Serena Mundur dari China Open, Kalah dari Naomi Jadi Alasan

Minggu, 30 September 2018 - 07:10 WIB
Serena Mundur dari China Open, Kalah dari Naomi Jadi Alasan
Serena Mundur dari China Open, Kalah dari Naomi Jadi Alasan
A A A
BEIJING- - China terbuka 2018 yang begitu gemerlap dengan nama-nama top dunia nampaknya sedikit hambar tanpa kehadiran Serena Williams. Petenis berusia 37 tahun tersebut memutuskan mengundurkan diri.

Serena dan kakaknya Venus Williams tidak berada dalam daftar 64 petenis yang turut serta di China 2018. Dikabarkan, kekalahan 6-2, 6-4 dari Naomi Osaka di final Amerika Serikat (AS) terbuka beberapa waktu lalu menjadi alasan utamanya.

Dia bahkan terlihat berselisih dengan pelatihnya Patrick Mouratoglou. Tetapi, Serena menganggap saat itu telah terjadi miskomunikasi. Dia mengungkapkan ingin menenangkan diri dan beristirahat sejenak lantaran masih dilanda kekecewaan di AS terbuka. Namun, Serena berjanji akan kembali dengan kondisi yang lebih baik.

“Saya hanya tidak mengerti apa yang dia (Patrick) katakan. Yang terpenting saat ini adalah, saya mencoba untuk segera pulih dari itu (kekalahan di AS terbuka). Saya harus segera bangkit dan terus menatap kedepan,”ungkap Serena dilansir channelnewsasia.com

Serena kemungkinan akan kembali ke lapangan pada Australia terbuka, Januari mendatang. Akan tetapi, spekuasi lain turut berhembus. Media-media di AS ramai memberitakan absennya Serena di China Open menjadi sinyal dia mengakhiri musim ini lebih cepat. Itu bukanlah sesuatu yang baru mengingat, dalam empat tahun berturuut-turut petenis bertinggi 175 cm memang membatasi komitmennya untuk tampil.

Pada 2015, Petenis peringkat 16 WTA tersebut beristirahat setelah kegagalan memenangkan empat turnamen utama. Di 2016, Dia mengalami cedera bahu setelah AS terbuka. Sedangkan tahun lalu, Serena memilih berkonsentrasi mengurus bayinya.

Disisi lain, absennya Serena di China terbuka 2018, jelas menjadi berita bagus terutama bagi Caroline Wozniacki. Petenis asal Denmark tersebut bertekad mengembalikan reputasinya sebagai petenis papan atas dunia.

Perjalanan Wozniacki tahun ini boleh dibilang tidak berjalan terlalu baik. Sempat menyabet gelar Australia Open dan WTA Premier, grafik penampilannya di tujuh kejuaraan terakhir justru semakin menurun.

Tercatat, Wozniacki tersingkir dibabak kedua Wimbledon, mundur di babak pertama Washington terbuka, kandas di babak kedua Kanada, Cincinati, AS dan Pan Pasific terbuka. Sedangkan di Wuhan terbuka, Wozniacki terhenti di babak ketiga.

Oleh karenanya menghadapi Belinda Bencic di babak pertama China Open 2018 menjadi momentum terbaiknya untuk kembali. Pasalnya, jika kembali gagal, maka statusnya sebagai petensis nomor dua WTA bisa tergeser sewaktu-waktu.

Terlebih sang lawan, Bencic tidak boleh dipandang sebelah mata. Petenis asal Swiss tersebut kerap memberikan mimpi buruk terhadap Wozniacki. Tercatat, dari enam pertemuan terakhir, dia mengemas empat kemenangan.

Keunggulan statistik jelas membuat Bencic begitu percaya diri. Motivasi kian berlipat lantaran petenis berusia 21 tahun tersebut masih diliputi penasaran setelah tersingkir di babak kedua Wuhan Open. Saat itu, Bencic harus mengakui keunggulan wakil Belanda, Kiki Bertens tiga set 6-3, 4-6, 6-2.
(don)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.3944 seconds (0.1#10.140)