Kontroversi Liga Super Eropa

Selasa, 20 November 2018 - 16:01 WIB
Kontroversi Liga Super...
Kontroversi Liga Super Eropa
A A A
NYON - Wacana pembentukan Liga Super Eropa terus menuai sejumlah kontroversi. Tak sedikit klub yang menolak ikut dalam pembahasan penyelenggaraan kompetisi sepak bola tersebut.

Liga Super Eropa rencananya bakal diikuti oleh 16 besar klub benua biru. Dari beberapa catatan menyebut ini merupakan langkah ekstrem yang dilakukan klub dengan memilih keluar dari Liga Champions atau liga domestik demi meraih keuntungan finansial lebih besar.

Kontroversi Liga Super Eropa yang terus menguat ke permukaan membuat Presiden UEFA, Aleksander Ceferin, angkat bicara. Dia secara tegas tidak akan menyetujui penyelenggaraan kompetisi tersebut.

"Liga Super tidak akan terjadi. Ini seperti fiksi atau mimpi," kata Ceferin dikutip dari BBC Sport, Selasa (20/11/2018).

Ceferin menyatakan bahwa UEFA dan Asosiasi klub Eropa (ECA) akan bersatu guna menghalangi jalannya kompetisi tersebut. Andrea Agnelli sebagai ketua Asosiasi Klub Eropa, yang mewakili lebih dari 200 klub teratas telah membuat posisi mereka jelas menyusul laporan bahwa dokumen yang bocor mengungkapkan diskusi rahasia yang terjadi di atas kemungkinan kompetisi liga baru.

"Saya dapat mengonfirmasi bahwa kami tidak pernah melihat, tidak membahas, dan terlibat dalam pembuatan dokumen ini. Kami sepenuhnya terlibat dengan UEFA dalam membentuk permainan ke depan," sahut Agnelli.

Agnelli menambahkan pihaknya harus memikirkan tentang klub yang terlibat di kompetisi Polandia, Turki, dan bahkan Rusia. "Penggemar dapat merasa tenang bahwa jika kami berusaha untuk membuat produk baru, itu karena kami ingin memastikan bahwa penggemar di seluruh Eropa terlibat."

"Ini akan menjadi tugas kita untuk menjaga warisan besar sepak bola Eropa, tetapi di sisi lain saya pikir kita sangat menyadari bahwa kita harus menjaga pasar, kita harus berpikir tentang pasar yang akan datang."

Hari ini, rencananya Ceferin dan Agnelli akan bertemu dengan Komisaris Eropa untuk Olahraga Tibor Navracsics di Brussels. Ceferin menjelaskan meskipun UEFA dan ECA tidak sepenuhnya memiliki visi yang sama, namun mereka percaya pada model olahraga Eropa bersama-sama.

"Kami berpikir bahwa sepak bola Eropa dapat melangkah lebih jauh hanya jika kami tetap bersama, bersatu. Jika Anda ingin mengembangkan sepak bola, Anda harus tetap bersama," pungkas Ceferin.
(sha)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1445 seconds (0.1#10.140)