Abdul Malik, Pendekar Silat dari Universitas Negeri Manado
A
A
A
MANADO - Pendekar terakhir dari Indonesia, Abdul Malik yang menutup keran medali emas dalam Asian Games 2018 dari cabang olahraga pencak silat usai mengalahkan Muhammad Faizul M. Nasir dari Malaysia dengan skor 5-0 di kelas B 50-55 kg sungguh luar biasa. Dengan demikian, total raihan delapan medali emas berhasil dikalungkan para pesilat tim Merah Putih. (Baca juga : Kontingen Indonesia Sapu Bersih Medali Emas dari Cabor Pencak Silat )
Lalu siapakah Abdul Malik tersebut? Namanya Abdul Malik, dia merupakan mahasiswa Universitas Negeri Manado (Unima) Jurusan PKL/FIK semester IX. Sebelumnya, mahasiswa kelahiran Pateten 31 Januari 1997 itu telah memiliki segudang prestasi. (Baca juga : Rebut Medali Emas, Atlet Pencak Silat Ini Ingin Bangun Masjid )
Menurut salah satu dosen Unima, Morris Sammie Tumanduk, banyak prestasi yang diraih mahasiswa yang memiliki NIM 14743167 itu. Diantaranya juara 2 Popnas Tahun 2013, juara 1 Kejurnas PPLP Tahun 2014, juara 1 AUG Singapura Tahun 2015, juara 1 Pomnas Tahun 2015, juara 1 Kejurnas PPLP Tahun 2015, juara 1 Kejurnas Senior Jakarta Tahun 2016 , juara 1 Porprov Tahun 2017, juara 1 Pomnas Tahun 2017, dan juara 1 Belgium Open Tahun 2017.
“Kami sebagai bagian dari keluarga besar Unima merasa bangga atas prestasi ini,”ujarnya, Selasa (28/8/2018).
Kebanggaan serupa disampaikan Rektor Unima Prof Julyeta Paulina Amelia Runtuwene. Prestasi mahasiswa semester 9 Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Manado ini sungguh luar biasa.
“Banyak selamat mahasiswaku. Perjuanganmu membawa nama harum bangsa dengan prestasi, telah mengangkat nama baik Indonesia dan Unima,”kata Runtuwene yang memberikan motivasi dan dukungan langsung dengan menonton laga bergengsi dunia di TMII Jakarta.
Indonesia selaku tuan rumah sekaligus yang memperkenalkan seni bela diri ini berhasil menjadi penguasa pada cabang olahraga ini di Asian Games 2018. Panen medali emas pun terjadi di Padepokan Pencak Silat, TMII, Senin (27/8/2018).
Medali emas yang diraih Abdul Malik menjadikan kontingen Indonesia untuk pertama kali dalam sejarah Asian Games berhasil memborong delapan medali emas dari satu cabang olahraga. Hasil positif ini berkaitan dengan keberhasilan para pendekar pencak silat yang sukses menyumbangkan delapan kepingan emas dalam satu hari.
Olahraga pencak silat ini sebenarnya sudah populer di Asia Tenggara. Hanya saja, cabang olahraga yang menampilkan para pendekar ini baru kali pertama masuk dalam pertandingan di Asian Games 2018.
Lalu siapakah Abdul Malik tersebut? Namanya Abdul Malik, dia merupakan mahasiswa Universitas Negeri Manado (Unima) Jurusan PKL/FIK semester IX. Sebelumnya, mahasiswa kelahiran Pateten 31 Januari 1997 itu telah memiliki segudang prestasi. (Baca juga : Rebut Medali Emas, Atlet Pencak Silat Ini Ingin Bangun Masjid )
Menurut salah satu dosen Unima, Morris Sammie Tumanduk, banyak prestasi yang diraih mahasiswa yang memiliki NIM 14743167 itu. Diantaranya juara 2 Popnas Tahun 2013, juara 1 Kejurnas PPLP Tahun 2014, juara 1 AUG Singapura Tahun 2015, juara 1 Pomnas Tahun 2015, juara 1 Kejurnas PPLP Tahun 2015, juara 1 Kejurnas Senior Jakarta Tahun 2016 , juara 1 Porprov Tahun 2017, juara 1 Pomnas Tahun 2017, dan juara 1 Belgium Open Tahun 2017.
“Kami sebagai bagian dari keluarga besar Unima merasa bangga atas prestasi ini,”ujarnya, Selasa (28/8/2018).
Kebanggaan serupa disampaikan Rektor Unima Prof Julyeta Paulina Amelia Runtuwene. Prestasi mahasiswa semester 9 Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Manado ini sungguh luar biasa.
“Banyak selamat mahasiswaku. Perjuanganmu membawa nama harum bangsa dengan prestasi, telah mengangkat nama baik Indonesia dan Unima,”kata Runtuwene yang memberikan motivasi dan dukungan langsung dengan menonton laga bergengsi dunia di TMII Jakarta.
Indonesia selaku tuan rumah sekaligus yang memperkenalkan seni bela diri ini berhasil menjadi penguasa pada cabang olahraga ini di Asian Games 2018. Panen medali emas pun terjadi di Padepokan Pencak Silat, TMII, Senin (27/8/2018).
Medali emas yang diraih Abdul Malik menjadikan kontingen Indonesia untuk pertama kali dalam sejarah Asian Games berhasil memborong delapan medali emas dari satu cabang olahraga. Hasil positif ini berkaitan dengan keberhasilan para pendekar pencak silat yang sukses menyumbangkan delapan kepingan emas dalam satu hari.
Olahraga pencak silat ini sebenarnya sudah populer di Asia Tenggara. Hanya saja, cabang olahraga yang menampilkan para pendekar ini baru kali pertama masuk dalam pertandingan di Asian Games 2018.
(bbk)