Kurang Pemain Tinggi Jadi Kendala Flying Wheel Makassar
A
A
A
MAKASSAR - Jelang bergulirnya Srikandi Cup musim 2018/2019, tim basket putri Flying Wheel Makassar menambah porsi latihan menjadi dua kali sehari dalam satu pekan terakhir. Beberapa materi tambahan dan latih tanding juga menjadi santapan wajib yang harus dijalani pasukan Eddy Winarso.
Pada musim pertama Srikandi Cup 2017/2018. Flying Wheel Makassar hanya mampu menduduki peringkat tujuh. Sekarang dengan bermodalkan pemain lokal tim yang dinahkodai Eddy Winarso optimis bisa tampil lebih baik di musim ini.
Eddy Winarso mengaku tidak merasa kecil hati dalam menangani Azizah Abbas dkk. Menurutnya, peluang untuk menjadi juara di musim ini sangat terbuka mengingat Surabaya Fever dan Merah Putih Jakarta absen.
"Srikandi Musim ini pasti akan muncul juara baru dan yang pasti juga di musim ini pertandingan dan persaingan makin ketat dan seru. Kami sudah melakukan latihan intensif dari bulan September dan semoga hasil kerja keras anak-anak berlatih di lapangan bisa membuahkan hasil yang terbaik dengan target yang saya canangkan yakni lolos di empat besar. Saya rasa peluang itu ada dengan absennya Surabaya Fever dan Merah Putih Jakarta," kata Eddy Winarso dalam keterangan pers yang diterima SINDOnews, Jumat (23/11/2018).
Selama sepekan terakhir, Eddy terus menggenjot secara intensif persiapan timnya. Jika biasanya mereka rutin berlatih satu kali sehari, kali ini ia menambah jadwal latihannya menjadi dua kali sehari yang dilakukan dalam satu pekan terakhir.
Beberapa materi tambahan dan latih tanding juga menjadi santapan wajib yang harus mereka lahap. Azizah Abbas salah satu pemain Flying Wheel, mengaku optimis jelang mengarungi musim keduanya di Srikandi Cup. Ia bersama rekan satu timnya banyak belajar dari musim lalu dan mereka kini lebih siap membenahi mental bertanding dan meningkatkan kekompakan tim.
"Untuk Seri 1 intensitas latihan kami bertambah jadi dua kali sehari, libur itu cuma Sabtu dan Minggu. Tahun lalu pekerjaan rumah kami ada di mental bertanding dan juga kekompakan permainan. Hal itu yang sedang dibenahi oleh pelatih supaya kami bisa mencapai target lolos di empat besar," imbuhnya.
"Kendala kami memang masih menggunakan pemain lokal dan kurang posisi pemain tinggi. Tapi itu tidak masalah buat saya, yang jelas sepekan ini kami terus mengasah kemampuan passing, dribbling, dan persentase menembak dari segala lini." pungkas Eddy Winarso.
Pada musim pertama Srikandi Cup 2017/2018. Flying Wheel Makassar hanya mampu menduduki peringkat tujuh. Sekarang dengan bermodalkan pemain lokal tim yang dinahkodai Eddy Winarso optimis bisa tampil lebih baik di musim ini.
Eddy Winarso mengaku tidak merasa kecil hati dalam menangani Azizah Abbas dkk. Menurutnya, peluang untuk menjadi juara di musim ini sangat terbuka mengingat Surabaya Fever dan Merah Putih Jakarta absen.
"Srikandi Musim ini pasti akan muncul juara baru dan yang pasti juga di musim ini pertandingan dan persaingan makin ketat dan seru. Kami sudah melakukan latihan intensif dari bulan September dan semoga hasil kerja keras anak-anak berlatih di lapangan bisa membuahkan hasil yang terbaik dengan target yang saya canangkan yakni lolos di empat besar. Saya rasa peluang itu ada dengan absennya Surabaya Fever dan Merah Putih Jakarta," kata Eddy Winarso dalam keterangan pers yang diterima SINDOnews, Jumat (23/11/2018).
Selama sepekan terakhir, Eddy terus menggenjot secara intensif persiapan timnya. Jika biasanya mereka rutin berlatih satu kali sehari, kali ini ia menambah jadwal latihannya menjadi dua kali sehari yang dilakukan dalam satu pekan terakhir.
Beberapa materi tambahan dan latih tanding juga menjadi santapan wajib yang harus mereka lahap. Azizah Abbas salah satu pemain Flying Wheel, mengaku optimis jelang mengarungi musim keduanya di Srikandi Cup. Ia bersama rekan satu timnya banyak belajar dari musim lalu dan mereka kini lebih siap membenahi mental bertanding dan meningkatkan kekompakan tim.
"Untuk Seri 1 intensitas latihan kami bertambah jadi dua kali sehari, libur itu cuma Sabtu dan Minggu. Tahun lalu pekerjaan rumah kami ada di mental bertanding dan juga kekompakan permainan. Hal itu yang sedang dibenahi oleh pelatih supaya kami bisa mencapai target lolos di empat besar," imbuhnya.
"Kendala kami memang masih menggunakan pemain lokal dan kurang posisi pemain tinggi. Tapi itu tidak masalah buat saya, yang jelas sepekan ini kami terus mengasah kemampuan passing, dribbling, dan persentase menembak dari segala lini." pungkas Eddy Winarso.
(sha)