Stadion Bersejarah Dijadikan Panggung Duel Khabib vs Mayweather
A
A
A
MOSCOW - Federasi Tinju Rusia siap menjadi tuan rumah jika megaduel Khabib Nurmagomedov versus Floyd Mayweather jadi digelar. Tak tanggung-tanggung, mereka menyediakan stadion bersejarah Luzhniki di Moscow sebagai panggung pergelaran tersebut.
Khabib menantang Mayweather menyusul kemenangan telak bintang Rusia atas Conor McGregor pada UFC 229 di Las Vegas, 6 Oktober. Petarung asal Dagestan itu memulai tantangan dengan mengutip catatan tak terkalahkan di olahraga mereka masing-masing, dengan mengatakan: "Di rimba raya, hanya ada satu raja."
Gayung bersambut, Mayweather menerima tantangan dengan mengklaim bahwa pertarungan melawan The Eagle -julukan Khabib-akan terjadi tahun depan dan memberi tahu Khabib untuk mewujudkannya.
Mayweather menyebut Las Vegas sebagai lokasi pilihannya untuk bertarung, meskipun Khabib Nurmagomedov menolak gagasan itu manakala dia tengah menghadapi skorsing dari Komisi Atletik Negara Nevada untuk pertarungan pasca-perkelahian yang merusak kemenangannya atas McGregor. Bayaran Khabib senilai USD2 juta juga masih ditahan.
Nah, untuk mengatasi masalah lokasi duel, Federasi Tinju Rusia menawarkan solusi Stadion Luzhniki yang berkapasitas 80.000 orang sebagai panggung akbar bersejarah. Luzhniki merupakan venue pembukaan dan penutupan Piala Dunia 2018.
"Jika pertarungan ini terjadi sesuai dengan aturan tinju, maka akan menarik bagi kami untuk menjadi tuan rumah," kata Sekretaris Umum Federasi Tinju Rusia Umar Kremlev kepada RIA Novosti.
“Kami siap, jika itu yang Khabib inginkan. Khabib bertinju dengan baik, dia akan menunjukkan saat melawan McGregor, di mana dia selangkah lebih maju. Mengenai tempat itu, Luzhniki (akan menjadi yang terbaik), ”kata Kremlev.
Seandainya pertarungan terjadi, dalam kenyataannya akan membutuhkan upaya yang signifikan dan jumlah uang yang tidak sedikit untuk diberikan kepada Mayweather, 42, yang mau bertarung jauh dari Vegas. Terakhir kali dia bertempur di luar Nevada adalah pada tahun 2005, dan dia tidak pernah bertarung secara profesional di luar AS. Juga akan ada masalah besar perbedaan waktu dan penonton bayar per tayang, dengan Moscow tujuh jam lebih awal dari AS.
Khabib menantang Mayweather menyusul kemenangan telak bintang Rusia atas Conor McGregor pada UFC 229 di Las Vegas, 6 Oktober. Petarung asal Dagestan itu memulai tantangan dengan mengutip catatan tak terkalahkan di olahraga mereka masing-masing, dengan mengatakan: "Di rimba raya, hanya ada satu raja."
Gayung bersambut, Mayweather menerima tantangan dengan mengklaim bahwa pertarungan melawan The Eagle -julukan Khabib-akan terjadi tahun depan dan memberi tahu Khabib untuk mewujudkannya.
Mayweather menyebut Las Vegas sebagai lokasi pilihannya untuk bertarung, meskipun Khabib Nurmagomedov menolak gagasan itu manakala dia tengah menghadapi skorsing dari Komisi Atletik Negara Nevada untuk pertarungan pasca-perkelahian yang merusak kemenangannya atas McGregor. Bayaran Khabib senilai USD2 juta juga masih ditahan.
Nah, untuk mengatasi masalah lokasi duel, Federasi Tinju Rusia menawarkan solusi Stadion Luzhniki yang berkapasitas 80.000 orang sebagai panggung akbar bersejarah. Luzhniki merupakan venue pembukaan dan penutupan Piala Dunia 2018.
"Jika pertarungan ini terjadi sesuai dengan aturan tinju, maka akan menarik bagi kami untuk menjadi tuan rumah," kata Sekretaris Umum Federasi Tinju Rusia Umar Kremlev kepada RIA Novosti.
“Kami siap, jika itu yang Khabib inginkan. Khabib bertinju dengan baik, dia akan menunjukkan saat melawan McGregor, di mana dia selangkah lebih maju. Mengenai tempat itu, Luzhniki (akan menjadi yang terbaik), ”kata Kremlev.
Seandainya pertarungan terjadi, dalam kenyataannya akan membutuhkan upaya yang signifikan dan jumlah uang yang tidak sedikit untuk diberikan kepada Mayweather, 42, yang mau bertarung jauh dari Vegas. Terakhir kali dia bertempur di luar Nevada adalah pada tahun 2005, dan dia tidak pernah bertarung secara profesional di luar AS. Juga akan ada masalah besar perbedaan waktu dan penonton bayar per tayang, dengan Moscow tujuh jam lebih awal dari AS.
(sha)