Di Bawah Komando Unai Emery, The Gunners Tak Punya Anak Emas
A
A
A
LONDON - Kebijakan adil dan objektif menjadi landasan utama Unai Emery membangun kekuatan Arsenal. Di bawah komandonya, tim berjuluk The Gunners tersebut tidak mengenal istilah anak emas. Hal itu berlaku di semua lini. Hampir di setiap pertandingan, Emery menurunkan komposisi tim berbeda. Beberapa pemain utama tidak luput dari rotasinya.
Mesut Oezil, misalnya, yang selalu diandalkan di era Arsene Wenger, kini kerap bergantian masuk starting line-up . Efektivitas Oezil justru menonjol. Dari delapan penampilannya di semua kompetisi, dia telah mencetak empat gol.
Sama seperti Oezil, Aaron Ramsey dan penjaga gawang Petr Cech juga mendapatkan giliran memanaskan bangku cadangan. Kebijakan Emery mendapatkan respons positif dari seluruh pemain, termasuk Berd Leno yang notabene pendatang baru.
Kiper asal Jerman tersebut mengatakan tidak ada posisi di dalam tim yang aman sehingga para pemain terpacu memberikan kemampuan terbaik di setiap kesempatan yang diberikan. Leno mengaku senang karena di bawah Emery mendapatkan kesempatan menjadi starter saat Arsenal ditahan Liverpool 1-1 pada lanjutan Liga Primer, Minggu (4/11).
“Saya pikir pelatih (Emery) selalu mendorong kami. Karena, tidak ada pemain yang mendapatkan jaminan selalu tampil. Antarpemain selalu bersaing setiap hari di sesi latihan dan pertandingan,”ungkap Leno, dilansir dailystar.co.uk . Penjaga gawang asal Jerman tersebut menilai apa yang dilakukan Emery membuat permainan Arsenal lebih variatif dan sulit diprediksi lawan.
Hasilnya, The Gunners begitu perkasa dengan belum terkalahkan dalam 14 laga terakhir di semua kompetisi. Leno optimistis Arsenal mampu melanjutkan tren positif terutama saat menjamu Sporting Lisbon di Emirates Stadium pada penyisihan Grup E Liga Europa, dini hari nanti.
Tiga poin bukan hanya memperpanjang catatan terkalahkan menjadi 15 pertandingan, tapi juga memperbesar kans melaju ke babak knock-out . Saat ini, Arsenal menempati singgasana klasemen sementara Grup E dengan sembilan poin.
Mereka telah mengumpulkan tiga kemenangan di tiga pertandingan terakhir. “Secara taktik, ini merupakan sebuah langkah awal yang baik. Jika kami terus bermain dan bekerja seperti ini, kami bisa menyelesaikan musim ini dengan baik,”paparnya Kendati Arsenal sedang bagus-bagusnya, Emery enggan menyikapi secara berlebihan.
Dia mengatakan terus berupaya membenahi kelemahan-kelemahan tim. Secara khusus Emery mengungkapkan kepuasannya terhadap kinerja lini tengah yang dianggap sebagai fondasi utama The Gunners .
Opsi di lini tengah kian berlimpah lantaran Matteo Guendouzi telah bebas setelah menjalani hukuman. Sementara Pierre Emerick Aubameyang dan Henrikh Mkhitaryan bakal mendukung Alexandre Lacazette sebagai ujung tombak.
“Setiap pemain telah bekerja keras. Sangat penting bagi keseimbangan kami memiliki pemain-pemain kuat di tengah seperti Granit Xhaka dan Lucas Torreira. Itu merupakan kunci utama keseimbangan tim dalam menyerang maupun bertahan,” ujarnya.
Di lain pihak, Sporting berkesempatan membalas kekalahan 0-1 di pertemuan pertama, Kamis (25/10). Kemenangan bakal menjaga mereka yang saat ini berada di urutan kedua klasemen sementara Grup E dengan enam poin.
