan-pelan mulai menemukan mentalitas yang dibutuhkan. Pelatih Gareth Southgate bisa membuat para pemainnya merasa nyaman. Tidak setegang era Fabio Capello, juga tak sesantai masa Sven Goran Eriksson. “Kami merasa libur an. Tidak ada istilah bosan,” kata pemain belakang Inggris Ashley Young, kepada wartawan.
Southgate dikabarkan tidak akan melakukan perubahan komposisi pemain saat menghadapi Kroasia. Striker Harry Kane tetap diturunkan bersama Raheem Sterling. Empat pemain tengah ditempati Jesse Lingard, Dele Alli, Kieran Trippier, dan Young. Jordan Henderson di te ngah, tapi lebih mendekat ke tiga bek Harry Maguire, John Stones, dan Kayle Walker.
Inggris juga akan memanfaatkan kemampuan mereka dalam eksekusi bola mati. Secara statistik, Inggris menjadi tim yang paling banyak mencetak gol dari set piece. Sky Sport menulis jika 60 dari 64 pertandingan yang sudah digelar, tidak kurang dari 68 gol berasal dari situasi bola mati.
Total sudah ada 157 gol yang tercipta di Piala Dunia. Kane dkk telah mencetak lima gol dari tendangan sudut dan tendangan bebas. Ini jumlah tertinggi. Sementara tiga penalti The Three Lions juga tinggi. Total delapan gol dari bola mati, tidak hanya lebih banyak dari tim mana pun yang melakukannya selain Portugal pada 1966 dengan jumlah sama.
Tiga tim terakhir yang mencetak empat atau lebih gol dari sudut adalah Jerman pada empat tahun lalu, Italia pada 2006, dan Prancis pada 1998. Ketiganya melanjutkan untuk memenangkan Piala Dunia. Organisasi defensif penting dan bantuan sepak bola yang mengalir bebas pun membantu. Tapi, sejarah jelas menunjukkan bahwa mencetak gol dari set piece dapat menjadi perbedaannya. Inggris telah memenangkan 59,7% dari duel udara mereka, persentase lebih tinggi dari 31 tim lainnya.
“Kami telah mengidentifikasi kunci dalam turnamen dan elemen yang kami rasa bisa ditingkatkan. Kami memberikan perhatian yang tepat dalam pelatihan. Tidak peduli seberapa banyak Anda mengontrol permainan, tapi mengatur permainan sangatlah penting,” kata Southgate, dikutip Sky Sports Penegasan Southgate menjadi indikasi kemungkinan mereka akan menghindari duel di lini tengah. Kroasia memiliki barisan gelandang petarung yang dikombinasikan dengan kreativitas.
Beruntung Henderson dilaporkan bisa diturunkan setelah mengalami masalah di hamstring. Dia akan menjadi kunci merebut bola dari lini tengah untuk didistrubusikan kepada Alli dan Lingard. Gabungan pergerakan keduanya di belakang pertahanan dengan kecepatan luar biasa Sterling ditambah ancaman Inggris dari bola-bola mati dan penyerang haus gol akan menjadi malam panjang untuk bek Kroasia.
(don)