Pelukan Jokowi dan Prabowo, Momen Bersatu dan Membangun Olahraga Naisonal
A
A
A
JAKARTA - Momen berpelukannya Joko Widodo dan Prabowo Subianto di Padepokan Pencak Silat Indonesia, TMII, Jakarta ternyata sejalan dengan tema Hari Olahraga Nasional (Haornas) 2017. Tahun lalu ketika Haornas digelar di Magelang, Kemenpora mengusung tema 'Olahraga Menyatukan Kita'
Seperti sama-sama diketahui, ada pemandangan menyejukan usai pesilat Hanifan Yudani Kusumah beberapa waktu lalu. Usai dinyatakan sebagai pemenang usai bertanding melawan pesilat Vietnam, Nguyen Thai Lihn, Hanifan yang menyumbangkan emas ke 14 cabang pecak silat Asian Games 2018, sambil membawa bendera merah putih lari ke podium VIP. Setelah menyalami beberapa tamu undangan seperti Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri dan Wapres Jusuf Kalla, Hanifan menuju Jokowi dan Prabowo yang duduk berdampingan. Momentum tersebut digunakan Hanifan untuk memeluk Jokowi dan Prabowo.
Kontan tindakan spontan Hanifan itu membuat suasana sejuk. Maklum selama ini kedua tokoh tersebut dikenal sebagai politisi yang berseberangan kepentingan. Bahkan di Pilpres 2019, Jokowi dan Prabowo siap bersaing untuk menjadi RI 1.
Dan lewat olahraga, ketegangan yang selama ini ada langsung luruh. Olahraga benar-benar telah menyatukan bangsa Indonesia. Hal ini benar-benar sejalan dengan tama Haornas yang diusung Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi ketika merayakannya di Magelang tahun lalu.
Hebatnya lagi, Indonesia kali ini bukan hanya mampu menyatukan dua tokoh yang selama ini berseberangan, namun mampu mencetak prestasi membanggakan. Deputi Pembudayaan Olahraga Kemenpora Raden Isnanta mengatakan bahwa dengan bersatu, olahraga kita akan semakin kuat, solid dan mampu memberikan grafik yang meroket.Tapi hal tersebut tak lepas dari pembinaan yang fokus dan terus terkawal hingga membuahkan hasil yang maksimal Ari usia muda. "Prestasi Asian Games tentu bukan kebetulan, tapi lantaran sistem pembinaan yang telah mulai ditata dan dijalankan dengan baik, mulai dari pembinaan dan kompetisi usia muda, yakni baik di akar rumput maupun di PPLP dan SKO," ungkap Isnanta dalam rilis yang diterima SINDONews, Jumat (31/8/2018).
Tahun ini, Haornas ke-35 yang akan berlangsung di Ternate 9 September mendatang, akan mengusung tema yang berbeda, yakni Bangun Indonesia. Tema ini pun bersifat universal, baik pembangunan infrastruktur khususnya di sektor olahraga yang sejak dalam kurun waktu empat tahun terakhir dicanangkan, kini sudah terlihat hasilnya. Pembangunan SDM di bidang olahraga pun dirasa demikian, hal tersebut dilihat dari prestasi yang ditorehkan para pahlawan olahraga di pentas Asian Games kali ini.
Harapannya prestasi yang ditorehkan oleh atlet Asian Games mampu menular terhadap atlet Asian Para Games 2018. "Penghargaan bagi yang berprestasi, dukungan relawan dan sponsor yang lebih baik, serta sinergi lintas stakeholder, kemudian kualitas SDM yangg kini menjadi prioritas setelah perhelatan ini," pungkasnya.
Seperti sama-sama diketahui, ada pemandangan menyejukan usai pesilat Hanifan Yudani Kusumah beberapa waktu lalu. Usai dinyatakan sebagai pemenang usai bertanding melawan pesilat Vietnam, Nguyen Thai Lihn, Hanifan yang menyumbangkan emas ke 14 cabang pecak silat Asian Games 2018, sambil membawa bendera merah putih lari ke podium VIP. Setelah menyalami beberapa tamu undangan seperti Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri dan Wapres Jusuf Kalla, Hanifan menuju Jokowi dan Prabowo yang duduk berdampingan. Momentum tersebut digunakan Hanifan untuk memeluk Jokowi dan Prabowo.
Kontan tindakan spontan Hanifan itu membuat suasana sejuk. Maklum selama ini kedua tokoh tersebut dikenal sebagai politisi yang berseberangan kepentingan. Bahkan di Pilpres 2019, Jokowi dan Prabowo siap bersaing untuk menjadi RI 1.
Dan lewat olahraga, ketegangan yang selama ini ada langsung luruh. Olahraga benar-benar telah menyatukan bangsa Indonesia. Hal ini benar-benar sejalan dengan tama Haornas yang diusung Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi ketika merayakannya di Magelang tahun lalu.
Hebatnya lagi, Indonesia kali ini bukan hanya mampu menyatukan dua tokoh yang selama ini berseberangan, namun mampu mencetak prestasi membanggakan. Deputi Pembudayaan Olahraga Kemenpora Raden Isnanta mengatakan bahwa dengan bersatu, olahraga kita akan semakin kuat, solid dan mampu memberikan grafik yang meroket.Tapi hal tersebut tak lepas dari pembinaan yang fokus dan terus terkawal hingga membuahkan hasil yang maksimal Ari usia muda. "Prestasi Asian Games tentu bukan kebetulan, tapi lantaran sistem pembinaan yang telah mulai ditata dan dijalankan dengan baik, mulai dari pembinaan dan kompetisi usia muda, yakni baik di akar rumput maupun di PPLP dan SKO," ungkap Isnanta dalam rilis yang diterima SINDONews, Jumat (31/8/2018).
Tahun ini, Haornas ke-35 yang akan berlangsung di Ternate 9 September mendatang, akan mengusung tema yang berbeda, yakni Bangun Indonesia. Tema ini pun bersifat universal, baik pembangunan infrastruktur khususnya di sektor olahraga yang sejak dalam kurun waktu empat tahun terakhir dicanangkan, kini sudah terlihat hasilnya. Pembangunan SDM di bidang olahraga pun dirasa demikian, hal tersebut dilihat dari prestasi yang ditorehkan para pahlawan olahraga di pentas Asian Games kali ini.
Harapannya prestasi yang ditorehkan oleh atlet Asian Games mampu menular terhadap atlet Asian Para Games 2018. "Penghargaan bagi yang berprestasi, dukungan relawan dan sponsor yang lebih baik, serta sinergi lintas stakeholder, kemudian kualitas SDM yangg kini menjadi prioritas setelah perhelatan ini," pungkasnya.
(bbk)