Liga Europa bukanlah sesuatu yang baru bagi Sporting. Mereka tujuh kali tampil di Liga Europa sejak pertama kali musim 2009/2010, termasuk lima penampilan di fase grup dan menjadi semifinalis, enam musim lalu. Hal itu menjadi bekal berharga pasukan Marcel Keizer mencuri poin di Emirates Stadium.
Mesut Oezil, misalnya, yang selalu diandalkan di era Arsene Wenger, kini kerap bergantian masuk starting line-up . Efektivitas Oezil justru menonjol. Dari delapan penampilannya di semua kompetisi, dia telah mencetak empat gol.
Sama seperti Oezil, Aaron Ramsey dan penjaga gawang Petr Cech juga mendapatkan giliran memanaskan bangku cadangan. Kebijakan Emery mendapatkan respons positif dari seluruh pemain, termasuk Berd Leno yang notabene pendatang baru.
Kiper asal Jerman tersebut mengatakan tidak ada posisi di dalam tim yang aman sehingga para pemain terpacu memberikan kemampuan terbaik di setiap kesempatan yang diberikan. Leno mengaku senang karena di bawah Emery mendapatkan kesempatan menjadi starter saat Arsenal ditahan Liverpool 1-1 pada lanjutan Liga Primer, Minggu (4/11).
“Saya pikir pelatih (Emery) selalu mendorong kami. Karena, tidak ada pemain yang mendapatkan jaminan selalu tampil. Antarpemain selalu bersaing setiap hari di sesi latihan dan pertandingan,”ungkap Leno, dilansir dailystar.co.uk . Penjaga gawang asal Jerman tersebut menilai apa yang dilakukan Emery membuat permainan Arsenal lebih variatif dan sulit diprediksi lawan.
Hasilnya, The Gunners begitu perkasa dengan belum terkalahkan dalam 14 laga terakhir di semua kompetisi. Leno optimistis Arsenal mampu melanjutkan tren positif terutama saat menjamu Sporting Lisbon di Emirates Stadium pada penyisihan Grup E Liga Europa, dini hari nanti.
Tiga poin bukan hanya memperpanjang catatan terkalahkan menjadi 15 pertandingan, tapi juga memperbesar kans melaju ke babak knock-out . Saat ini, Arsenal menempati singgasana klasemen sementara Grup E dengan sembilan poin.
Mereka telah mengumpulkan tiga kemenangan di tiga pertandingan terakhir. “Secara taktik, ini merupakan sebuah langkah awal yang baik. Jika kami terus bermain dan bekerja seperti ini, kami bisa menyelesaikan musim ini dengan baik,”paparnya Kendati Arsenal sedang bagus-bagusnya, Emery enggan menyikapi secara berlebihan.
Dia mengatakan terus berupaya membenahi kelemahan-kelemahan tim. Secara khusus Emery mengungkapkan kepuasannya terhadap kinerja lini tengah yang dianggap sebagai fondasi utama The Gunners .
Opsi di lini tengah kian berlimpah lantaran Matteo Guendouzi telah bebas setelah menjalani hukuman. Sementara Pierre Emerick Aubameyang dan Henrikh Mkhitaryan bakal mendukung Alexandre Lacazette sebagai ujung tombak.
“Setiap pemain telah bekerja keras. Sangat penting bagi keseimbangan kami memiliki pemain-pemain kuat di tengah seperti Granit Xhaka dan Lucas Torreira. Itu merupakan kunci utama keseimbangan tim dalam menyerang maupun bertahan,” ujarnya.
Di lain pihak, Sporting berkesempatan membalas kekalahan 0-1 di pertemuan pertama, Kamis (25/10). Kemenangan bakal menjaga mereka yang saat ini berada di urutan kedua klasemen sementara Grup E dengan enam poin.
Liga Europa bukanlah sesuatu yang baru bagi Sporting. Mereka tujuh kali tampil di Liga Europa sejak pertama kali musim 2009/2010, termasuk lima penampilan di fase grup dan menjadi semifinalis, enam musim lalu. Hal itu menjadi bekal berharga pasukan Marcel Keizer mencuri poin di Emirates Stadium.
(don)