Mikey Garcia: Kesalahan Besar Hapus Tinju dari Olimpiade
A
A
A
MEXICO CITY - Bintang tinju profesional Mikey Garcia berharap laga tinju amatir tetap dipertandingkan di pentas olahraga Olimpiade. Hal tersebut diungkapkannya, setelah terdapat kabar kemungkinan tidak dilombakannya cabang olahraga tinju di Olimpiade.
Sejumlah permasalahan yang membelit Asosiasi Tinju Amatir Internasional (AIBA) membuat Komite Olimpiade Internasional (IOC) mempertimbangkan untuk meniadakan tinju di Olimpiade, terlepas dari tradisi besar dan popularitas yang sangat besar.
Juara tinju dunia di empat kelas berbeda, Mikey Garcia pun menyoroti IOC terkait pentingnya menjaga tinju amatir tetap dilombakan di Olimpiade. Pasalnya, tinju amatir memberikan landasan atau pondasi yang kuat terhadap petinju sebelum menuju ke tingkat profesional.
Dari ajang Olimpiade cukup banyak petinju yang kemudian mencapai puncaknya saat beralih ke profesional, seperti Muhammad Ali, Joe Frazier, George Foreman, Sugar Ray Leonard, Michael dan Leon Spinks, Oscar de La Hoya, Floyd Mayweather Jr, Anthony Joshua dan juga Ryota Murata.
Menurut Mikey Garcia, menghapus cabor tinju dari Olimpiade merupakan kesalahan yang sangat serius dan sangat tidak menguntungkan. "Program-program amatir adalah awal yang bagus untuk petinju dan beberapa yang paling besar dimulai pada amatir," ucap juara kelas ringan WBC/IBF itu dikutip laman resmi WBC.
"Saya sendiri memiliki pengalaman di turnamen nasional amatir dan internasional. Itu memungkinkan saya untuk mendapatkan pengalaman dan kepercayaan diri sebelum saya bergabung dengan jajaran profesional," sambung pemilik catatan tarung 39-0, 30KO.
Olimpiade, kata Mikey Garcia, merupakan kesempatan besar dan dasar yang bagus untuk petinju muda. "Setiap petinju muda bercita-cita untuk menjadi juara amatir yang hebat pada mulanya, diikuti dengan realisasi mimpi Olimpiade. Dan kemudian setelah itu, transisi ke peringkat profesional," ulas petinju yang juga pernah gelar dunia di kelas bulu, kelas bulu super dan kelas welter junior.
Saat ini, petisi global sedang disusun dan dikirim ke IOC untuk memberitahukan kepada mereka bahwa penggemar olahraga di seluruh dunia ingin tinju tetap berada di Olimpiade demi masa depan tinju.
Sejumlah permasalahan yang membelit Asosiasi Tinju Amatir Internasional (AIBA) membuat Komite Olimpiade Internasional (IOC) mempertimbangkan untuk meniadakan tinju di Olimpiade, terlepas dari tradisi besar dan popularitas yang sangat besar.
Juara tinju dunia di empat kelas berbeda, Mikey Garcia pun menyoroti IOC terkait pentingnya menjaga tinju amatir tetap dilombakan di Olimpiade. Pasalnya, tinju amatir memberikan landasan atau pondasi yang kuat terhadap petinju sebelum menuju ke tingkat profesional.
Dari ajang Olimpiade cukup banyak petinju yang kemudian mencapai puncaknya saat beralih ke profesional, seperti Muhammad Ali, Joe Frazier, George Foreman, Sugar Ray Leonard, Michael dan Leon Spinks, Oscar de La Hoya, Floyd Mayweather Jr, Anthony Joshua dan juga Ryota Murata.
Menurut Mikey Garcia, menghapus cabor tinju dari Olimpiade merupakan kesalahan yang sangat serius dan sangat tidak menguntungkan. "Program-program amatir adalah awal yang bagus untuk petinju dan beberapa yang paling besar dimulai pada amatir," ucap juara kelas ringan WBC/IBF itu dikutip laman resmi WBC.
"Saya sendiri memiliki pengalaman di turnamen nasional amatir dan internasional. Itu memungkinkan saya untuk mendapatkan pengalaman dan kepercayaan diri sebelum saya bergabung dengan jajaran profesional," sambung pemilik catatan tarung 39-0, 30KO.
Olimpiade, kata Mikey Garcia, merupakan kesempatan besar dan dasar yang bagus untuk petinju muda. "Setiap petinju muda bercita-cita untuk menjadi juara amatir yang hebat pada mulanya, diikuti dengan realisasi mimpi Olimpiade. Dan kemudian setelah itu, transisi ke peringkat profesional," ulas petinju yang juga pernah gelar dunia di kelas bulu, kelas bulu super dan kelas welter junior.
Saat ini, petisi global sedang disusun dan dikirim ke IOC untuk memberitahukan kepada mereka bahwa penggemar olahraga di seluruh dunia ingin tinju tetap berada di Olimpiade demi masa depan tinju.
(nug)