Sepak Bola Pemersatu Bangsa
A
A
A
MOSKOW - Presiden Kroasia Kolinda Grabar-Kitarovic memberikan jersey Vatreni bertulis “Putin” kepada Presiden Rusia Vladimir Putin beberapa jam sebelum final Piala Dunia 2018 dimulai di Moskow, kemarin malam.
Grabar-Kitarovic berkunjung ke Moskow, Rusia, dengan menggunakan jersey Kroasia untuk mendukung anak asuh Zlatko Dalic menghadapi Prancis di Stadion Luzhniki. Meski kalah 2-4, presiden pertama Kroasia tersebut mengaku bangga dengan prestasi yang ditorehkan Luka Modric dkk di cabang olahraga sepak bola. Putin juga sempat mengungkapkan apresiasinya terhadap capaian mengejutkan Kroasia.
“Saya yakin, kita akan menyaksikan permainan yang indah hari ini (kemarin),” ujar mantan anggota intelijen KGB itu saat bertemu Grabar-Kitarovic di Kremlin dikutip Reuters.
Putin lalu memberikan karangan bunga kepada Grabar-Kitarovic. Menurut Grabar-Kitarovic, sepak bola telah menyatukan semua bangsa dan menepikan berbagai perbedaan, baik suku dan agama.
“Olahraga membuat kita semua saling membantu dalam persatuan. Rakyat Kroasia sudah lelah dengan perbedaan ideologi dan kenangan buruk pada masa lalu,” ujar Asjen NATO itu.
Grabar-Kitarovic juga memuji kesuksesan Rusia menggelar Piala Dunia 2018 yang berlangsung mulai dari 14 Juni hingga 15 Juli. Ucapan senada juga dikeluar kan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. “Selamat kepada Prancis, juga selamat kepada Putin dan Rusia. Ini merupakan salah satu turnamen terbaik,” ujarnya.
Beberapa waktu lalu, Badan Sepak Bola Dunia (FIFA) mengungkapkan Piala Dunia 2018 menjadi Piala Dunia terbaik sepanjang sejarah. “Piala Dunia kali ini merupakan Piala Dunia terbaik,” kata Presiden FIFA Gianni Infantino. Pernyataan Infantino bukan tanpa alasan.
Piala Dunia 2018 lebih berwarna dan sulit ditebak. Sebagian laga berlangsung penuh drama menyusul terciptanya gol-gol telat. Gol hattrick Cristiano Ronaldo misalnya. Dia mencetak gol ketiga pada menit ke-88 untuk menyelamatkan Portugal dari kekalahan atas Spanyol. Begitu pun dengan gol pemain Arab Saudi Al- Dawsari pada menit ke-95 saat kontra Mesir. Atas hal itu, banyak tim besar terjungkal secara mengejutkan mulai dari tim juara bertahan Jerman hingga Brasil.
Anak asuh Joachim Low merupakan tim favorit sejak Piala Dunia 2018 dimulai. Namun, kekalahan atas Meksiko dan Korea Selatan membuat perjalanan mereka di Rusia hanya berlangsung sebentar.
Sebaliknya, tim-tim underdog sukses menorehkan rekor lebih baik. Kondisi itu menciptakan bintang-bintang baru seperti pemain Prancis Kylian Mbappe. Nama-nama, seperti Ronaldo, Lionel Messi, Neymar, hingga Mesut Ozil sempat meredupkannya. Kenyataannya, dia merupakan pemain termahal kedua sepanjang masa.
Grabar-Kitarovic berkunjung ke Moskow, Rusia, dengan menggunakan jersey Kroasia untuk mendukung anak asuh Zlatko Dalic menghadapi Prancis di Stadion Luzhniki. Meski kalah 2-4, presiden pertama Kroasia tersebut mengaku bangga dengan prestasi yang ditorehkan Luka Modric dkk di cabang olahraga sepak bola. Putin juga sempat mengungkapkan apresiasinya terhadap capaian mengejutkan Kroasia.
“Saya yakin, kita akan menyaksikan permainan yang indah hari ini (kemarin),” ujar mantan anggota intelijen KGB itu saat bertemu Grabar-Kitarovic di Kremlin dikutip Reuters.
Putin lalu memberikan karangan bunga kepada Grabar-Kitarovic. Menurut Grabar-Kitarovic, sepak bola telah menyatukan semua bangsa dan menepikan berbagai perbedaan, baik suku dan agama.
“Olahraga membuat kita semua saling membantu dalam persatuan. Rakyat Kroasia sudah lelah dengan perbedaan ideologi dan kenangan buruk pada masa lalu,” ujar Asjen NATO itu.
Grabar-Kitarovic juga memuji kesuksesan Rusia menggelar Piala Dunia 2018 yang berlangsung mulai dari 14 Juni hingga 15 Juli. Ucapan senada juga dikeluar kan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. “Selamat kepada Prancis, juga selamat kepada Putin dan Rusia. Ini merupakan salah satu turnamen terbaik,” ujarnya.
Beberapa waktu lalu, Badan Sepak Bola Dunia (FIFA) mengungkapkan Piala Dunia 2018 menjadi Piala Dunia terbaik sepanjang sejarah. “Piala Dunia kali ini merupakan Piala Dunia terbaik,” kata Presiden FIFA Gianni Infantino. Pernyataan Infantino bukan tanpa alasan.
Piala Dunia 2018 lebih berwarna dan sulit ditebak. Sebagian laga berlangsung penuh drama menyusul terciptanya gol-gol telat. Gol hattrick Cristiano Ronaldo misalnya. Dia mencetak gol ketiga pada menit ke-88 untuk menyelamatkan Portugal dari kekalahan atas Spanyol. Begitu pun dengan gol pemain Arab Saudi Al- Dawsari pada menit ke-95 saat kontra Mesir. Atas hal itu, banyak tim besar terjungkal secara mengejutkan mulai dari tim juara bertahan Jerman hingga Brasil.
Anak asuh Joachim Low merupakan tim favorit sejak Piala Dunia 2018 dimulai. Namun, kekalahan atas Meksiko dan Korea Selatan membuat perjalanan mereka di Rusia hanya berlangsung sebentar.
Sebaliknya, tim-tim underdog sukses menorehkan rekor lebih baik. Kondisi itu menciptakan bintang-bintang baru seperti pemain Prancis Kylian Mbappe. Nama-nama, seperti Ronaldo, Lionel Messi, Neymar, hingga Mesut Ozil sempat meredupkannya. Kenyataannya, dia merupakan pemain termahal kedua sepanjang masa.
(don)