Suka atau Tidak, Marquez Pembalap Nomor 1
A
A
A
BARCELONA - Valentino Rossi dinilai telah mengalami fase sulit dalam kariernya. Buktinya, pembalap yang dikenal dengan julukan The Doctor itu gagal mengakhiri paceklik gelar sejak 2009 lalu.
"Valentino adalah pengemudi yang hebat. Itu sebabnya dia sangat menghormati saya. Tetapi segala sesuatu dalam hidup memiliki waktu dan ia sedang mengalami fase sulit dalam kariernya sekarang," jelas Alberto Puig, manajer tim Repsol Honda dikutip dari Speedweek, Rabu (19/12/2018).
Puig mengaku aneh bahwa Rossi tidak pernah mengakui bahwa masa kejayaannya di ajang MotoGP telah berakhir. Apalagi sejak kedatangan Marc Marquez pada 2013 lalu, sebab pembalap berjuluk The Baby Alien mampu menggondol lima gelar di kelas utama bersama tim Honda.
Ini setidaknya telah membuktikan bahwa Rossi telah perlihatkan tanda-tanda kelemahannya, sebagai contoh di musim lalu. Sebab, pemilik nomor 46 itu telah menghasilkan rapor jeblok.
Ini tidak hanya berkaitan dengan catatan tanpa kemenangan Rossi, tapi juga perhitungan poin akhir di kejuaraan grand prix. Perolehan poin Rossi di musim ini juga terbilang memprihatinkan.
Pembalap yang memiliki stempel juara dunia tujuh kali di kelas elite MotoGP itu hanya mampu mengumpulkan 195 poin. Jika menengok ke belakang, itu merupakan angka terburuk yang pernah ditorehkan pemilik nomor 46 selama membela tim Garpu Tala.
"Terkadang Anda harus berhenti dan berpikir. Jadi suka atau tidak, Marc Marquez adalah nomor 1. Dan Marc tidak peduli dengan pendapat yang datang dari kamp Rossi. Sebaliknya, dalam perilaku Rossi, kami telah mengidentifikasi tanda-tanda kelemahan," pungkas Puig.
"Valentino adalah pengemudi yang hebat. Itu sebabnya dia sangat menghormati saya. Tetapi segala sesuatu dalam hidup memiliki waktu dan ia sedang mengalami fase sulit dalam kariernya sekarang," jelas Alberto Puig, manajer tim Repsol Honda dikutip dari Speedweek, Rabu (19/12/2018).
Puig mengaku aneh bahwa Rossi tidak pernah mengakui bahwa masa kejayaannya di ajang MotoGP telah berakhir. Apalagi sejak kedatangan Marc Marquez pada 2013 lalu, sebab pembalap berjuluk The Baby Alien mampu menggondol lima gelar di kelas utama bersama tim Honda.
Ini setidaknya telah membuktikan bahwa Rossi telah perlihatkan tanda-tanda kelemahannya, sebagai contoh di musim lalu. Sebab, pemilik nomor 46 itu telah menghasilkan rapor jeblok.
Ini tidak hanya berkaitan dengan catatan tanpa kemenangan Rossi, tapi juga perhitungan poin akhir di kejuaraan grand prix. Perolehan poin Rossi di musim ini juga terbilang memprihatinkan.
Pembalap yang memiliki stempel juara dunia tujuh kali di kelas elite MotoGP itu hanya mampu mengumpulkan 195 poin. Jika menengok ke belakang, itu merupakan angka terburuk yang pernah ditorehkan pemilik nomor 46 selama membela tim Garpu Tala.
"Terkadang Anda harus berhenti dan berpikir. Jadi suka atau tidak, Marc Marquez adalah nomor 1. Dan Marc tidak peduli dengan pendapat yang datang dari kamp Rossi. Sebaliknya, dalam perilaku Rossi, kami telah mengidentifikasi tanda-tanda kelemahan," pungkas Puig.
(sha)