Tiga Alasan Kroasia Berpeluang Angkat Trofi Piala Dunia 2018

Minggu, 15 Juli 2018 - 08:01 WIB
Tiga Alasan Kroasia...
Tiga Alasan Kroasia Berpeluang Angkat Trofi Piala Dunia 2018
A A A
MOSCOW - Kroasia telah melambung tinggi melewati rintangan di Piala Dunia 2018. Kroasia sudah membuktikan hal yang tak mungkin terjadi menjadi kenyataan untuk mereka. Bertatus sebagai kuda hitam, Kroasia melaju ke babak final Piala Dunia 2018 untuk pertama kali sepanjang sejarah. Bahkan untuk mencapai tahap final, Kroasia sudah menaklukan tim yang bersatus sebagai mantan juara Dunia. Argentina dan Inggris sudah merasakan kehebatan Kroasia.

Dalam laga final melawan Prancis, Kroasia memiliki 90 menit dan berpeluang untuk merengkuh gelar Piala Dunia sekaligus mencatatkan diri sebagai Juara Dunia yang baru. Ini adalah tiga alasan mengapa Kroasia akan dinobatkan sebagai juara Piala Dunia 2018.

1. Sejarah
Setiap 20 tahun, pencinta si kulit bundar mendapat kehormatan untuk menyaksikan pemenang Piala Dunia yang baru. Pada tahun 1958, Brasil memenangkannya. Argentina memenanginya untuk pertama kalinya pada tahun 1978. Prancis menjadi tuan rumah Piala Dunia dan juga memenangkannya untuk pertama kalinya pada tahun 1998. Pada tahun 2018, Kroasia telah disajikan dengan kesempatan sekali seumur hidup untuk melanjutkan tren ini. Drama sepak bola condong ke arah kesetaraan dan sudah waktunya bagi dunia untuk melihat pemenang Piala Dunia baru.
2. Ketahanan
17 tahun yang lalu (2001) tentara Kroasia terlibat dalam perang untuk memastikan bahwa Kroasia terpisah dari Yugoslavia. Semua anggota timnas Kroasia masih hidup selama perang. Pemain Kroasia ini tahu tentang hitches (rintangan) dalam sejarah negara mereka. Skuad berjuang untuk negara mereka. (Baca Juga: Rakitic: Prancis akan Hadapi Spirit 4,5 Juta Rakyat Kroasia).
Semangat juang ini telah ditingkatkan selama babak sistem gugur dan tampaknya semakin meningkat ketika orang Kroasia lebih dekat dengan trofi yang sangat didambakan. Rintangan yang mereka hadapi ada di fase Sistem gugur. Kroasia telah berjuang melawan Denmark, Rusia dan Inggris masing-masing. Dalam masing-masing tiga pertempuran ini, Blazers- Julukan Kroasia tertinggal 0-1 namun mampu bangkit dan berhasil menang.

Ini membuktikan bahwa pelatih Zlatko Dalic telah menanamkan sikap juang yang tidak pernah padam. Kroasia tidak tahu kapan harus menyerah. Melawan negara tuan rumah Rusia, Luka Modric membuat 15 tekel bersih -paling banyak oleh pemain lapangan di Piala Dunia ini sejauh ini.

Ivan Rakitic mengalami demam malam sebelum pertandingan semifinal melawan Inggris dan dia masih bermain 120 menit di pertandingan itu, secara kebetulan pertandingan melawan Inggris adalah penampilan yang ke 70 Rakitic bersama Kroasia dan dia membuktikan mengapa dia adalah seorang pejuang sejati.

Datang ke pertandingan semifinal melawan Inggris, Kroasia telah bermain 30 menit lebih (extra time). Mereka ngotot dan menunjukkan s tim yang benar-benar ingin mencapai final. Mereka berjuang dan tak kenal kompromi di depan gawang musuh. Orang Kroasia sangat cocok dengan tag 'kuda hitam' dan mereka terlihat seperti tim yang akan berjuang sampai akhir.

