Sumbang 2 Emas di Asian Para Games 2018, Yogo Bikin Sumiyati Bangga
A
A
A
BANYUMAS - Atlet difabel asal Banyumas, Jawa Tengah, Saptono Yogo Purnomo berhasil meraih dua medali emas dalam Asian Para Games 2018. Anak pasangan Tulusno dan Sumiyati itu berjaya di cabang olahraga para-atletik nomor lari 200 meter dan 100 meter pada Senin-Selasa (8-9/10/2018).
Prestasi yang diraih Yogo sangat membanggakan bagi kedua orang tuanya yang tinggal di Desa Ajibarang, Banyumas. "Kami sangat bangga," kata Sumiyati kepada wartawan, Rabu (10/10/2018).
Sebagai seorang atlet, Yogo cukup banyak mengumpulkan medali. Tak kurang dari 19 medali emas, perak, perunggu pernah disabetnya, baik kejuaraan tingkat daerah, nasional, maupun internasional, seperti di Beijing, China; Kuala Lumpur, Malaysia; Abu Dhabi dan negara lainnya. Semua medali tersimpan rapi di dalam lemari.
Namun sayang prestasi yang raih Yogo belum mendapat apresiasi yang layak dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyumas. "Hingga saat ini belum pernah mendapatkan perhatian dalam bentuk apapun," katanya.
Menurut Sumiyati, Yogo mengalami cacat fisik sejak lahir. Dari tiga anaknya, hanya Yogo yang tidak sempurna. Namun begitu Yogo merupakan satu-satunya anak yang mempunyai prestasi internasional.
Sementara itu, Pemerintah Desa Ajibarang menyatakan akan membuat sambutan khusus saat Yogo pulang nanti. Dia akan diarak keliling desa.
Prestasi yang diraih Yogo sangat membanggakan bagi kedua orang tuanya yang tinggal di Desa Ajibarang, Banyumas. "Kami sangat bangga," kata Sumiyati kepada wartawan, Rabu (10/10/2018).
Sebagai seorang atlet, Yogo cukup banyak mengumpulkan medali. Tak kurang dari 19 medali emas, perak, perunggu pernah disabetnya, baik kejuaraan tingkat daerah, nasional, maupun internasional, seperti di Beijing, China; Kuala Lumpur, Malaysia; Abu Dhabi dan negara lainnya. Semua medali tersimpan rapi di dalam lemari.
Namun sayang prestasi yang raih Yogo belum mendapat apresiasi yang layak dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyumas. "Hingga saat ini belum pernah mendapatkan perhatian dalam bentuk apapun," katanya.
Menurut Sumiyati, Yogo mengalami cacat fisik sejak lahir. Dari tiga anaknya, hanya Yogo yang tidak sempurna. Namun begitu Yogo merupakan satu-satunya anak yang mempunyai prestasi internasional.
Sementara itu, Pemerintah Desa Ajibarang menyatakan akan membuat sambutan khusus saat Yogo pulang nanti. Dia akan diarak keliling desa.
(sha)