Gagal Naik Podium Valentino Rossi Tetap Puas
A
A
A
BURIRAM - Kegagalan Valentino Rossi untuk naik podium di GP Thailand tak begitu diratapi. Ia tetap puas dengan performa Yamaha dan menempatkan Maverick Vinales di posisi ketiga.
Penampilan tim berlogo garpu tala itu sejak, aksi terakhirnya di Aragon telah mengejutkan banyak pihak. Mereka yang terseok-seok di Aragon berhasil tampil kompetitif sejak kualifikasi.
Dan benar saja, ketika balapan di Chang International Circuit, Buriram, Minggu (7/10/2018), performa YZR-M1 bisa bersaing dengan Honda dan Ducati. Rossi sempat membuat tekanan hingga berhasil naik ke posisi pertama di lap kelima jelang tikungan ketiga.
Bahkan, pendukung Rossi sudah siap merayakan kemenangan The Doctor yang puasa juara dari 23 balapan. Sayan, di bagian kedua balapan, Rossi bisa disalip Andrea Dovizioso, Marquez, juga Vinales. Rossi pun finis di posisi keempat.
“Bagi saya, akhirnya balapan ini adalah balapan terbaik untuk Yamaha di paruh kedua musim. Ini sangat penting. Sekarang kami perlu memahami seberapa banyak lintasan atau seberapa banyak kami (bisa) meningkatkan motor,” ucapnya kepada media di Buriram seperti dikutip Motorsports, Senin (8/10/2018).
“Empat balapan berikutnya akan sangat penting karena kami harus berusaha menjadi kuat dan kompetitif di semua trek yang berbeda. Jauh lebih baik karena kami bertarung dalam tiga besar." tandasnya.
“Sayangnya, kami selalu kesulitan sedikit terlalu banyak dengan ban. Tapi hari ini kami tidak jauh. Saya (sendiri) sangat tidak senang karena saya ingin mencoba bertahan demi podium, tetapi hari ini Maverick sangat kuat,” papar sembilan kali juara dunia itu."
Rossi juga menampik kalau karakteristik sirkuit dan cuaca jadi penyebab dirinya gagal naik podium. “Sangat disayangkan bagi saya karena saya merasa sangat baik. Saya tiba di akhir balapan dan saya punya cukup tenaga untuk bertarung,” tuturnya.
“Tapi saya mencoba menghemat ban seperti lainnya karena sekarang seperti balapan sepeda. Semua pembalap menunggu, kadang-kadang menekan untuk dua lap. Semua yang lain mengikuti, tapi setelah itu melambat, dan mencoba lagi. Sekarang kami tidak pernah menekan (dalam) semua balapan. Sayangnya, saya mencoba pada lap-lap terakhir. Saya lebih bermasalah dan saya kehilangan 0,2 atau 0,3 detik, tapi untungnya bukan masalah fisik,” pungkasnya.
Penampilan tim berlogo garpu tala itu sejak, aksi terakhirnya di Aragon telah mengejutkan banyak pihak. Mereka yang terseok-seok di Aragon berhasil tampil kompetitif sejak kualifikasi.
Dan benar saja, ketika balapan di Chang International Circuit, Buriram, Minggu (7/10/2018), performa YZR-M1 bisa bersaing dengan Honda dan Ducati. Rossi sempat membuat tekanan hingga berhasil naik ke posisi pertama di lap kelima jelang tikungan ketiga.
Bahkan, pendukung Rossi sudah siap merayakan kemenangan The Doctor yang puasa juara dari 23 balapan. Sayan, di bagian kedua balapan, Rossi bisa disalip Andrea Dovizioso, Marquez, juga Vinales. Rossi pun finis di posisi keempat.
“Bagi saya, akhirnya balapan ini adalah balapan terbaik untuk Yamaha di paruh kedua musim. Ini sangat penting. Sekarang kami perlu memahami seberapa banyak lintasan atau seberapa banyak kami (bisa) meningkatkan motor,” ucapnya kepada media di Buriram seperti dikutip Motorsports, Senin (8/10/2018).
“Empat balapan berikutnya akan sangat penting karena kami harus berusaha menjadi kuat dan kompetitif di semua trek yang berbeda. Jauh lebih baik karena kami bertarung dalam tiga besar." tandasnya.
“Sayangnya, kami selalu kesulitan sedikit terlalu banyak dengan ban. Tapi hari ini kami tidak jauh. Saya (sendiri) sangat tidak senang karena saya ingin mencoba bertahan demi podium, tetapi hari ini Maverick sangat kuat,” papar sembilan kali juara dunia itu."
Rossi juga menampik kalau karakteristik sirkuit dan cuaca jadi penyebab dirinya gagal naik podium. “Sangat disayangkan bagi saya karena saya merasa sangat baik. Saya tiba di akhir balapan dan saya punya cukup tenaga untuk bertarung,” tuturnya.
“Tapi saya mencoba menghemat ban seperti lainnya karena sekarang seperti balapan sepeda. Semua pembalap menunggu, kadang-kadang menekan untuk dua lap. Semua yang lain mengikuti, tapi setelah itu melambat, dan mencoba lagi. Sekarang kami tidak pernah menekan (dalam) semua balapan. Sayangnya, saya mencoba pada lap-lap terakhir. Saya lebih bermasalah dan saya kehilangan 0,2 atau 0,3 detik, tapi untungnya bukan masalah fisik,” pungkasnya.
(bbk)