Berhasil Tumbangkan Chelsea, Kapten Tottenham Gembira
A
A
A
LONDON - Meremehkan Tottenham Hotspur dalam persaingan perburuan gelar Liga Primer adalah suatu kekeliruan. Peringatan itu seolah diberikan The Lilywhites setelah mempermalukan Chelsea 3-1 di Wembley Stadium, Minggu (25/11).
Sukses tersebut terasa istimewa lantaran Tottenham menjadi tim pertama yang sukses mengalahkan Chelsea di Liga Primer musim ini. Untuk pertama kalinya pula sejak Agustus 1987, mereka berhasil mengalahkan Chelsea dua kali beruntun di Liga Primer.
Hugo Lloris dkk pun naik ke urutan ketiga klasemen sementara dengan koleksi 30 poin dari 13 pertandingan. Ini menjadi start terbaik Tottenham di kompetisi domestik sejak periode 2011/2012. Ketika itu, mereka sanggup mengumpulkan 31 poin dari 13 pertandingan. Keberhasilan Tottenham mengandaskan Chelsea disambut sukacita oleh pelatih Mauricio Pochettino.
Dia mengatakan timnya pantas menang karena menunjukkan performa luar biasa sepanjang laga. Tuan rumah tampil ofensif sejak kick-off. Baru berjalan delapan menit, Dele Alli mencatatkan namanya di papan skor. Dominasi Tottenham kian nyata lewat gol tambahan dari Harry Kane (16) dan Son Heung-min (54). Satu-satunya gol Chelsea dicetak Olivier Giroud (85).
“Saya tidak perlu banyak bicara. Saya sangat senang. Saya tidak perlu banyak melakukan analisis. Semua kredit layak diberikan kepada para pemain. Mereka sangat fantastis,” kata Pochettino, dilansir BBC. Hasil positif membuat Tottenham kembali ke persaingan gelar Liga Primer.
Mereka sukses memangkas ketertinggalan menjadi lima poin dengan pemuncak klasemen sementara Manchester City (Man City). Tidak terkalahkan dalam lima pertandingan terakhir di semua kompetisi semakin membuat Pochettino bersemangat.
Juru taktik asal Argentina tersebut menilai segala keterbatasan justru menjadi motivasi bagi timnya untuk meraih kesuksesan pada musim ini. Pochettino berharap Tottenham bisa melanjutkan tren bagus di Liga Primer ke kompetisi lainnya, terutama Liga Champions. Spurs bakal melakoni laga krusial penyisihan Grup B kontra Inter Milan, Kamis (29/11). Mereka wajib menang guna menjaga kans melaju ke babak gugur.
“Kami sangat senang mengelola skuad ini. Kami harus rendah hati. Jika kami terus bermain seperti ini, saya pikir kami bisa melakukan hal-hal besar. Tantangan kami adalah terus konsisten. Itu harus kami lakukan di sisa musim ini,” ujar Pochettino.
Tentu kegembiraan Tottenham terasa getir untuk Chelsea. Kekalahan ini menjatuhkan The Blueske bumi. Maklum, pada 12 pertandingan Liga Primer sebelumnya, mereka begitu perkasa lantaran terus meraih angka. Konsekuensinya, Chelsea kini tertinggal tujuh poin dari Man City.
Cesar Azpilicueta dkk melorot ke urutan keempat dengan 28 poin. Menanggapi hasil ini, pelatih Maurizio Sarri mengakui pasukannya bermain di bawah standar terbaik.
Namun, Sarri berharap kekalahan ini tidak memengaruhi kondisi psikologis para pemain. Maklum, nakhoda asal Italia tersebut mengalihkan konsentrasinya jelang pertandingan penyisihan Grup L Liga Europa kontra PAOK, Jumat (30/11).
“Hari ini (Minggu), saya tidak menyukai siapa pun. Saya kecewa karena kami bermain sangat buruk. Kami buruk di segala aspek, baik secara mental, fisik, dan taktik. Kami memiliki masalah yang harus diperbaiki. Saya pikir dalam tiga atau empat pertandingan terakhir, kami tidak memulai pertandingan dengan baik,” kata Sarri.
