Disinggung Jatidiri, Khabib Nurmagomedov Meradang
A
A
A
MOSCOW - Juara kelas ringan Ultimate Fighting Championship (UFC) Khabib Nurmagomedov begitu kesal saat ditanya jatidirinya. Dalam sebuah konferensi pers baru-baru ini, seorang wartawan Rusia melontarkan pertanyaan etnis provokatif tentang apakah dia mewakili Dagestan atau Rusia secara keseluruhan.
The Eagle -julukan Khabib tidak nyaman dengan pertanyaan tersebut. Khabib minta pertanyaan tidak berbau politik dan bersifat memecah belah persatuan Rusia. Khabib juga menyebut itu pertanyaan bodoh.
“Saya selalu melakukannya (mewakili Rusia). Selalu ada bendera Rusia di layar. Semua orang di Amerika, yang tidak tahu apa itu Dagestan, Chechnya, atau Kaukasus, selalu memanggil saya Rusia,” tegas Khabib dilansir lowkickmma.com.
“Dan semua petarung asing -jika Anda tidak memperhatikan- memanggil saya Rusia. Jadi, bagi mereka, kami adalah satu bangsa, bagi mereka kami adalah orang yang sama. Penting bagi orang kita sendiri untuk tidak memecah (kita). Untuk orang seperti Anda, tidak menanyakan pertanyaan bodoh seperti itu.”
“Di luar negeri, tidak ada yang memecah belah kita. Di dalam (dari negara sendiri) ada orang-orang yang memecah belah kita dan ingin kita terpecah-pecah. Jadi, tolong ubah topik pembicaraan dan mari kita bicara olahraga, bukan politik.”
Khabib berasal dari republik selatan Dagestan di Rusia. Dia berasal dari suku Avar dan seorang Muslim. Khabib tidak pernah malu menampilkan warisan leluhurnya, mengenakan topi Dagestani tradisionalnya, 'papakha', yang dia kenakan selama perjalanannya, atau merayakan kemenangan dengan mengucapkan Alhamdulillah di Octagon.
Pada April, Nurmagomedov menjadi orang Rusia pertama yang menjadi juara UFC di era kini dengan mengalahkan Al Iaquinta dalam acara utama pertarungan UFC 223 di Brooklyn, New York.
Dia kemudian berhasil memeprtahankan gelar lewat kemenangan spektakuler di ronde keempat atas superstar MMA Irlandia Conor McGregor.
The Eagle -julukan Khabib tidak nyaman dengan pertanyaan tersebut. Khabib minta pertanyaan tidak berbau politik dan bersifat memecah belah persatuan Rusia. Khabib juga menyebut itu pertanyaan bodoh.
“Saya selalu melakukannya (mewakili Rusia). Selalu ada bendera Rusia di layar. Semua orang di Amerika, yang tidak tahu apa itu Dagestan, Chechnya, atau Kaukasus, selalu memanggil saya Rusia,” tegas Khabib dilansir lowkickmma.com.
“Dan semua petarung asing -jika Anda tidak memperhatikan- memanggil saya Rusia. Jadi, bagi mereka, kami adalah satu bangsa, bagi mereka kami adalah orang yang sama. Penting bagi orang kita sendiri untuk tidak memecah (kita). Untuk orang seperti Anda, tidak menanyakan pertanyaan bodoh seperti itu.”
“Di luar negeri, tidak ada yang memecah belah kita. Di dalam (dari negara sendiri) ada orang-orang yang memecah belah kita dan ingin kita terpecah-pecah. Jadi, tolong ubah topik pembicaraan dan mari kita bicara olahraga, bukan politik.”
Khabib berasal dari republik selatan Dagestan di Rusia. Dia berasal dari suku Avar dan seorang Muslim. Khabib tidak pernah malu menampilkan warisan leluhurnya, mengenakan topi Dagestani tradisionalnya, 'papakha', yang dia kenakan selama perjalanannya, atau merayakan kemenangan dengan mengucapkan Alhamdulillah di Octagon.
Pada April, Nurmagomedov menjadi orang Rusia pertama yang menjadi juara UFC di era kini dengan mengalahkan Al Iaquinta dalam acara utama pertarungan UFC 223 di Brooklyn, New York.
Dia kemudian berhasil memeprtahankan gelar lewat kemenangan spektakuler di ronde keempat atas superstar MMA Irlandia Conor McGregor.
(sha)