Raih Medali Emas, Carolina Marin Ukir Sejarah di Kejuaraan Dunia
A
A
A
NANJING - Carolina Marin merengkuh gelar setelah mengalahkan Pusarla V. Sindhu (India) di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2018. Marin jadi pebulu tangkis tunggal putri pertama di dunia yang mencetak tiga gelar di kejuaraan dunia.
Tampil di Youth Olympic Games Sports Park Arena, Minggu (5/8/2018), Marin sebetulnya tidak lebih diunggulkan menang. Sebab, Pusarla duduk sebagai unggulan ketiga di turnamen bergengsi tersebut. Sementara Marin cuma jadi unggulan ketujuh.
Meski begitu, pebulu tangkis asal Spanyol tersebut mampu menepis keraguan publik. Dalam pertandingan berdurasi 45 menit, Marin sukses menutup perlawanan Pusarla dengan skor meyakinkan, 21-19, 21-10.
Dengan kemenangan itu, Marin sukses memastikan medali emas Kejuaraa Dunia Bulu Tangkis 2018. Kemenangan terasa lebih berkesan, karena merupakan gelar juara ketiganya di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis.
Menurut catatan, Marin menjadi pebulu tangkis tunggal putri pertama yang memenangkan tiga gelar di ajang bergengsi tersebut. Sebelumnya, atlet kelahiran Huelva, Spanyol, Juni 1993 memenangkan gelar serupa di Istora Senayan, Jakarta (2015) dan Ballerup Super Arena, Denmark (2014).
Tampil di Youth Olympic Games Sports Park Arena, Minggu (5/8/2018), Marin sebetulnya tidak lebih diunggulkan menang. Sebab, Pusarla duduk sebagai unggulan ketiga di turnamen bergengsi tersebut. Sementara Marin cuma jadi unggulan ketujuh.
Meski begitu, pebulu tangkis asal Spanyol tersebut mampu menepis keraguan publik. Dalam pertandingan berdurasi 45 menit, Marin sukses menutup perlawanan Pusarla dengan skor meyakinkan, 21-19, 21-10.
Dengan kemenangan itu, Marin sukses memastikan medali emas Kejuaraa Dunia Bulu Tangkis 2018. Kemenangan terasa lebih berkesan, karena merupakan gelar juara ketiganya di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis.
Menurut catatan, Marin menjadi pebulu tangkis tunggal putri pertama yang memenangkan tiga gelar di ajang bergengsi tersebut. Sebelumnya, atlet kelahiran Huelva, Spanyol, Juni 1993 memenangkan gelar serupa di Istora Senayan, Jakarta (2015) dan Ballerup Super Arena, Denmark (2014).
(sha)