Ole Gunnar Solskjaer Pulihkan Jati Diri Setan Merah

Minggu, 27 Januari 2019 - 07:05 WIB
Ole Gunnar Solskjaer Pulihkan Jati Diri Setan Merah
Ole Gunnar Solskjaer Pulihkan Jati Diri Setan Merah
A A A
LONDON - Ole Gunnar Solskjaer merasa gembira karena Manchester United (MU) berhasil menemukan lagi karakter aslinya. Kemenangan 3-1 atas Arsenal pada putaran keempat Piala FA menunjukkan kekuatan Setan Merah benar-benar telah kembali.

Solskjaer menyebut MU saat ini seperti MU versi klasik. Maksud pelatih asal Norwegia itu adalah pasukannya bisa menampilkan lagi permainan menyerang yang sejatinya menjadi ciri khas The Red Devils beberapa tahun lalu.

Terbukti, saat menyambangi Emirates Stadium, Sabtu (26/1), MU dapat menekan Arsenal melalui permainan terbuka serta serangan balik yang terorganisasi. Walau kalah penguasaan bola, yaitu 37% berbanding 63%, tim tamu mampu memaksimalkan hampir setiap kesempatan yang didapat.

Pada laga tandang itu, MU melakukan total 12 upaya, empat di antaranya menuju sasaran. Dari empat peluang itu, tiga berbuah gol atas nama Alexis Sanchez (31), Jesse Lingard (33), dan Anthony Martial (82). Itu berarti tingkat konversi gol Paul Pogba dkk mencapai 37%.

Menariknya, mayoritas gol MU berasal dari serangan balik. Sementara Arsenal hanya bisa membalas melalui Pierre Emerick Aubameyang (82). Padahal, tuan rumah melakukan 13 upaya, lima di antaranya cukup berbahaya. Artinya, tingkat keberhasilan The Gunners cuma 7%.

Walau duel itu sempat diwarnai kisruh akibat ulah fans Arsenal yang melempar uang koin ke arah Lingard pada menit ke-84 serta insiden head but antara Marcus Rashford dan Saed Kolasinac, MU dapat memperlihatkan kerja sama yang bagus.

Hampir setiap pemain MU melakukan tugas dengan baik, termasuk Romelu Lukaku. Meski gagal merobek gawang Arsenal, penyerang asal Belgia itu menyumbang dua assist kepada Sanchez dan Lingard.

“Sejak hadir di sini, saya selalu mengalami dilema karena tim ini punya skuad yang penuh pemain bagus. Sekarang, kami terlihat seperti tim yang sebenarnya. Kami bermain lebih terstruktur. Kami bekerja keras dalam bertahan dan serangan balik,” ucap Solskjaer, dilansir Skysport.

Sukses mempermalukan Arsenal di depan publik sendiri bukan hanya meloloskan MU ke putaran kelima atau fase 16 besar Piala FA untuk kelima kali berturut-turut. Hasil ini juga membuat Solskjaer membukukan delapan kemenangan beruntun di semua kompetisi sejak menggantikan Jose Mourinho.

MU kembali menorehkan rekor seperti ini setelah hampir dua tahun paceklik. Mereka juga sempat mencatat delapan kemenangan tanpa henti di seluruh event mulai 9 Desember 2016 sampai 7 Januari 2017 yang saat itu masih diasuh Mourinho.

Intinya, Solskjaer terus menyapu bersih seluruh pertandingan yang dijalaninya sebagai caretaker MU. Selama periode itu, dia juga membantu pasukannya mengemas 22 gol. Ini membuat banyak pihak menilai nakhoda berusia 45 tahun itu telah memulihkan jati diri MU seperti era Sir Alex Ferguson.

Pendekatan Solskjaer saat bertugas dipercaya menjadi faktor utama kebangkitan MU. Mantan penyerang MU itu seperti tahu strategi apa yang harus diterapkan. Selama bertugas, dia sudah memakai tiga skema berbeda, yakni 4-3-3, 4-2-3-1, dan 4-3-1-2.

“Kami bisa menunjukkan lagi serangan balik klasik ala MU. Itu MU seperti era Wayne Rooney, Cristiano Ronaldo, dan Park Ji-sung. Kami bisa mencetak banyak gol ke gawang Arsenal selama bertahun-tahun,” ucap Solskjaer.

Terjaganya hegemoni positif itu membuat skuad MU semakin termotivasi. Ini tentu menjadi ancaman bagi Burnley yang bakal menyambangi Old Trafford untuk melakoni pertandingan Liga Primer, Rabu (30/1).

Sementara bagi Arsenal, hasil buruk ini memberi kerugian ganda. Selain kehilangan satu jalan untuk meraih gelar, Meriam London juga kini mengalami krisis pemain. Pasalnya, Laurent Koscielny dan Sokratis Papastathopoulos menjadi tumbal.

Koscielny dikabarkan mengalami patah tulang rahang pada menit ke-64 dan harus digantikan Matteo Guendouzi. Sementara Sokratis terkena cedera engkel dan tugasnya terpaksa diteruskan Shkodran Mustafi di menit ke-21.

“Cedera Sokratis mungkin tidak terlalu parah, hanya masalah engkel. Sementara Koscielny harus dilarikan ke rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan. Mungkin ada yang patah (pada rahangnya). Tapi,saya harap tidak,” tandas pelatih Arsenal Unai Emery.

Tersingkirnya Arsenal menjadi peringatan kepada klub London lainnya, yaitu Tottenham Hotspur dan Chelsea. Keduanya wajib waspada agar tidak ikut terpeleset. Artinya, Spurs harus bisa mengalahkan Crystal Palace di Selhurst Park, nanti malam. Begitu juga The Blues yang bakal menjamu Sheffield Wednesday di Stamford Bridge, dini hari nanti
(don)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6989 seconds (0.1#10.140)