Haornas ke-35 Usung Tema Ayo Olahraga Bangun Indonesia
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) akan mengusung tema Ayo Olahraga Bangun Indonesia untuk pelaksanaan Hari Olahraga Nasional (Haornas). Kegiatan yang berada di bawah tanggung jawab Menpora Imam Nahrawi untuk tahun ini akan berlangsung di Ternate, Maluku Utara, 9 September mendatang.
Deputi Pembudayaan Olahraga Kemenpora, Raden Isnanta menuturkan bahwa pihaknya terus gencarkan pembangunan jiwa dan raga secara utuh. Olahraga itu sendiri telah diimplementasikan dalam pembangunan secara utuh.
Pembangunan infrastruktur olahraga pada era 3-4 tahun terakhir ini, menurut Isnanta diantaranya telah berhasil membangun 1000 lapangan di desa, ruang publik untuk olahraga dan kini yang fenomenal adalah pembangunan GBK serta fasilitas lain dalam menyambut perhelatan Asian Games 2018 dan Asian Para Games 2018.
"Pemerintah melalui bangunan fisik, kita telah berhasil memberikan keyakinan terhadap dunia internasional bahwa kita telah sukses menggelar Asian Games 2018, termasuk prestasi gemilang di peringkat empat besar dalam perhelatan tersebut," ungkapnya.
"Pembangunan spirit dan juga membangun pembudayaan olahraga sebagai gaya hidup sehat juga dilakukan melalui gerakan secara masif, seperti pemecahan rekor dunia Poco-poco, Sepeda Nusantara, Gala Desa, Liga Sepakbola Pelajar Berjenjang yang meluas di lebih 386 Kab/Kota. Jadi membangun olahraga itu tidak hanya fisik semata, namun juga membangun jasmani dan rohani," tambahnya.
Haornas adalah sebuah momentum, lanjutnya, bahwa awal berkembangnya olahraga di Indonesia dengan peristiwa PON (Pekan Olahraga Nasional). Di situ kita peringati setiap tahunnya. Dan kali ini sebagai tahun olahraga, Haornas memiliki makna lain di tengah pemerintah pusat sedang gencar-gencarnya melakukan pembangunan fisik, baik fasilitas umum maupun untuk olahraga.
"Pembangunan di sektor olahraga terus dilakukan sebelum Asian Games 2018 dan Asian Para Games 2018 berlangsung. Namun di tengah-tengah dua even akbar tersebut ada Haornas. Di situ untuk memberikan rasa keseimbangan. Jadi Haornas memberikan rasa keseimbangan pembangunan olahraga yang berdimensi kesetaraan antara Asian Games dan Asian Para Games," sambugnya.
Keseimbangan yang dimaksud, lanjut Isnanta, bahwa pemerintah tidak hanya terfokus untuk mengejar olahraga prestasi seperti Asian Games 2018 yang saat ini masih dihelat sampai 2 September mendatang. Tetapi juga dipadukan dengan olahraga unsur lain, semisal Asian Para Games yang lebih menonjolkan sisi kemanusiaan.
Selain itu juga akan ada olahraga lain, baik tradisional, rekreasi dan lain sebagainya. Menurutnya, kombinasi berbagai jenis olahraga sangat penting untuk terus digalakkan kepada masyarakat, khususnya disaat peringatan Haornas ke-35.
"Saat Haornas sendiri akan kita tonjolkan momentum olahraga berbasis tradisional yang kebetulan kita adakan di Ternate. Di sana nanti ada penghargaan, gebyar olahraga, ada festival olahraga lansia dan macam-macam. Sehingga apa yang kita tampilkan menjelang akhir tahun, kita sudah menyajikan olahraga secara utuh," katanya lagi.
"Artinya semua itu menyeluruh dan sekali lagi kita akan memberikan pemahaman kepada masyarakat Indonesia bahwa membangun olahraga, harus utuh mulai dari olahraga pendidikan, rekreasi dan prestasi," Isnanta mengakhiri.
Deputi Pembudayaan Olahraga Kemenpora, Raden Isnanta menuturkan bahwa pihaknya terus gencarkan pembangunan jiwa dan raga secara utuh. Olahraga itu sendiri telah diimplementasikan dalam pembangunan secara utuh.
Pembangunan infrastruktur olahraga pada era 3-4 tahun terakhir ini, menurut Isnanta diantaranya telah berhasil membangun 1000 lapangan di desa, ruang publik untuk olahraga dan kini yang fenomenal adalah pembangunan GBK serta fasilitas lain dalam menyambut perhelatan Asian Games 2018 dan Asian Para Games 2018.
"Pemerintah melalui bangunan fisik, kita telah berhasil memberikan keyakinan terhadap dunia internasional bahwa kita telah sukses menggelar Asian Games 2018, termasuk prestasi gemilang di peringkat empat besar dalam perhelatan tersebut," ungkapnya.
"Pembangunan spirit dan juga membangun pembudayaan olahraga sebagai gaya hidup sehat juga dilakukan melalui gerakan secara masif, seperti pemecahan rekor dunia Poco-poco, Sepeda Nusantara, Gala Desa, Liga Sepakbola Pelajar Berjenjang yang meluas di lebih 386 Kab/Kota. Jadi membangun olahraga itu tidak hanya fisik semata, namun juga membangun jasmani dan rohani," tambahnya.
Haornas adalah sebuah momentum, lanjutnya, bahwa awal berkembangnya olahraga di Indonesia dengan peristiwa PON (Pekan Olahraga Nasional). Di situ kita peringati setiap tahunnya. Dan kali ini sebagai tahun olahraga, Haornas memiliki makna lain di tengah pemerintah pusat sedang gencar-gencarnya melakukan pembangunan fisik, baik fasilitas umum maupun untuk olahraga.
"Pembangunan di sektor olahraga terus dilakukan sebelum Asian Games 2018 dan Asian Para Games 2018 berlangsung. Namun di tengah-tengah dua even akbar tersebut ada Haornas. Di situ untuk memberikan rasa keseimbangan. Jadi Haornas memberikan rasa keseimbangan pembangunan olahraga yang berdimensi kesetaraan antara Asian Games dan Asian Para Games," sambugnya.
Keseimbangan yang dimaksud, lanjut Isnanta, bahwa pemerintah tidak hanya terfokus untuk mengejar olahraga prestasi seperti Asian Games 2018 yang saat ini masih dihelat sampai 2 September mendatang. Tetapi juga dipadukan dengan olahraga unsur lain, semisal Asian Para Games yang lebih menonjolkan sisi kemanusiaan.
Selain itu juga akan ada olahraga lain, baik tradisional, rekreasi dan lain sebagainya. Menurutnya, kombinasi berbagai jenis olahraga sangat penting untuk terus digalakkan kepada masyarakat, khususnya disaat peringatan Haornas ke-35.
"Saat Haornas sendiri akan kita tonjolkan momentum olahraga berbasis tradisional yang kebetulan kita adakan di Ternate. Di sana nanti ada penghargaan, gebyar olahraga, ada festival olahraga lansia dan macam-macam. Sehingga apa yang kita tampilkan menjelang akhir tahun, kita sudah menyajikan olahraga secara utuh," katanya lagi.
"Artinya semua itu menyeluruh dan sekali lagi kita akan memberikan pemahaman kepada masyarakat Indonesia bahwa membangun olahraga, harus utuh mulai dari olahraga pendidikan, rekreasi dan prestasi," Isnanta mengakhiri.
(bbk)