GMC Cirebon Rajut Hasil Positif di Srikandi Cup
A
A
A
DENPASAR - GMC Cirebon kembali menuai hasil positif di laga ketiganya dalam lanjutan Srikandi Cup 2018-2019, seri pertama yang berlangsung di GOR Merpati, Denpasar, Bali, Jumat (30/11/2018). Dipertandingan sore tadi GMC menaklukan Sahabat Semarang 53-51.
Laga sejatinya berjalan dengan ketat. GMC Cirebon yang kini bercorak Korea style, oleh karena mereka dilatih oleh pelatih asal negeri Gingseng, Tae Hi Han, unggul pada dua kuarter awal (12-11, 20-25).
Pemain GMC Cirebon bernomor punggung 9, Deniece Adriana Gunarto, dipertandingan kali ini menjadi salah satu aktor kemenangan untuk timnya. Meskipun ia turun dari bangku cadangan, putri dari Wahyu Gunarto yang merupakan eks shooter andalan timnas di era 80an itu memberikan kontribusi yang nyata untuk timnya. Bermain selama 36 menit 44 detik. Deniece mampu mencetak 4 kali tembakan tiga angka (dari 10 kali kesempatan) dan total 21 poin berhasil dibuatnya. Selain itu ia mengemas 7 rebound, 1 asis dan 2 steal.
Tiga pemain sahabat bisa mencetak double digit pada game kali ini, ketiga pemain tersebut adalah Yuni Anggraeni dan Nia Titin Sulistyarini (13 angka) dan Dyah Lestari yang mencetak double-double 10 poin dan 16 rebound.
Jeda half time, sebenarnya Sahabat Semarang mulai mengejar bahkan sempat unggul 27-26 (tiga menit laga baru berjalan). Xaverius Wiwid pelatih Sahabat, akhirnya mulai dapat mencari solusi untuk bisa memaksimalkan permainan timnya di kuarter ketiga. Jika GMC Cirebon menutup paruh pertama dengan keunggulan 5 angka, kali ini situasinya berbalik untuk keunggulan Sahabat Semarang yang behasil menang 5 poin untuk menutup kuarter ketiga 37-32.
Namun kembali, performa gemilang Deniece akhirnya mengubur ambisi Sahabat Semarang untuk bisa memenangi laga pada hari ini. 6 detik tersisa kuarter keempat, Deniece mampu mencetak satu angka dari dua kali kesempatan free throw dan membuat timnya unggul 53-51 sampai buzzer berbunyi, meskipun pada kesempatan 24 detik sebelumnya,pemain Sahabat Semarang, Dyah Lestari, mampu memperkecil margin kekalahan hanya tinggal setengah bola saja (51-52).
“Yah saya senang dengan kemenangan ini dan juga tim GMC Musim ini. Kemarin (saat kalah dari Scorpio) kami kurang komunikasi dan mungkin seperti hari ini terjadi lagi kami sedikit tegang, tapi saya bersyukur akhirnya kita bisa menang melawan Sahabat,” ujar Deniece.
“Kelemahan utama kami masih dalam urusan komunikasi. Tadi pelatih Tae Hi Han, mengistruksikan untuk menjaga area 3 poin lawan, karena mereka banyak shooter yang bagus dan memancing agar bola terus ke Yuni Anggraeni dan setelah itu kita double team penjagaanya. “ ucap Hengki, asisten pelatih GMC Cirebon.
“Dari game pertama hingga game ketiga, game plan yang berjalan hanya pada pertandingan di game pertama saja. Hari ini anak-anak tidak bermain dengan bagus, mungkin jika saya nilai poin mereka hari ini nilainya 4. Melawan Flying Wheel Makassar, besok kami harus bermain dengan konsisten, “ komentar Xaverius Wiwid, pelatih Sahabat Semarang.
Laga sejatinya berjalan dengan ketat. GMC Cirebon yang kini bercorak Korea style, oleh karena mereka dilatih oleh pelatih asal negeri Gingseng, Tae Hi Han, unggul pada dua kuarter awal (12-11, 20-25).
Pemain GMC Cirebon bernomor punggung 9, Deniece Adriana Gunarto, dipertandingan kali ini menjadi salah satu aktor kemenangan untuk timnya. Meskipun ia turun dari bangku cadangan, putri dari Wahyu Gunarto yang merupakan eks shooter andalan timnas di era 80an itu memberikan kontribusi yang nyata untuk timnya. Bermain selama 36 menit 44 detik. Deniece mampu mencetak 4 kali tembakan tiga angka (dari 10 kali kesempatan) dan total 21 poin berhasil dibuatnya. Selain itu ia mengemas 7 rebound, 1 asis dan 2 steal.
Tiga pemain sahabat bisa mencetak double digit pada game kali ini, ketiga pemain tersebut adalah Yuni Anggraeni dan Nia Titin Sulistyarini (13 angka) dan Dyah Lestari yang mencetak double-double 10 poin dan 16 rebound.
Jeda half time, sebenarnya Sahabat Semarang mulai mengejar bahkan sempat unggul 27-26 (tiga menit laga baru berjalan). Xaverius Wiwid pelatih Sahabat, akhirnya mulai dapat mencari solusi untuk bisa memaksimalkan permainan timnya di kuarter ketiga. Jika GMC Cirebon menutup paruh pertama dengan keunggulan 5 angka, kali ini situasinya berbalik untuk keunggulan Sahabat Semarang yang behasil menang 5 poin untuk menutup kuarter ketiga 37-32.
Namun kembali, performa gemilang Deniece akhirnya mengubur ambisi Sahabat Semarang untuk bisa memenangi laga pada hari ini. 6 detik tersisa kuarter keempat, Deniece mampu mencetak satu angka dari dua kali kesempatan free throw dan membuat timnya unggul 53-51 sampai buzzer berbunyi, meskipun pada kesempatan 24 detik sebelumnya,pemain Sahabat Semarang, Dyah Lestari, mampu memperkecil margin kekalahan hanya tinggal setengah bola saja (51-52).
“Yah saya senang dengan kemenangan ini dan juga tim GMC Musim ini. Kemarin (saat kalah dari Scorpio) kami kurang komunikasi dan mungkin seperti hari ini terjadi lagi kami sedikit tegang, tapi saya bersyukur akhirnya kita bisa menang melawan Sahabat,” ujar Deniece.
“Kelemahan utama kami masih dalam urusan komunikasi. Tadi pelatih Tae Hi Han, mengistruksikan untuk menjaga area 3 poin lawan, karena mereka banyak shooter yang bagus dan memancing agar bola terus ke Yuni Anggraeni dan setelah itu kita double team penjagaanya. “ ucap Hengki, asisten pelatih GMC Cirebon.
“Dari game pertama hingga game ketiga, game plan yang berjalan hanya pada pertandingan di game pertama saja. Hari ini anak-anak tidak bermain dengan bagus, mungkin jika saya nilai poin mereka hari ini nilainya 4. Melawan Flying Wheel Makassar, besok kami harus bermain dengan konsisten, “ komentar Xaverius Wiwid, pelatih Sahabat Semarang.
(bbk)