De La Hoya: Mayweather vs Canelo Part II Bernilai Rp21 Triliun
A
A
A
LAS VEGAS - Nilai pertarungan Canelo Alvarez versus Floyd Mayweather sangat luar biasa. CEO Golden Boy Promotions Oscar De La Hoya mengungkapkan, jika duel rematch itu tercipta maka nilainya mencapai USD1,5 miliar atau setara Rp21 trliun!
Menurut De La Hoya yang menjadi promotor juara dunia kelas menengah WBA dan WBC Canelo Alvarez, mengungkapkan dirinya sangat serius merancang pertandingan ulang Canelo melawan Mayweather.
"Pertama-tama, Floyd (Mayweather) sudah pensiun sehingga tidak ada pertarungan apapun yang harus dibuat. Tetapi, jika Floyd ingin kembali, dia harus berhenti melawan para petarung yang bobotnya dua divisi lebih kecil darinya," ujar De La Hoya kepada TMZ Sports.
"Jika Floyd Mayweather memutuskan untuk kembali, pertarungan dia melawan Canelo bisa menjadi pertarungan bernilai USD1,5 miliar," imbuh Oscar.
Canelo dan Floyd Mayweather bertarung pada 2013. Mayweather mendominasi pertarungan dimana saat itu Canleo masih menjadi bintang muda berusia 23 tahun. Mayweather mendapat bayaran USD41 juta (Rp579 miliar) untuk pertarungan itu, yang merupakan rekor bayaran tertinggi saat itu.
Namun, banyak hal telah berubah sejak saat itu. Mayweather mengklaim telah menghasilkan lebih dari USD300 juta (Rp4,2 triliun) per pertarungan untuk pertarungannya dengan Manny Pacquiao dan Conor McGregor.
Nilai Canelo juga telah naik. Dia baru-baru ini menandatangani kontrak pertarungan senilai USD365 juta (Rp5,1 triliun) dengan layanan streaming DAZN setelah mencetak kemenangan mengesankan atas bintang-bintang seperti Miguel Cotto, Amir Khan, Julio Cesar Chavez Jr, dan Gennady Golovkin.
De La Hoya mengatakan dia realistis tentang peluang membuat pertandingan ulang Mayweather vs Canelo terjadi.
Mayweather sejauh ini mau tampil melakukan perkelahian mudah melawan lawan yang sangat tidak cocok seperti bintang kickboxing Tenshin Nasukawa. Dia juga menjajal ketangguhan petarung MMA Conor McGregor dalam pertarungan lintas olahraga. Itu pertarungan pertamanya sejak September 2015, ketika dia pensiun setelah mendominasi Andre Berto.
Sementara Canelo mengatakan ingin membalas dendam, dan berharap bisa meyakinkan Mayweather untuk mengenakan sarung tinju dalam satu pertarungan terakhir.
"Saya akan senang memiliki kesempatan membalas kekalahan itu," kata Canelo melalui penerjemah. "Tetapi jika tidak, maka saya akan melanjutkan jalan saya dan menulis sejarah saya sendiri."
Dalam waktu dekat Canelo bersiap-siap untuk pertarungan 4 Mei melawan Daniel Jacobs untuk menyatukan sabuk kelas menengah WBC, WBA, IBF di T-Mobile Arena di Las Vegas.
Menurut De La Hoya yang menjadi promotor juara dunia kelas menengah WBA dan WBC Canelo Alvarez, mengungkapkan dirinya sangat serius merancang pertandingan ulang Canelo melawan Mayweather.
"Pertama-tama, Floyd (Mayweather) sudah pensiun sehingga tidak ada pertarungan apapun yang harus dibuat. Tetapi, jika Floyd ingin kembali, dia harus berhenti melawan para petarung yang bobotnya dua divisi lebih kecil darinya," ujar De La Hoya kepada TMZ Sports.
"Jika Floyd Mayweather memutuskan untuk kembali, pertarungan dia melawan Canelo bisa menjadi pertarungan bernilai USD1,5 miliar," imbuh Oscar.
Canelo dan Floyd Mayweather bertarung pada 2013. Mayweather mendominasi pertarungan dimana saat itu Canleo masih menjadi bintang muda berusia 23 tahun. Mayweather mendapat bayaran USD41 juta (Rp579 miliar) untuk pertarungan itu, yang merupakan rekor bayaran tertinggi saat itu.
Namun, banyak hal telah berubah sejak saat itu. Mayweather mengklaim telah menghasilkan lebih dari USD300 juta (Rp4,2 triliun) per pertarungan untuk pertarungannya dengan Manny Pacquiao dan Conor McGregor.
Nilai Canelo juga telah naik. Dia baru-baru ini menandatangani kontrak pertarungan senilai USD365 juta (Rp5,1 triliun) dengan layanan streaming DAZN setelah mencetak kemenangan mengesankan atas bintang-bintang seperti Miguel Cotto, Amir Khan, Julio Cesar Chavez Jr, dan Gennady Golovkin.
De La Hoya mengatakan dia realistis tentang peluang membuat pertandingan ulang Mayweather vs Canelo terjadi.
Mayweather sejauh ini mau tampil melakukan perkelahian mudah melawan lawan yang sangat tidak cocok seperti bintang kickboxing Tenshin Nasukawa. Dia juga menjajal ketangguhan petarung MMA Conor McGregor dalam pertarungan lintas olahraga. Itu pertarungan pertamanya sejak September 2015, ketika dia pensiun setelah mendominasi Andre Berto.
Sementara Canelo mengatakan ingin membalas dendam, dan berharap bisa meyakinkan Mayweather untuk mengenakan sarung tinju dalam satu pertarungan terakhir.
"Saya akan senang memiliki kesempatan membalas kekalahan itu," kata Canelo melalui penerjemah. "Tetapi jika tidak, maka saya akan melanjutkan jalan saya dan menulis sejarah saya sendiri."
Dalam waktu dekat Canelo bersiap-siap untuk pertarungan 4 Mei melawan Daniel Jacobs untuk menyatukan sabuk kelas menengah WBC, WBA, IBF di T-Mobile Arena di Las Vegas.
(sha)