UEFA Nations League Ajang Pembuktian Romelu Lukaku
A
A
A
REYKJAVIK - Romelu Lukaku kembali memamerkan ketajamannya pada musim ini. Penyerang Manchester United (MU) itu berhasil mengoyak gawang Islandia yang membuat Belgia meraih angka penuh.
Belgia boleh saja gagal menjuarai Piala Dunia 2018 setelah dikalahkan Prancis 0-1 waktu semifinal. Tapi, itu tidak menyurutkan mental para pemain De Rode Duivels. Itu terlihat saat mengikuti turnamen UEFA Nations League di Laugardalsvollur, Rabu (12/9).
Meski berstatus tim tamu, Belgia mampu memenangi laga pertama Grup 2 di League A itu dengan skor 3-0. Kemenangan itu tidak lepas berkat jasa Lukaku yang mencetak dua gol berturutturut (31 dan 81) setelah penalti Eden Hazard (29).
Berkat sepasang gol tersebut, Lukaku sudah mendulang 12 gol dari 12 pertandingan selama 2018 bagi negaranya. Artinya, dia rata-rata mencetak satu gol per laga. Berkat ini pula penyerang berusia 25 tahun itu semakin kokoh sebagai top skorer sepanjang masa Belgia dengan 43 gol.
Statistik itu membuat Pelatih Belgia Roberto Martinez merasa senang. Dia kagum Lukaku bisa mencetak banyak gol, baik saat melaksanakan tugas negara atau bersama klub. Buktinya, Lukaku juga sudah menyumbang tiga gol bagi MU dari empat partai Liga Primer musim ini.
“Saya sudah mengenal Romelu Lukaku sejak lama. Dan, saya sangat memahaminya. Saya sudah mengetahui peran pentingnya bersama Belgia ketika saya masih melatih Everton. Saya hanya ingin melihatnya terus mencetak gol,” ucap Martinez dilansir skysport.
Namun, Martinez menilai tingginya produktivitas Lukaku bukan karena jasa MU. Sosok berpostur 190 cm itu sudah tajam ketika masih membela Everton pada periode 2013–2017. Itu disaksikan Martinez langsung yang pernah mengasuhnya selama dua musim (2014–2016).
Selama ditangani Martinez di Everton, Lukaku mampu menghasilkan 28 gol dari 73 partai Liga Primer. Jika ditotal, dia bisa mendulang 87 gol dari 166 laga bersama The Toffees. Sedangkan saat bersama The Red Devils, dia meraup 30 gol dari 55 penampilan secara keseluruhan.
Meski demikian, Martinez tidak menampik keberadaan pemain lain ikut memberi pengaruh positif pada prestasi Belgia. Salah satunya Michy Batshuayi. Meski tidak dimainkan saat meladeni Islandia, bomber Chelsea itu membuat daya serang Belgia kian menakutkan.
“Saya juga selalu memantau perkembangan Michy Batshuayi. Keberadaannya membuat Lukaku tertekan. Itu memberi efek positif baginya. Lukaku bisa bermain bagus karena Batshuayi juga selalu tampil mengagumkan,” ujar Martinez.
Selain itu, mayoritas pemainnya juga telah menunjukkan performa luar biasa. Ya, selain Lukaku, dia juga menyanjung kinerja Hazard. Berkat peran sang kapten Belgia bisa mengatasi tekanan Islandia.
“Islandia memulai laga dengan baik. Mereka lawan yang sulit. Jadi, saya tahu kemenangan ini tidak kami raih dengan mudah. Kami memperlihatkan perlawanan yang tepat dan akhirnya bisa balik menguasai pertanding an.
Permainan Islandia agak lebih baik. Tapi, kami bisa mencetak gol lebih dulu,” tutur Martinez. Karena itu, Martinez ingin hegemoni ini dijaga agar bisa meraih hasil serupa saat nanti bentrok Swiss pada13 Oktober mendatang. Sebab jika menang, Belgia akan menguasai klasemen sementara.
Belgia boleh saja gagal menjuarai Piala Dunia 2018 setelah dikalahkan Prancis 0-1 waktu semifinal. Tapi, itu tidak menyurutkan mental para pemain De Rode Duivels. Itu terlihat saat mengikuti turnamen UEFA Nations League di Laugardalsvollur, Rabu (12/9).
Meski berstatus tim tamu, Belgia mampu memenangi laga pertama Grup 2 di League A itu dengan skor 3-0. Kemenangan itu tidak lepas berkat jasa Lukaku yang mencetak dua gol berturutturut (31 dan 81) setelah penalti Eden Hazard (29).
Berkat sepasang gol tersebut, Lukaku sudah mendulang 12 gol dari 12 pertandingan selama 2018 bagi negaranya. Artinya, dia rata-rata mencetak satu gol per laga. Berkat ini pula penyerang berusia 25 tahun itu semakin kokoh sebagai top skorer sepanjang masa Belgia dengan 43 gol.
Statistik itu membuat Pelatih Belgia Roberto Martinez merasa senang. Dia kagum Lukaku bisa mencetak banyak gol, baik saat melaksanakan tugas negara atau bersama klub. Buktinya, Lukaku juga sudah menyumbang tiga gol bagi MU dari empat partai Liga Primer musim ini.
“Saya sudah mengenal Romelu Lukaku sejak lama. Dan, saya sangat memahaminya. Saya sudah mengetahui peran pentingnya bersama Belgia ketika saya masih melatih Everton. Saya hanya ingin melihatnya terus mencetak gol,” ucap Martinez dilansir skysport.
Namun, Martinez menilai tingginya produktivitas Lukaku bukan karena jasa MU. Sosok berpostur 190 cm itu sudah tajam ketika masih membela Everton pada periode 2013–2017. Itu disaksikan Martinez langsung yang pernah mengasuhnya selama dua musim (2014–2016).
Selama ditangani Martinez di Everton, Lukaku mampu menghasilkan 28 gol dari 73 partai Liga Primer. Jika ditotal, dia bisa mendulang 87 gol dari 166 laga bersama The Toffees. Sedangkan saat bersama The Red Devils, dia meraup 30 gol dari 55 penampilan secara keseluruhan.
Meski demikian, Martinez tidak menampik keberadaan pemain lain ikut memberi pengaruh positif pada prestasi Belgia. Salah satunya Michy Batshuayi. Meski tidak dimainkan saat meladeni Islandia, bomber Chelsea itu membuat daya serang Belgia kian menakutkan.
“Saya juga selalu memantau perkembangan Michy Batshuayi. Keberadaannya membuat Lukaku tertekan. Itu memberi efek positif baginya. Lukaku bisa bermain bagus karena Batshuayi juga selalu tampil mengagumkan,” ujar Martinez.
Selain itu, mayoritas pemainnya juga telah menunjukkan performa luar biasa. Ya, selain Lukaku, dia juga menyanjung kinerja Hazard. Berkat peran sang kapten Belgia bisa mengatasi tekanan Islandia.
“Islandia memulai laga dengan baik. Mereka lawan yang sulit. Jadi, saya tahu kemenangan ini tidak kami raih dengan mudah. Kami memperlihatkan perlawanan yang tepat dan akhirnya bisa balik menguasai pertanding an.
Permainan Islandia agak lebih baik. Tapi, kami bisa mencetak gol lebih dulu,” tutur Martinez. Karena itu, Martinez ingin hegemoni ini dijaga agar bisa meraih hasil serupa saat nanti bentrok Swiss pada13 Oktober mendatang. Sebab jika menang, Belgia akan menguasai klasemen sementara.
(don)