3.Tidak ada tekanan

Sebelum dimulainya Piala Dunia ke-21 di Rusia, peluang Kroasia untuk memenangkan Piala Dunia berada diurutan ke 18 dari 32 negara kontestan.
Kroasia tergabung Grup D sebagai unggulan kedua dan diharapkan untuk finis di posisi kedua di belakang favorit Argentina. Mereka menulis ulang sejarah dengan memuncaki Grup D sembai mengubur pasukan tim tango dalam prosesnya.

Karakteristik yang menonjol dari pendekatan Dalic terhadap permainan adalah bahwa timnya sangat santai. mereka lihat menuunggu untuk mengendalikan permainan. Strategi ini membantu mereka mengidentifikasi kelemahan pada lawan dan melawannya balik. Negara Eropa Timur memiliki populasi hanya 4 juta orang menjadikannya sebuah negara kecil hanya mencoba mengekspresikan diri di Rusia.

Mereka bermain dengan begitu banyak ketenangan dan sedikit rasa takut karena mereka tidak mendapat tekanan dari media atapun penggemar lawan. Tim Kroasia memasuki hari terbesar dalam hidup mereka dengan kepala yang berdirik tegak!

Semua tekanan ada pada lawan mereka Prancis, yang kalah di final Piala Eropa 2016. Orang-orang Kroasia akan tahu bahwa semakin lama pertandingan berjalan maka itu akan menjadi suatu keuntungan. Jika pertandingan berjalan buntu, semakin baik bagi mereka karena telah memenangkan dua adu penalti (melawan Denmark dan Rusia) di turnamen ini.
(sha)
Berita Terkait
Cristiano Ronaldo Ukir...
Cristiano Ronaldo Ukir Sejarah, Prancis Bekuk Kroasia
Hasil UEFA Nations League:...
Hasil UEFA Nations League: Kroasia vs Prancis Berakhir Imbang
Hasil Lengkap UEFA Nations...
Hasil Lengkap UEFA Nations League, Sabtu (11/6/2022): Prancis Imbang, Denmark Tumbang
Hasil Pertandingan dan...
Hasil Pertandingan dan Klasemen UEFA Nations League: Belanda-Kroasia Lolos ke Putaran Final, Tim Dinamit Meluluhlantakkan Prancis
Zlatko Dalic Semringah...
Zlatko Dalic Semringah Kroasia Cetak Sejarah Kalahkan Prancis
Jelang Prancis vs Kroasia...
Jelang Prancis vs Kroasia di UEFA Nations League: Deschamps Utak-atik Taktik
Berita Terkini
Hasil Fulham vs Liverpool:...
Hasil Fulham vs Liverpool: Comeback Dramatis, Cottagers Bungkam The Reds 3-2
7 jam yang lalu
Hasil Fulham vs Liverpool:...
Hasil Fulham vs Liverpool: The Cottagers Comeback, Skor 3-1 di Babak Pertama
9 jam yang lalu
Piala Asia U-17: Pelatih...
Piala Asia U-17: Pelatih Yaman U-17 Buta Kekuatan Timnas Indonesia U-17
9 jam yang lalu
Siapa Mike Tyson Modern?...
Siapa Mike Tyson Modern? Lawan Jake Paul yang Dianggap Ganas di Ring Tinju
11 jam yang lalu
Mohamed Salah, Antara...
Mohamed Salah, Antara Seret Gol dan Fokus Kejar Rekor Sepatu Emas Thierry Henry
11 jam yang lalu
Benarkah Khabib Nurmagomedov...
Benarkah Khabib Nurmagomedov Jadi Penghalang Duel Islam Makhachev vs Ilia Topuria?
12 jam yang lalu
Infografis
3 Efek Tarif Impor Donald...
3 Efek Tarif Impor Donald Trump Terhadap Harga Emas Dunia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved