Masa Depan Sriwijaya FC Dibahas Medio Januari
A
A
A
PALEMBANG - Menjawab keresahan masyarakat terkait kelangsungan Sriwijaya FC (SFC) pascadegradasi ke Liga 2, Gubernur Sumsel Herman Deru menyatakan segera membahasnya bersama seluruh pihak terkait.
"Dalam waktu dekat, kalau bisa sebelum pertengahan Januari saya ingin duduk sama-sama. PT SOM yang dimiliki pak Muddai dan strukturnya akan saya undang bersama para tokoh sepak bola Sumsel, perwakilan suporter, masyarakat kita ketemu ajak semua agar ini berjalan sehat," ujarnya dalam konferensi pers bersama Direktur PT SOM, Muddai di Hotel Horison Ultima, Senin (7/1/2019).
Menurut HD tidak menutup kemungkinan nantinya saham SFC dimiliki masyarakat karena SFC sejatinya milik publik. Untuk itu apapun hasil urun rembuk nanti, semua pihak termasuk PT SOM yang menjadi pengelola dapat patuh dengan hasil keputusan.
"Saya takut SFC ini menjadi sesuatu yang tidak membanggakan lagi. Itu poin pentingnya saya ajak semua duduk bersama," katanya.
Gubernur Sumsel berharap pihak pengelola SFC kedepan harus terbebas dari segala bentuk intervensi dan harus dipisahkan antara kepentingan organisasi dengan kepentingan pribadi atau kelompok.
"Bahkan anak-anak dan menantu saya tidak boleh. Tegas saya, tidak boleh jadi pengurus," tukasnya.
Di tempat yang sama, Direktur PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM), Muddai Madang mengaku yakin kebijakan Gubernur Sumsel Herman Deru patut didukung karena niat dan tujuannya baik untuk olahraga khususnya Sriwijaya FC.
"Saya Direktur PT SOM siap dan patuh dengan segala kebijakan. Apalagi sebelum tanggal 15 Januari kita akan urun rembuk dengan masyarakat," jelasnya.
"Dalam waktu dekat, kalau bisa sebelum pertengahan Januari saya ingin duduk sama-sama. PT SOM yang dimiliki pak Muddai dan strukturnya akan saya undang bersama para tokoh sepak bola Sumsel, perwakilan suporter, masyarakat kita ketemu ajak semua agar ini berjalan sehat," ujarnya dalam konferensi pers bersama Direktur PT SOM, Muddai di Hotel Horison Ultima, Senin (7/1/2019).
Menurut HD tidak menutup kemungkinan nantinya saham SFC dimiliki masyarakat karena SFC sejatinya milik publik. Untuk itu apapun hasil urun rembuk nanti, semua pihak termasuk PT SOM yang menjadi pengelola dapat patuh dengan hasil keputusan.
"Saya takut SFC ini menjadi sesuatu yang tidak membanggakan lagi. Itu poin pentingnya saya ajak semua duduk bersama," katanya.
Gubernur Sumsel berharap pihak pengelola SFC kedepan harus terbebas dari segala bentuk intervensi dan harus dipisahkan antara kepentingan organisasi dengan kepentingan pribadi atau kelompok.
"Bahkan anak-anak dan menantu saya tidak boleh. Tegas saya, tidak boleh jadi pengurus," tukasnya.
Di tempat yang sama, Direktur PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM), Muddai Madang mengaku yakin kebijakan Gubernur Sumsel Herman Deru patut didukung karena niat dan tujuannya baik untuk olahraga khususnya Sriwijaya FC.
"Saya Direktur PT SOM siap dan patuh dengan segala kebijakan. Apalagi sebelum tanggal 15 Januari kita akan urun rembuk dengan masyarakat," jelasnya.
(sha)