Novak Djokovic Yakin Musim 2019 Masih Milik Big Four
A
A
A
DOHA - Petenis peringkat 1 dunia Novak Djokovic mengatakan musim tenis 2019 masih menjadi milik big four. Roger Federer, Rafael Nadal, Andy Murray, dan Djokovic diyakini menjadi favorit meraih grand slam.
Terlepas dari kombinasi usia, cedera, dan prediksi lama tentang generasi bintang baru yang akan menerobos, Djokovic menegaskan keempat veteran tetap menjadi pemain yang sulit dikalahkan. “Saya pikir jika kami sehat dan bermain bagus, keempat pemain masih memiliki peluang terbaik untuk selalu memenangkan grand slam,” kata Djokovic, di Doha, menjelang Qatar Open 2019.
Djokovic adalah favorit untuk mendominasi pada 2019 setelah menyelesaikan musim lalu dengan mengatasi cedera tahun ini untuk mengklaim gelar Wimbledon dan AS Terbuka. Petenis berusia 31 tahun itu naik dari peringkat 22 dunia ke peringkat 1 dan menjadi atlet tenis tertua yang menyelesaikan tahun 2018 sebagai pemain berperingkat tertinggi di dunia.
Sementara saingannya utama, Nadal dan Murray, masih berjuang kembali ke kebugaran penuh. Kondisi tersebut membuat peluang petenis Serbia itu bisa menambah 14 gelar grand slamnya. Satu kemenangan lagi, Djokovic akan menyusul Pete Sampras untuk menjadi yang ketiga dalam daftar pemenang grand slam sepanjang masa.
Hanya Federer (20) dan Nadal (17) yang memiliki lebih banyak. Meski masih optimistis big fourtetap eksis, Djokovic yakin bahwa “generasi berikutnya sudah ada” seperti Alexander Zverev, Borna Coric, dan Stefano Tsitsipas akan menggantikan mereka. “Ini masalah waktu. Kita akan melihat beberapa dari mereka bersaing di babak terakhir grand slam,” ujarnya.
Sementara itu, cedera lutut memaksa petenis asal Argentina Juan Martin del Potro harus mengundurkan diri dari Grand Slam Australia Terbuka 2019. Del Potro mengalami cedera lutut sejak Turnamen Shanghai Terbuka Oktober lalu. Dia terjatuh sehingga mengalami masalah pada lutut. Petenis berusia 30 tahun itu awalnya memproyeksikan siap bertanding di Australia Terbuka pada 14 Januari mendatang.
Tapi, kondisinya tak juga membaik sehingga Del Potro tidak dapat mengikuti turnamen grand slam pertama pada tahun 2019. “Pemulihan sudah berjalan dengan baik dan akan mengumumkan di mana saya akan kembali. Tapi, saya akan melewatkan Australia Terbuka. Saya puas dengan pemulihan saya,” cuit Del Potro, di akun Twitter resminya.
Petenis peringkat 5 dunia itu memang rentan mendapat cedera sejak memenangkan Amerika Serikat (AS) Terbuka 2009. Sejauh ini, dia sudah tiga kali menjalani operasi akibat cedera pergelangan tangan. Keadaan itu membuatnya kesulitan menggunakan backhand.
Meski begitu, prestasi Del Potro pada 2018 sebenarnya cukup mengesankan dengan memenangkan Indian Wells Masters. Di ajang grand slam lainnya, dia mencapai babak final AS Terbuka sebelum dikalahkan Djokovic 3-6, 6-7 dan 3-6.
Selain itu, dia juga sampai di babak semifinal Prancis Terbuka dan perempat final Wimbledon. Masih belum diketahui di mana Del Potro bakal kembali bermain. Jika pemulihannya berjalan lancar, dia diperkirakan bakal kembali tampil pada Februari mendatang.
Terlepas dari kombinasi usia, cedera, dan prediksi lama tentang generasi bintang baru yang akan menerobos, Djokovic menegaskan keempat veteran tetap menjadi pemain yang sulit dikalahkan. “Saya pikir jika kami sehat dan bermain bagus, keempat pemain masih memiliki peluang terbaik untuk selalu memenangkan grand slam,” kata Djokovic, di Doha, menjelang Qatar Open 2019.
Djokovic adalah favorit untuk mendominasi pada 2019 setelah menyelesaikan musim lalu dengan mengatasi cedera tahun ini untuk mengklaim gelar Wimbledon dan AS Terbuka. Petenis berusia 31 tahun itu naik dari peringkat 22 dunia ke peringkat 1 dan menjadi atlet tenis tertua yang menyelesaikan tahun 2018 sebagai pemain berperingkat tertinggi di dunia.
Sementara saingannya utama, Nadal dan Murray, masih berjuang kembali ke kebugaran penuh. Kondisi tersebut membuat peluang petenis Serbia itu bisa menambah 14 gelar grand slamnya. Satu kemenangan lagi, Djokovic akan menyusul Pete Sampras untuk menjadi yang ketiga dalam daftar pemenang grand slam sepanjang masa.
Hanya Federer (20) dan Nadal (17) yang memiliki lebih banyak. Meski masih optimistis big fourtetap eksis, Djokovic yakin bahwa “generasi berikutnya sudah ada” seperti Alexander Zverev, Borna Coric, dan Stefano Tsitsipas akan menggantikan mereka. “Ini masalah waktu. Kita akan melihat beberapa dari mereka bersaing di babak terakhir grand slam,” ujarnya.
Sementara itu, cedera lutut memaksa petenis asal Argentina Juan Martin del Potro harus mengundurkan diri dari Grand Slam Australia Terbuka 2019. Del Potro mengalami cedera lutut sejak Turnamen Shanghai Terbuka Oktober lalu. Dia terjatuh sehingga mengalami masalah pada lutut. Petenis berusia 30 tahun itu awalnya memproyeksikan siap bertanding di Australia Terbuka pada 14 Januari mendatang.
Tapi, kondisinya tak juga membaik sehingga Del Potro tidak dapat mengikuti turnamen grand slam pertama pada tahun 2019. “Pemulihan sudah berjalan dengan baik dan akan mengumumkan di mana saya akan kembali. Tapi, saya akan melewatkan Australia Terbuka. Saya puas dengan pemulihan saya,” cuit Del Potro, di akun Twitter resminya.
Petenis peringkat 5 dunia itu memang rentan mendapat cedera sejak memenangkan Amerika Serikat (AS) Terbuka 2009. Sejauh ini, dia sudah tiga kali menjalani operasi akibat cedera pergelangan tangan. Keadaan itu membuatnya kesulitan menggunakan backhand.
Meski begitu, prestasi Del Potro pada 2018 sebenarnya cukup mengesankan dengan memenangkan Indian Wells Masters. Di ajang grand slam lainnya, dia mencapai babak final AS Terbuka sebelum dikalahkan Djokovic 3-6, 6-7 dan 3-6.
Selain itu, dia juga sampai di babak semifinal Prancis Terbuka dan perempat final Wimbledon. Masih belum diketahui di mana Del Potro bakal kembali bermain. Jika pemulihannya berjalan lancar, dia diperkirakan bakal kembali tampil pada Februari mendatang.
(don)