Raih Medali Asian Games 2018, Jonatan Christie Merasa Bukan Juara
A
A
A
JAKARTA - Jonatan Christie tak mau berlama-lama merayakan sukses menjadi juara Asian Games 2018. Menurutnya pekerjaan rumah selanjutnya begitu banyak setelah event ini.
Jonatan memang membuat publik bulu tangkis Indonesia gembira. Pasalnya, nomor tunggal putra sejak awal memang tak diperhitungan bisa meraih medali emas. (Baca juga : Jonatan Christie Sumbang Emas ke-23 untuk Kontingen Indonesia )
Tapi lewat perjuangan tak kenal menyerah, bersama Anthony Ginting, Indonesia berhasil menyumbangkan satu emas dan satu perunggu. Di laga final pun, Jojo, sapaan akrab Jonatan, kemenangan yang diperoleh pun tak mudah diperoleh.
Chou Tienchen yang menjadi lawan Jojo, memberikan perlawanan ulet. Tak heran jika pertandingan yang berlangsung di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (28/8/2018), pertandingan harus berlangsung dalam rubber game.
Tapi karena ingin mencetak sejarah dan mengibarkan Merah Putih, Jojo sukses mengatasi rasa lelahnya. Kemenangan pun akhirnya diperoleh Jojo lewat pertandingan selama satu jam 13 menit.
Usai pertandingan Jojo yang melayani wawancara televisi mengatakan kesuksesannya kali tak lepas dari bantuan Tuhan. "Terima kasih Tuhan. Saya bisa seperti ini karena Tuhan. Terima kasih kepada orang tua dan penonton yang memberikan dukungan baik yang ada di Istora maupun di rumah," ucapnya.
Ada hal menarik dari komentar Jojo. Menurutnya, keberhasilan menjadi juara Asian Games 2018 adalah awal dari perjuangan. "Sebentar lagi saya naik podium dan menerima medali. Setelah saya turun, saya tak lagi jadi juara. Saya harus memulai dari nol lagi bersama pemain lainnya."
Jonatan memang membuat publik bulu tangkis Indonesia gembira. Pasalnya, nomor tunggal putra sejak awal memang tak diperhitungan bisa meraih medali emas. (Baca juga : Jonatan Christie Sumbang Emas ke-23 untuk Kontingen Indonesia )
Tapi lewat perjuangan tak kenal menyerah, bersama Anthony Ginting, Indonesia berhasil menyumbangkan satu emas dan satu perunggu. Di laga final pun, Jojo, sapaan akrab Jonatan, kemenangan yang diperoleh pun tak mudah diperoleh.
Chou Tienchen yang menjadi lawan Jojo, memberikan perlawanan ulet. Tak heran jika pertandingan yang berlangsung di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (28/8/2018), pertandingan harus berlangsung dalam rubber game.
Tapi karena ingin mencetak sejarah dan mengibarkan Merah Putih, Jojo sukses mengatasi rasa lelahnya. Kemenangan pun akhirnya diperoleh Jojo lewat pertandingan selama satu jam 13 menit.
Usai pertandingan Jojo yang melayani wawancara televisi mengatakan kesuksesannya kali tak lepas dari bantuan Tuhan. "Terima kasih Tuhan. Saya bisa seperti ini karena Tuhan. Terima kasih kepada orang tua dan penonton yang memberikan dukungan baik yang ada di Istora maupun di rumah," ucapnya.
Ada hal menarik dari komentar Jojo. Menurutnya, keberhasilan menjadi juara Asian Games 2018 adalah awal dari perjuangan. "Sebentar lagi saya naik podium dan menerima medali. Setelah saya turun, saya tak lagi jadi juara. Saya harus memulai dari nol lagi bersama pemain lainnya."
(bbk)