Marquez Trauma Bicara Gelar Juara MotoGP
A
A
A
ARAGON - Tak ada kemenangan yang datang secara kebetulan. Itulah yang dirasakan Marc Marquez saat meraih podium pertama pada balapan seri 14 di Grand Prix Aragon, Minggu (23/9) malam WIB.
Itu merupakan kemenangan ketiga Marquez secara beruntun (2016-2018) saat tampil di Sirkuit Motorland Aragon. Total, dia telah mengumpulkan 41 kemenangan di kelas utama MotoGP sejak tiba pada 2013 lalu.
Bagi Marquez, podium pertama yang didapat terasa spesial mengingat dia berhasil mengakhiri paceklik kemenangan sejak GP Jerman, pertengahan Juli lalu. Secara keseluruhan, pembalap tim Repsol Honda itu telah mengumpulkan enam kemenangan di musim ini dan itu menyamai catatan di tahun 2017.
Marquez masih bisa menambah kemenangan mengingat kalender MotoGP 2018 masih menyisakan lima balapan. Saat ini dia kian sulit terkejar di klasemen sementara MotoGP dengan raihan 246 poin atau unggul 72 angka dari Andrea Dovizioso.
Meski sudah unggul jauh dari pesaing terdekatnya di klasemen sementara, namun Marquez tidak ingin terburu-buru berbicara mengenai gelar juara. Menurutnya, secara matematis Dovizioso masih mampu menyalip posisinya.
"Tidak. Ini belum berakhir. Selama seseorang dapat menyalip saya, maka secara matematis itu belum berakhir," singkat Marquez dikutip dari Speedweek, Senin (24/9/2018).
Marquez sepertinya trauma membicarakan mengenai peluangnya menyegel gelar juara dunia MotoGP. Maklum, dia punya pengalaman nyaris gagal mengunci posisi teratas setelah jatuh dalam dua balapan berturut-turut tepatnya di GP San Marino dan Aragon.
"Pada tahun 2014, saya berpikir terlalu dini tentang kejuaraan, terlalu banyak mendorong dan jatuh dalam dua balapan berturut-turut. Saya harus tetap fokus dan terus bekerja. Itu selalu bisa terjadi dengan sepeda motor dan setiap orang selalu membuat kesalahan. Cuaca, cedera, semuanya penting," ungkap Marquez.
Itu merupakan kemenangan ketiga Marquez secara beruntun (2016-2018) saat tampil di Sirkuit Motorland Aragon. Total, dia telah mengumpulkan 41 kemenangan di kelas utama MotoGP sejak tiba pada 2013 lalu.
Bagi Marquez, podium pertama yang didapat terasa spesial mengingat dia berhasil mengakhiri paceklik kemenangan sejak GP Jerman, pertengahan Juli lalu. Secara keseluruhan, pembalap tim Repsol Honda itu telah mengumpulkan enam kemenangan di musim ini dan itu menyamai catatan di tahun 2017.
Marquez masih bisa menambah kemenangan mengingat kalender MotoGP 2018 masih menyisakan lima balapan. Saat ini dia kian sulit terkejar di klasemen sementara MotoGP dengan raihan 246 poin atau unggul 72 angka dari Andrea Dovizioso.
Meski sudah unggul jauh dari pesaing terdekatnya di klasemen sementara, namun Marquez tidak ingin terburu-buru berbicara mengenai gelar juara. Menurutnya, secara matematis Dovizioso masih mampu menyalip posisinya.
"Tidak. Ini belum berakhir. Selama seseorang dapat menyalip saya, maka secara matematis itu belum berakhir," singkat Marquez dikutip dari Speedweek, Senin (24/9/2018).
Marquez sepertinya trauma membicarakan mengenai peluangnya menyegel gelar juara dunia MotoGP. Maklum, dia punya pengalaman nyaris gagal mengunci posisi teratas setelah jatuh dalam dua balapan berturut-turut tepatnya di GP San Marino dan Aragon.
"Pada tahun 2014, saya berpikir terlalu dini tentang kejuaraan, terlalu banyak mendorong dan jatuh dalam dua balapan berturut-turut. Saya harus tetap fokus dan terus bekerja. Itu selalu bisa terjadi dengan sepeda motor dan setiap orang selalu membuat kesalahan. Cuaca, cedera, semuanya penting," ungkap Marquez.
(bbk)