Prestasi Terus Meningkat, Haas Optimistis Musim 2019 Lebih Baik
A
A
A
KANNAPOLIS - Sejak memulai berkiprah di Formula One (F1) pada 2016, tim Haas belum juga meraih podium. Namun, tim asal Amerika Serikat itu tetap merasa performanya terus menanjak dalam tiga tahun terakhir. Team Principal Haas Gunther Steiner sangat percaya diri bahwa timnya akan terus membuat kemajuan pada F1 2019.
Dia tampak yakin setelah timnya berhasil mengakhiri musim di posisi kelima klasemen konstruktor dengan mengumpulkan 93 poin pada 2018. Menurutnya, torehannya itu merupakan yang terbaik selama keikutsertaannya di ajang balap jet darat tersebut.
“Kami senang dengan angkaangka yang kami dapatkan dan apa yang kami lakukan. Tapi, dengan peraturan baru, jika seseorang menemukan sesuatu yang tidak kami sadari, bagaimana saya bisa tahu itu? Tapi, saya cukup yakin bahwa kami melakukan pekerjaan dengan baik,” ucap Steiner, dilansir gpblog.
Menjelang pengujian musim dingin di Barcelona, bulan depan, pria asal Italia itu mengungkapkan mobil yang dibuat di pabrik timnya mengalami kemajuan dalam pengembangan. Dengan persiapan semakin mepet, pengembangan di bawah peraturan baru untuk musim depan akan menjadi sangat penting untuk memulai awal yang positif.
“Kami hanya perlu melakukan pekerjaan dengan baik seperti yang kami lakukan tahun lalu selama musim dingin dan membawa mobil yang bagus, tidak ada rahasia. Semua orang akan berusaha untuk mendapatkan posisi itu,” tandas Steiner.
Pria berusia 53 tahun ini juga menyoroti persiapan dan target timnya menjelang balapan pertama di Melbourne, Australia, 17 Maret mendatang. Pasalnya, timnya gagal mendapatkan satu poin pun pada lomba pembuka musim tersebut. Namun, Steiner berharap momentum keberhasilan tim pada 2018 bisa kembali dilanjutkan.
“Jika kita melakukan pekerjaan dengan baik, yang saya pikir sudah melakukannya. Tapi, orang lain melakukan itu sedikit lebih baik.
Mereka akan berada di depan dan kita harus hidup dengan itu serta hanya mencoba untuk mendapatkannya lagi. Ini adalah lomba cara melakukan pengembangan mobil,” ucap Steiner.
Pada musim ini, Haas akan kembali diperkuat pembalap asal Prancis Romain Grosjean dan Kevin Magnussen dari Denmark. Namun, nama pertama mungkin akan kembali menjadi andalan tim yang juga memiliki basis di Bandburym Oxfordshire, Inggris, tersebut. Pasalnya, dia sudah menjadi pembalap timnya sejak ikut serta di F1.
Dengan pengalamannya itu, mantan pembalap Renault ini bisa membawa timnya bersaing dengan tim hebat seperti Mercedes, Ferrari, dan Red Bul Racing. “Saya beruntung menjadi bagian dari tim ini. F1 membutuhkan lebih banyak tim seperti Haas.
Gene Haas (pemilik tim Haas) datang ke F1 bukan untuk finis di papan tengah. Itu sebabnya, saya bersemangat tentang masa depan. Kita tahu, di Haas, betapa sulitnya tugas dalam beberapa tahun ke depan jika ingin berada di sana (barisan depan),” ungkap Grosjean.
Dia tampak yakin setelah timnya berhasil mengakhiri musim di posisi kelima klasemen konstruktor dengan mengumpulkan 93 poin pada 2018. Menurutnya, torehannya itu merupakan yang terbaik selama keikutsertaannya di ajang balap jet darat tersebut.
“Kami senang dengan angkaangka yang kami dapatkan dan apa yang kami lakukan. Tapi, dengan peraturan baru, jika seseorang menemukan sesuatu yang tidak kami sadari, bagaimana saya bisa tahu itu? Tapi, saya cukup yakin bahwa kami melakukan pekerjaan dengan baik,” ucap Steiner, dilansir gpblog.
Menjelang pengujian musim dingin di Barcelona, bulan depan, pria asal Italia itu mengungkapkan mobil yang dibuat di pabrik timnya mengalami kemajuan dalam pengembangan. Dengan persiapan semakin mepet, pengembangan di bawah peraturan baru untuk musim depan akan menjadi sangat penting untuk memulai awal yang positif.
“Kami hanya perlu melakukan pekerjaan dengan baik seperti yang kami lakukan tahun lalu selama musim dingin dan membawa mobil yang bagus, tidak ada rahasia. Semua orang akan berusaha untuk mendapatkan posisi itu,” tandas Steiner.
Pria berusia 53 tahun ini juga menyoroti persiapan dan target timnya menjelang balapan pertama di Melbourne, Australia, 17 Maret mendatang. Pasalnya, timnya gagal mendapatkan satu poin pun pada lomba pembuka musim tersebut. Namun, Steiner berharap momentum keberhasilan tim pada 2018 bisa kembali dilanjutkan.
“Jika kita melakukan pekerjaan dengan baik, yang saya pikir sudah melakukannya. Tapi, orang lain melakukan itu sedikit lebih baik.
Mereka akan berada di depan dan kita harus hidup dengan itu serta hanya mencoba untuk mendapatkannya lagi. Ini adalah lomba cara melakukan pengembangan mobil,” ucap Steiner.
Pada musim ini, Haas akan kembali diperkuat pembalap asal Prancis Romain Grosjean dan Kevin Magnussen dari Denmark. Namun, nama pertama mungkin akan kembali menjadi andalan tim yang juga memiliki basis di Bandburym Oxfordshire, Inggris, tersebut. Pasalnya, dia sudah menjadi pembalap timnya sejak ikut serta di F1.
Dengan pengalamannya itu, mantan pembalap Renault ini bisa membawa timnya bersaing dengan tim hebat seperti Mercedes, Ferrari, dan Red Bul Racing. “Saya beruntung menjadi bagian dari tim ini. F1 membutuhkan lebih banyak tim seperti Haas.
Gene Haas (pemilik tim Haas) datang ke F1 bukan untuk finis di papan tengah. Itu sebabnya, saya bersemangat tentang masa depan. Kita tahu, di Haas, betapa sulitnya tugas dalam beberapa tahun ke depan jika ingin berada di sana (barisan depan),” ungkap Grosjean.
(don)