Tempel Liverpool, Mengapa Pep Guardiola Belum Puas?
A
A
A
HUDDERSFIELD - Pelatih Manchester City Pep Guardiola merasa tidak puas dengan kemenangan yang diperoleh anak asuhnya. Dengan cara main seperti yang ditunjukkan ketika mengalahkan Huddersfield Town dalam lanjutan Liga Primer Ingris, semestinya The Citizens tak layak mendapatkan lebih dari tiga gol.
Penampilan anak asuh Guardiola di John Smith's Stadium, Minggu (20/1/2019), diakui Guardiola masih menyimpan persoalan. Meski begitu, meladeni tim yang berada di dasar klasemen itu, City berhasil mendapatkan hasil positif di babak pertama dengan gol yang dibuat Danilo di menit 18.
Tensi makin meningkat di babak kedua setelah mereka berhasil menjaringkan dua gol lewat Raheem Sterling dan Leroy Sane. Inilah yang diakui Guardiola, jika tempo di babak kedua yang jadi kunci kemenangan. (Baca juga : Gunduli Huddersfield, City Terus Tekan Liverpool )
"Dari cara kami bermain, kami tidak pantas menang lebih dari tiga gol. Kami akan memperbaiki diri di masa depan. Kami harus menuntut lebih dari diri kami di setiap laga, dan melakukan yang terbaik, tapi terkadang itu sulit. Mereka bertahan sangat dalam dengan pertahanan man to man," ungkap Guardiola dikutip laman resmi klub.
Guardiola mengakui permainan anak didiknya lebih baik di babak kedua terutama di 15 menit pertana. Mereka bisa memainkan permainan cepat dibandingkan babak pertama. Inkonsistensi inilah yang jadi pertanyaan besar pelatih asal Spanyol tersebut.
Hal tersebut juga sudah disampaikan kepada seluruh pemainnya. Sebab, persaingan ke depan makin ketat dan mereka harus mendapatkan jawaban mengapa para pemain tidak bisa bermain lebih cepat atau lebih baik.
“Setelah apa yang pemain saya lakukan selama 16 atau 17 bulan terakhir, tidak mungkin mereka kekuarangan intensitas atau tidak ingin berlari. Kami tidak membuat rentetan umpan, kami harus bergerak lebih cepat. Kami berbicara tentang apa yang harus kami lakukan di babak kedua," kata Guardiola.
Konsistensi di setiap pertandingan sangat diperlukan mengingat selain di pentas liga, City juga harus memainkan Liga Champions dan Piala Liga Inggris. “Kami punya poin yang luar biasa – 56. Itu poin yang banyak. Tapi setiap laga mengajarkan kami bahwa kami apa yang harus kami lakukan.”
Penampilan anak asuh Guardiola di John Smith's Stadium, Minggu (20/1/2019), diakui Guardiola masih menyimpan persoalan. Meski begitu, meladeni tim yang berada di dasar klasemen itu, City berhasil mendapatkan hasil positif di babak pertama dengan gol yang dibuat Danilo di menit 18.
Tensi makin meningkat di babak kedua setelah mereka berhasil menjaringkan dua gol lewat Raheem Sterling dan Leroy Sane. Inilah yang diakui Guardiola, jika tempo di babak kedua yang jadi kunci kemenangan. (Baca juga : Gunduli Huddersfield, City Terus Tekan Liverpool )
"Dari cara kami bermain, kami tidak pantas menang lebih dari tiga gol. Kami akan memperbaiki diri di masa depan. Kami harus menuntut lebih dari diri kami di setiap laga, dan melakukan yang terbaik, tapi terkadang itu sulit. Mereka bertahan sangat dalam dengan pertahanan man to man," ungkap Guardiola dikutip laman resmi klub.
Guardiola mengakui permainan anak didiknya lebih baik di babak kedua terutama di 15 menit pertana. Mereka bisa memainkan permainan cepat dibandingkan babak pertama. Inkonsistensi inilah yang jadi pertanyaan besar pelatih asal Spanyol tersebut.
Hal tersebut juga sudah disampaikan kepada seluruh pemainnya. Sebab, persaingan ke depan makin ketat dan mereka harus mendapatkan jawaban mengapa para pemain tidak bisa bermain lebih cepat atau lebih baik.
“Setelah apa yang pemain saya lakukan selama 16 atau 17 bulan terakhir, tidak mungkin mereka kekuarangan intensitas atau tidak ingin berlari. Kami tidak membuat rentetan umpan, kami harus bergerak lebih cepat. Kami berbicara tentang apa yang harus kami lakukan di babak kedua," kata Guardiola.
Konsistensi di setiap pertandingan sangat diperlukan mengingat selain di pentas liga, City juga harus memainkan Liga Champions dan Piala Liga Inggris. “Kami punya poin yang luar biasa – 56. Itu poin yang banyak. Tapi setiap laga mengajarkan kami bahwa kami apa yang harus kami lakukan.”
(bbk)