Jawara ONE Championship Pacio Optimistis Pertahankan Gelar
Jawara ONE Championship Pacio Optimistis Pertahankan Gelar
A
A
A
JAKARTA - Jawara kelas jerami (strawweight) ONE Championship Joshua “The Passion’ Pacio optimistis mampu mempertahankan gelar saat ditantang petarung Jepang Yosuke Saruta di Istora Senayan, Jakarta, Sabtu (19/1) nanti.
Petarung asal Filipina ini mengaku akan langsung tampil agresif sejak pertandingan dimulai. Pacio yang baru meraih gelar juaranya dari tangan Yoshitaka Naito pada November lalu, akan melakukan apa yang dilakukan Naito saat mengambil gelar dari Alex Silva terhadap Saruta.
Namun, Saruta yang relatif baru di lingkungan ONE Championship tidak takut. Dia bertekad memberikan dampak negatif terhadap Pacio. Apalagi Saruta berhasil mengalahkan Silva melalui kemenangan angka mutlak pada Desember lalu di laga ONE: DESTINY OF CHAMPIONS.
Saruta adalah mantan juara dunia Shooto berusia 31 tahun. Selain jago gulat, dia juga memiliki pukulan tangan kanan mematikan yang mampu membuat lawannya pingsan sebelum mereka menyadari telah dipukul. Melihat fakta ini, Pacio yang berusia 22 tahun, menyadari bahwa tidak ada ruang melakukan kesalahan sedikit pun ketika mereka berdua di atas octagon.
“Saya datang ke pertarungan ini seperti biasa, dalam kondisi terbaik yang saya miliki. Cara saya bertarung, gaya saya adalah pertarungan cepat dengan pergerakan konstan. Untuk bisa menjaga kecepatan, saya harus berada dalam kondisi fisik prima. Kami telah berlatih secara ketat untuk kondisi saya tersebut, dan saya telah siap bertarung selama lima ronde,” ucap Pacio seusai menggelar latihan terbuka di Syena Martial Arts Center, kemarin.
Pertarungan perebutan juara ini memang menegangkan, namun bagi Pacio yang berlatih bersama Team Lakay, akan ada tekanan tambahan lainnya sebagai salah satu dari empat Juara Dunia ONE dan Team Lakay yang akan mempertahankan gelar pada 2019. Namun, dia tetap yakin sabuk miliknya masih akan menginap di rumahnya.
“Tentu saja, kami juga memiliki rencana pertarungan solid pada saatnya. itu akan menjadi kunci utama meraih kemenangan. Saya memiliki tim terbaik dan pelatih terbaik. Selama kami berlatih bersama dan saya mengikuti instruksi dari pelatih. Saya yakin, saya dapat mempertahankan getar dan membawa kembali ke rumah, sabuk emas juara lainnya untuk BaguioCity,” ujar Pacio.
Sementara itu, Saruta yang akan menjadi petarung Jepang kedua menghadapi Pacio, mengaku sangat senang mendapatkan kesempatan tampil di One, khususnya dalam perebutan gelar juara kelas jerami tersebut.
Padahal dia baru menjalani laga sebutnya saat mengalahkan Alex Silva di Kuala Lumpur, Malaysia, 7 Desember lalu. Jadi, petarung berjuluk Tobizaru No.2 itu akan memberikan yang terbaik di pertarungan nanti.
“Saya ingin membuktikan pada dunia bahwa saya siap mendapatkan gelar juara secepatnya. Itulah yang saya lakukan dan sekarang kami berada di sini. Saya yakin bahwa pada pertarungan malam nanti, saya akan meninggalkan arena dengan tangan terangkat dalam kemenangan dan dengan gelar juara dunia yang melingkar di pinggang saya,” kata Saruta.
Petarung asal Filipina ini mengaku akan langsung tampil agresif sejak pertandingan dimulai. Pacio yang baru meraih gelar juaranya dari tangan Yoshitaka Naito pada November lalu, akan melakukan apa yang dilakukan Naito saat mengambil gelar dari Alex Silva terhadap Saruta.
Namun, Saruta yang relatif baru di lingkungan ONE Championship tidak takut. Dia bertekad memberikan dampak negatif terhadap Pacio. Apalagi Saruta berhasil mengalahkan Silva melalui kemenangan angka mutlak pada Desember lalu di laga ONE: DESTINY OF CHAMPIONS.
Saruta adalah mantan juara dunia Shooto berusia 31 tahun. Selain jago gulat, dia juga memiliki pukulan tangan kanan mematikan yang mampu membuat lawannya pingsan sebelum mereka menyadari telah dipukul. Melihat fakta ini, Pacio yang berusia 22 tahun, menyadari bahwa tidak ada ruang melakukan kesalahan sedikit pun ketika mereka berdua di atas octagon.
“Saya datang ke pertarungan ini seperti biasa, dalam kondisi terbaik yang saya miliki. Cara saya bertarung, gaya saya adalah pertarungan cepat dengan pergerakan konstan. Untuk bisa menjaga kecepatan, saya harus berada dalam kondisi fisik prima. Kami telah berlatih secara ketat untuk kondisi saya tersebut, dan saya telah siap bertarung selama lima ronde,” ucap Pacio seusai menggelar latihan terbuka di Syena Martial Arts Center, kemarin.
Pertarungan perebutan juara ini memang menegangkan, namun bagi Pacio yang berlatih bersama Team Lakay, akan ada tekanan tambahan lainnya sebagai salah satu dari empat Juara Dunia ONE dan Team Lakay yang akan mempertahankan gelar pada 2019. Namun, dia tetap yakin sabuk miliknya masih akan menginap di rumahnya.
“Tentu saja, kami juga memiliki rencana pertarungan solid pada saatnya. itu akan menjadi kunci utama meraih kemenangan. Saya memiliki tim terbaik dan pelatih terbaik. Selama kami berlatih bersama dan saya mengikuti instruksi dari pelatih. Saya yakin, saya dapat mempertahankan getar dan membawa kembali ke rumah, sabuk emas juara lainnya untuk BaguioCity,” ujar Pacio.
Sementara itu, Saruta yang akan menjadi petarung Jepang kedua menghadapi Pacio, mengaku sangat senang mendapatkan kesempatan tampil di One, khususnya dalam perebutan gelar juara kelas jerami tersebut.
Padahal dia baru menjalani laga sebutnya saat mengalahkan Alex Silva di Kuala Lumpur, Malaysia, 7 Desember lalu. Jadi, petarung berjuluk Tobizaru No.2 itu akan memberikan yang terbaik di pertarungan nanti.
“Saya ingin membuktikan pada dunia bahwa saya siap mendapatkan gelar juara secepatnya. Itulah yang saya lakukan dan sekarang kami berada di sini. Saya yakin bahwa pada pertarungan malam nanti, saya akan meninggalkan arena dengan tangan terangkat dalam kemenangan dan dengan gelar juara dunia yang melingkar di pinggang saya,” kata Saruta.
(don)
Explore More