Sukses tersebut terasa istimewa lantaran Tottenham menjadi tim pertama yang sukses mengalahkan Chelsea di Liga Primer musim ini. Untuk pertama kalinya pula sejak Agustus 1987, mereka berhasil mengalahkan Chelsea dua kali beruntun di Liga Primer.
Hugo Lloris dkk pun naik ke urutan ketiga klasemen sementara dengan koleksi 30 poin dari 13 pertandingan. Ini menjadi start terbaik Tottenham di kompetisi domestik sejak periode 2011/2012. Ketika itu, mereka sanggup mengumpulkan 31 poin dari 13 pertandingan. Keberhasilan Tottenham mengandaskan Chelsea disambut sukacita oleh pelatih Mauricio Pochettino.
Dia mengatakan timnya pantas menang karena menunjukkan performa luar biasa sepanjang laga. Tuan rumah tampil ofensif sejak kick-off. Baru berjalan delapan menit, Dele Alli mencatatkan namanya di papan skor. Dominasi Tottenham kian nyata lewat gol tambahan dari Harry Kane (16) dan Son Heung-min (54). Satu-satunya gol Chelsea dicetak Olivier Giroud (85).
“Saya tidak perlu banyak bicara. Saya sangat senang. Saya tidak perlu banyak melakukan analisis. Semua kredit layak diberikan kepada para pemain. Mereka sangat fantastis,” kata Pochettino, dilansir BBC. Hasil positif membuat Tottenham kembali ke persaingan gelar Liga Primer.
Mereka sukses memangkas ketertinggalan menjadi lima poin dengan pemuncak klasemen sementara Manchester City (Man City). Tidak terkalahkan dalam lima pertandingan terakhir di semua kompetisi semakin membuat Pochettino bersemangat.
Juru taktik asal Argentina tersebut menilai segala keterbatasan justru menjadi motivasi bagi timnya untuk meraih kesuksesan pada musim ini. Pochettino berharap Tottenham bisa melanjutkan tren bagus di Liga Primer ke kompetisi lainnya, terutama Liga Champions. Spurs bakal melakoni laga krusial penyisihan Grup B kontra Inter Milan, Kamis (29/11). Mereka wajib menang guna menjaga kans melaju ke babak gugur.
“Kami sangat senang mengelola skuad ini. Kami harus rendah hati. Jika kami terus bermain seperti ini, saya pikir kami bisa melakukan hal-hal besar. Tantangan kami adalah terus konsisten. Itu harus kami lakukan di sisa musim ini,” ujar Pochettino.
Tentu kegembiraan Tottenham terasa getir untuk Chelsea. Kekalahan ini menjatuhkan The Blueske bumi. Maklum, pada 12 pertandingan Liga Primer sebelumnya, mereka begitu perkasa lantaran terus meraih angka. Konsekuensinya, Chelsea kini tertinggal tujuh poin dari Man City.
Cesar Azpilicueta dkk melorot ke urutan keempat dengan 28 poin. Menanggapi hasil ini, pelatih Maurizio Sarri mengakui pasukannya bermain di bawah standar terbaik.
Namun, Sarri berharap kekalahan ini tidak memengaruhi kondisi psikologis para pemain. Maklum, nakhoda asal Italia tersebut mengalihkan konsentrasinya jelang pertandingan penyisihan Grup L Liga Europa kontra PAOK, Jumat (30/11).
“Hari ini (Minggu), saya tidak menyukai siapa pun. Saya kecewa karena kami bermain sangat buruk. Kami buruk di segala aspek, baik secara mental, fisik, dan taktik. Kami memiliki masalah yang harus diperbaiki. Saya pikir dalam tiga atau empat pertandingan terakhir, kami tidak memulai pertandingan dengan baik,” kata Sarri.
(don)