Sepeda Nusantara Ternate Terasa Istimewa

Minggu, 09 September 2018 - 18:14 WIB
Sepeda Nusantara Ternate Terasa Istimewa
Sepeda Nusantara Ternate Terasa Istimewa
A A A
TERNATE - Gelaran Sepeda Nusantara Etape 18 yang berlangsung di Ternate, Maluku Utara, terasa sangat istimewa. Pasalnya, program unggulan Kemenpora melalui payung Ayo Olahraga tersebut menjadi rangkaian Hari Olahraga Nasional (Haornas) 2018.

Ribuan masyarakat Ternate sejak Minggu (9/9/2018), pagi sudah memadati kawasan Land Mark yang menjadi lokasi start dan finis. Sama seperti lokasi lainnya, sebelum menggowes sejauh 5km, semua peserta diajak bersenam Ayo Olahraga.

Dan tepat pukul 08.00WIT, Deputi III Bidang Pemberdayaan Olahraga Kemenpora Raden Isnanta melepas para peserta. Namun sebelumnya dalam sambutan Isnanta mengungkapkan rasa senangnya dengan animo masyarakat Ternate.

"Alhamdulillah etape ke-18, etape kota Ternate Maluku Utara, bertepatan dengan Hari Olahraga Nasional. Kegiatan ini sekaligus mengkampanyekan dan mensosialisasikan gerakan Ayo Olahraga dan mempromosikan Asian Para Games 2018," ucapnya.

Para peserta juga dimanjakan oleh berbagai obyek pariwisata sepanjang bergowes, seperti Land Mark Kota Ternate, Taman Nukila, Keraton Kesultanan Ternate dan Pantai Palajawa Satu. Hal ini tentu membuat para peserta makin menikmati dalam perjalananya. Terlebih mereka juga ikut menjadi saksi penyulutan obor Asian Para Games yang dilakukan di Keraton Kesultanan Ternate.

Ternate atau Maluku Utara secara umum beruntung menjadi tuan rumah hajat nasional Kemenpora. Sebelumnya, Gebyar Haornas 2018 juga sudah membuka rangkaian yang sehari selanjutnya digelar Festival Senam Lansia 2018 yang berlangsung di Tidore.

Kegiatan tidak berhenti di situ saja. Sebab, Ternate mendapatkan kesempatan menjadi kota penyulutan api obor Asian Para Games 2018 yang apinya di ambil dari sumber api abadi di Mrapen, Jawa Tengah.

Momen yang tak bisa dilupakan ketika Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi mendapatkan gelar kehormatan dari Kesultanan Ternate. Pemberian gelar adat itu bernama Kapita Ngofa Ngare atau yang berarti pemimpin pemuda. Imam dianggap mampu menggerakkan pemuda untuk mencintai tanah air Indonesia.

Sesi selanjutnya adalah pembacaan sumpah oleh Johukum Sangaji. Menteri asal Bangkalan, Jawa Timur, itu terlihat serius mengikuti proses pengukuhan gelar tersebut.
(sha)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5927 seconds (0.1#10.140)