Rapor Biru buat Tahith Chong

MANCHESTER - Bukan Alexis Sanchez atau Romelu Lukaku melainkan Tahith Chong yang mendapat apresiasi dari Ole Gunnar Solskjaer. Pelatih sementara Manchester United itu girang melihat penampilan pemain mudanya itu usai Setan Merah menggulung Reading dengan skor 2-0 pada putaran ketiga Piala FA di Stadion Old Trafford, Sabtu (5/1/2019) malam WIB.

United selalu memiliki sejarah sebagai klub pencetak pemain muda berbakat, dan sejak Solskjaer mengambil alih kursi kepelatihan sementara di United, dia selalu memberikan kesempatan kepada lulusan akademi untuk tampil bersama tim senior. Inilah yang dilakukannya saat menurunkan Tahith Chong pada menit 64 dengan menggantikan Juan Mata.

Meski hanya bermain selama 36 menit (waktu normal), namun pemain berusia 19 tahun itu berhasil membuat pelatih sementara geleng-geleng kepala. Tahith Chong, yang mencatatkan namanya sebagai pemain ke-229 lulusan akademi klub yang melakoni debut bersama United, tampil impresif dan berhasil menghipnotis puluhan ribu penonton yang memadati Old Trafford.

Solskjaer memberikan rapor biru kepada sang pemain lantaran dia memiliki dua sampai tiga situasi bagus dan itu hal yang bagus ketika pemain muda menambah jam terbangnya sebagai pesepak bola. Chong terlihat mahir dalam mengambil posisi (sayap, depan, dan winger).

Kaki panjang Chong membuatnya sangat berbahaya bagi pemain bertahan saat melakukan serangan balik. "Anda tidak akan memainkan pertandingan seperti itu sebagai penampilan pertama untuk remaja 19 tahun. Tapi dia membuat penonton bersorak dan telah memperlihatkan satu atau dua aksi bahwa dia bisa. Demikian juga saat latihan," kata Solskjaer pasca pertandingan.

Adapun Chong menggambarkan debutnya sebagai momen istimewa dalam kariernya dan sangat membanggakan. Pasalnya, dia bisa bermain bersama tim senior di depan pendukung setia Setan Merah.

"Jelas itu adalah momen istimewa. Saya tidak bisa menikmatinya lebih daripada yang saya lakukan. Dia (Solskjaer) hanya mengatakan nikmati saja, dapatkan bola, coba dan dapatkan beberapa sentuhan dan hanya nikmati permainan. Jelas saya hanya mencoba untuk masuk ke dalam permainen, masuk ke tempo," timpal Chong.

"Saya pikir itu adalah momen yang membanggakan, saya hanya merasa bangga. Anda bekerja keras untuk sampai ke sana, keluarga saya membantu saya jadi itu adalah momen yang membanggakan hanya berdiri di sana. Orang tua saya datang, ibu dan ayah saya, jadi saya senang mereka bisa melihatnya juga," pungkas Chong.