Sepeda Nusantara Etape Semarang Dukung Pemecahan Rekor Dunia Senam di Jakarta
A
A
A
SEMARANG - Balaikota Semarang hari ini ramai dipadati ribuan peserta yang akan ambil bagian dalam Sepeda Nusantara 2018 Etape Tugu Muda. Mereka ikut mendukung acara pecar rekor dunia poco-poco di Jakarta.
Kesemarakan acara dimulai ketika sekitar 2.000 peserta yang mayoritasnya adalah ibu-ibu, bersenam poco-poco tepat pada pukul 07.00, di mana aksi senam poco-poco ini dilakukan untuk mendukung pemecahan rekor dunia senam poco-poco oleh sekitar 65.000 peserta yang berlangsung di Jakarta.
Pasca senam poco-poco, tak lama berselang, dengan jumlah yang hampir sama, penggowes pun dilepas untuk menandai dimulainya Sepeda Nusantara 2018 Semarang, Etape Tugu Muda.
Untuk etape ini, para peserta mengayuh sepedanya sekitar 10 Km. Mereka memulai start dari depan Gedung Balaikota untuk kemudian melalui Jalan Sugiyo Pranoto – Bojong Salaman – Jalan Pamularsih – Bundaran Kali Banteng – Jalan Yos Sudarso – Puri Anjasmoro – finish di Pantai Marina.
Peserta Gowes kali ini bukan hanya tampil dengan kendaraan terbaiknya. Mereka pun hadir dengan berbagai macam gaya pakaian, khususnya yang dilakukan oleh sekitar 150 penggowes dari Kosti. Kebanyakan pakaian yang dikenakan adalah pakaian dari jaman perang kemerdekaan, seperti pejuang, perawat dan lainnya.
Wakil Walikota Semarang, Hevearita Gunaryanti yang membuka secara resmi salahsatu program unggulan Kemenpora ini, mengucap terima kasih atas kepercayaan pemerintah pusat dalam hal Kemenpora dibawah pimpinan Menpora Imam Nahrawi, lantaran Semarang untuk kedua kalinya sebagai penyelenggara Sepeda Nusantara 2018, di mana pada tahun sebelumnya bernama Gowes Pesona Nusantara.
"Ini adalah yang kedua kalinya buat kota Semarang. Tahun lalu, kami dipercaya menggelar Gowes Pesona Nusantara 2017," ungkapnya.
Sesuai dengan tema Sepeda Nusantara 2018, yakni Membangun Indonesia, Semarang menyajikan jalan baru Kali Banteng dan jalan baru Ahmad Yani.
"Selain itu, saat ini kita juga sedang membenahi Kota Lama. Dengan anggaran Rp200 miliar dari PUPR, Kota Lama akan bisa dinikmati mulai akhir 2018."
"Dengan adanya Sepeda Nusantara, Semarang berharap akan banyak para turis yang datang. Sebagai kota kuliner, Semarang berusaha memikat para turis dengan kulinernya," tambah Walikota Semarang, Hevearita Gunaryanti.
Sementara itu Staf Ahli Menpora Bidang Ekonomi Kreatif, Jonni Mardizal sangat mengapresiasi kota Semarang dalam. kegiatan Sepeda Nusantara 2018 ini, di mana ribuan warga Semarang sangat antusias terhadap gerakan yang akan membugarkan masyarakat pada Etape Tugu Muda ini.
"Kami sangat berterima kasih kepada warga Semarang yang sudah mau hadir di acara ini. Kalau antusias masyarakatnya seperti ini, bukan tidak mungkin tahun-tahun berikutnya Kemenpora akan mempercayakan kembali Semarang sebagai penyelenggara Sepeda Nusantara dan berbagai even olahraga lainnya," terang Jonni.
Jonni Mardizal yang hadir mewakili Menpora Imam Nahrawi menambahkan, dengan digelarnya even Sepeda Nusantara di Semarang, diharapkan warga Semarang akan menjadi lebih sehat, bugar dan produktif.
Kesemarakan acara dimulai ketika sekitar 2.000 peserta yang mayoritasnya adalah ibu-ibu, bersenam poco-poco tepat pada pukul 07.00, di mana aksi senam poco-poco ini dilakukan untuk mendukung pemecahan rekor dunia senam poco-poco oleh sekitar 65.000 peserta yang berlangsung di Jakarta.
Pasca senam poco-poco, tak lama berselang, dengan jumlah yang hampir sama, penggowes pun dilepas untuk menandai dimulainya Sepeda Nusantara 2018 Semarang, Etape Tugu Muda.
Untuk etape ini, para peserta mengayuh sepedanya sekitar 10 Km. Mereka memulai start dari depan Gedung Balaikota untuk kemudian melalui Jalan Sugiyo Pranoto – Bojong Salaman – Jalan Pamularsih – Bundaran Kali Banteng – Jalan Yos Sudarso – Puri Anjasmoro – finish di Pantai Marina.
Peserta Gowes kali ini bukan hanya tampil dengan kendaraan terbaiknya. Mereka pun hadir dengan berbagai macam gaya pakaian, khususnya yang dilakukan oleh sekitar 150 penggowes dari Kosti. Kebanyakan pakaian yang dikenakan adalah pakaian dari jaman perang kemerdekaan, seperti pejuang, perawat dan lainnya.
Wakil Walikota Semarang, Hevearita Gunaryanti yang membuka secara resmi salahsatu program unggulan Kemenpora ini, mengucap terima kasih atas kepercayaan pemerintah pusat dalam hal Kemenpora dibawah pimpinan Menpora Imam Nahrawi, lantaran Semarang untuk kedua kalinya sebagai penyelenggara Sepeda Nusantara 2018, di mana pada tahun sebelumnya bernama Gowes Pesona Nusantara.
"Ini adalah yang kedua kalinya buat kota Semarang. Tahun lalu, kami dipercaya menggelar Gowes Pesona Nusantara 2017," ungkapnya.
Sesuai dengan tema Sepeda Nusantara 2018, yakni Membangun Indonesia, Semarang menyajikan jalan baru Kali Banteng dan jalan baru Ahmad Yani.
"Selain itu, saat ini kita juga sedang membenahi Kota Lama. Dengan anggaran Rp200 miliar dari PUPR, Kota Lama akan bisa dinikmati mulai akhir 2018."
"Dengan adanya Sepeda Nusantara, Semarang berharap akan banyak para turis yang datang. Sebagai kota kuliner, Semarang berusaha memikat para turis dengan kulinernya," tambah Walikota Semarang, Hevearita Gunaryanti.
Sementara itu Staf Ahli Menpora Bidang Ekonomi Kreatif, Jonni Mardizal sangat mengapresiasi kota Semarang dalam. kegiatan Sepeda Nusantara 2018 ini, di mana ribuan warga Semarang sangat antusias terhadap gerakan yang akan membugarkan masyarakat pada Etape Tugu Muda ini.
"Kami sangat berterima kasih kepada warga Semarang yang sudah mau hadir di acara ini. Kalau antusias masyarakatnya seperti ini, bukan tidak mungkin tahun-tahun berikutnya Kemenpora akan mempercayakan kembali Semarang sebagai penyelenggara Sepeda Nusantara dan berbagai even olahraga lainnya," terang Jonni.
Jonni Mardizal yang hadir mewakili Menpora Imam Nahrawi menambahkan, dengan digelarnya even Sepeda Nusantara di Semarang, diharapkan warga Semarang akan menjadi lebih sehat, bugar dan produktif.
(sha)